Pigeon dan Kecintaanya pada Batik

Jakarta, 2 Oktober 2018 –Bertepatan dengan hari Batik Nasional yang diperingati setiap 2 Oktober, Pigeon kembali meluncurkan botol dengan Motif batik. Pigeon, merek botol susu dan dot untuk bayi ini rutin meluncurkan botol dengan desain batik. Bukan hanya pada botol, menengok ke belakang, di tahun 2016 Pigeon meluncurkan kain batik cap bermotif bangau dan kupu-kupu. Berikutnya di tahun 2017, Pigeon merilis batik tulis bermotif kupu-kupu dan parang.

Tahun ini Pigeon kembali berkolaborasi dengan Designer Batik Iwet Ramadhan. Iwet memperkenalkan motif batik dengan karakter Burung Merak dan Parang. Burung Merak memiliki filosofi simbol keberuntungan dan perlindungan. Motif Parang merupakan simbol keberanian, kepemimpinan, kesuksesan dan kejayaan.


Perajin muda sedang membatik di acara Pigeon Batik Exhibition’ di Ground Floor, Pacific Place Mall, Jakarta.

Selain itu juga ada motif Sulur yang merupakan bakal tumbuhan yang bermaknan agar dapat berkembang dengan baik dan motif Seruni yang merupakan simbol dari cinta. Kolaborasi Iwet dan Pigeon ini didasarkan atas kesamaan prinsip dalam mengembangkan produk yang berkualitas serta melestarikan Batik sebagai warisan budaya Bangsa.

Pigeon akan mendonasikan sebagian penjualan botol motif Batik terbaru kepada dua Yayasan, yaitu Yayasan Sekar Mlati Femina Group senilai Rp50 juta dan Yayasan Pembina Penderita Celah Bibir dan Langit-Langit (YPPCBL) senilai Rp50 juta.

Kompetisi desain batik

Sebagai merek, Pigeon juga mendorong generasi muda agar berpartispasi dalam melestarikan batik sebagai warisan bangsa melalui “Pigeon Batik Design Competition”. Kompetisi berlangsung 4 Mei hingga 26 Agustus 2018. Kompetisi terbuka bagi peserta berusia 16-25 tahun. Peserta bisa mengirimkan desain batiknya ke email pigeon.csteam@mic.co.id atau website www.batik.pigeon.co.id.


Botol susu Pigeon bermotif batik dipamerkan pada Pigeon Batik Exhibition 2 – 14 Oktober 2018, di Ground Floor, Pacific Place Mall, Jakarta.

Seluruh karya design yang masuk diseleksi oleh Guntur Susilo (Pecinta dan Pelestari Batik) dan penentuan pemenang lomba ini dinilai oleh oleh dewan juri yaitu Iwet Ramadhan (Entrepreneur, Desainer Batik dan Pelestari Batik); Ernanda Putra (Creative Designer) dan Guntur Susilo  (Pecinta dan Pelestari Batik). Pemenang 1,2, dan 3 mendapat kehormatan karyanya  dipamerkan pada  ‘Pigeon Batik Exhibition’ 2 – 14 Oktober 2018  di Ground Floor, Pacific Place Mall, Jakarta.

Anis Dwinastiti, General Manager Marketing Division, Pigeon mengatakan, walaupun merek ini berasal dari negeri Sakura, namun Pigeon punya kepedulian pada budaya Indonesia, terutama batik. Dari sisi merek, Pigeon yang telah lebih dari 60 tahun menemani Ibu dan buah hati, berkomitmen terus berinovasi untuk menghasilkan produk berkualitas.

“Pigeon mendukung pemberian ASI eksklusif. Maka itu, produk dot dan botol susu kami kembangkan berdasarkan hasil penelitian tentang Proses Bayi Menyusu ASI secara alami agar bayi seperti layaknya meminum secara alami, sehingga produk-produk Pigeon semakin merekatkan cinta Ibu dengan anaknya. Dan untuk semua botol Pigeon diproduksi dengan menggunakan tinta Food Contact Grade begitu juga dengan botol motif Batik,” papar Anis.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.