Pintu Academy Jelaskan Perbedaan Antara Uang Digital dan Bitcoin

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id – Berita Financial | Transaksi keuangan digital telah berkembang pesat, dimulai dari uang digital yang kini lebih dikenal dengan bentuk saldo bank dan dompet digital yang sering digunakan untuk berbagai transaksi sehari-hari. Namun, dengan munculnya Bitcoin, dunia keuangan memasuki babak baru yang memperkenalkan alternatif terdesentralisasi, berbeda jauh dari sistem uang digital konvensional.

Mengutip dari Pintu Academy, platform edukasi dari aplikasi PINTU, artikel bertajuk “Perbedaan Uang Digital Biasa dengan Bitcoin” menjelaskan berbagai perbedaan utama antara kedua bentuk uang digital tersebut. Uang digital konvensional, yang merupakan representasi digital dari mata uang fiat, sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari transaksi online. Sistem ini memungkinkan pengguna untuk bertransaksi secara cepat dan mudah, baik di dalam negeri maupun di negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, Singapura, dan lainnya.

Namun, meskipun praktis, uang digital konvensional memiliki beberapa batasan. Biaya transaksi dapat menjadi mahal, terdapat batasan transaksi yang ditentukan oleh penyedia layanan, dan waktu penyelesaian transaksi terkadang memakan waktu hingga beberapa hari kerja. Selain itu, sistem ini sangat bergantung pada pihak ketiga, seperti bank atau lembaga keuangan lainnya, yang mengelola dan mengontrol dana pengguna.

Di sisi lain, Bitcoin menawarkan solusi berbeda dengan sistem yang terdesentralisasi. Menggunakan teknologi blockchain, Bitcoin memungkinkan transaksi yang lebih cepat, aman, dan transparan. Salah satu keuntungan utama Bitcoin adalah kemampuan untuk melakukan transaksi tanpa batas jumlah dan tanpa perlu bergantung pada pihak ketiga. Transaksi Bitcoin dapat diselesaikan dalam waktu 10 hingga 60 menit, memberikan efisiensi yang jauh lebih baik dibandingkan dengan sistem pembayaran tradisional.

Keunggulan lainnya terletak pada biaya transaksi Bitcoin yang lebih fleksibel. Biaya ini ditentukan oleh pengguna dan bergantung pada kondisi jaringan pada saat transaksi dilakukan, memberikan lebih banyak pilihan dan kontrol dibandingkan dengan biaya tetap yang dikenakan oleh penyedia uang digital terpusat.

Perbedaan fundamental antara Bitcoin dan uang digital terletak pada konsep desentralisasi vs sentralisasi. Bitcoin beroperasi dalam jaringan terbuka yang memungkinkan siapa saja untuk berpartisipasi tanpa otorisasi dari pihak ketiga, sehingga sistem ini tahan terhadap sensor dan manipulasi. Sebaliknya, uang digital terpusat membutuhkan kepercayaan pada institusi yang mengelola transaksi dan dana pengguna, yang tentu saja menunjukkan ketergantungan pada otoritas pusat.

Kedua sistem ini memiliki keunggulannya masing-masing, dan keduanya memainkan peran penting dalam ekosistem keuangan digital yang terus berkembang. Bitcoin, dengan sifat terdesentralisasinya, menawarkan transparansi dan kontrol yang lebih besar bagi penggunanya, sementara uang digital konvensional tetap menjadi pilihan utama bagi banyak orang yang menginginkan kenyamanan dan kepercayaan terhadap lembaga keuangan yang sudah mapan.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here