PGE dan UGM Gelar Panen Raya Katrili 2025 Bersama Petani Tonsewer, Minahasa

0
Panen Raya Katrili 2025
Hadirin menyaksikan pertunjukan tari Katrili dan menikmati sajian lokal khas Minahasa dalam Panen Raya Katrili 2025. Nama booster hasil kolaborasi PGE dan UGM tersebut terinspirasi dari tari Katrili yang ditampilkan secara berpasangan sebagai bentuk selebrasi dan ucapan syukur akan hasil bumi yang melimpah.
[Reading Time Estimation: 3 minutes]

Marketing.co.id – Berita Marketing | Setelah sukses dengan panen perdana tomat lokal Gustavi pada November 2024, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) kini merayakan Panen Raya Katrili 2025 di Desa Tonsewer, Kecamatan Tompaso Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Senin (26/05). Panen raya ini menandakan kontribusi PGE area Lahendong dalam mendukung ketahanan pangan berbasis partisipasi masyarakat lokal.

Dalam acara ini terdapat empat komoditas lokal yang dipanen, yakni tomat Gustavi, bawang merah, kacang batik, dan padi. Keempat komoditas pertanian itu ditanam dengan diberikan booster Katrili, sebuah inovasi produk pertanian yang dikembangkan dari sisa endapan panas bumi hasil kolaborasi PGE area Lahendong dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Direktur Operasi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Ahmad Yani, mengatakan bahwa acara panen raya ini menjadi bukti nyata bagaimana potensi energi panas bumi dapat memberikan manfaat yang lebih dari sekadar pembangkitan listrik.

Ahmad Yani mengatakan PGE telah hadir di Lahendong, Sulawesi Utara, sudah sejak 2001. Selama rentang waktu tersebut, Ia mengatakan, PGE selalu membangun kolaborasi dan sinergi dengan masyarakat sekitar area.

“Dari interaksi tersebut, muncul ide-ide yang kami teliti dan kembangkan bersama UGM sebagai kontribusi kami untuk membantu para petani. Ini adalah implementasi dari visi kami untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan ketahanan pangan nasional,” kata Ahmad Yani dalam sambutannya.

Panen Raya Katrili 2025
Hadirin menyaksikan pertunjukan tari Katrili dan menikmati sajian lokal khas Minahasa dalam Panen Raya Katrili 2025. Nama booster hasil kolaborasi PGE dan UGM tersebut terinspirasi dari tari Katrili yang ditampilkan secara berpasangan sebagai bentuk selebrasi dan ucapan syukur akan hasil bumi yang melimpah.

Para petani yang dilibatkan dalam kegiatan ini berasal dari dua kelompok tani, yakni Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) dan Gereja Masehi Injil di Minahasa (GMIM). Para kelompok tani ini berasal dari berbagai desa di sekitar Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) PGE Area Lahendong.

Bupati Minahasa Robby Dondokambey menyambut positif pelaksanaan panen raya dan pemanfaatan booster Katrili. Robby juga mengaku, sebagai alumni UGM, Ia merasa bangga bisa menjadi bagian penting dalam mendukung ketahanan pangan di daerah yang dipimpinnya. Robby juga menyebut inisiatif panen raya seperti ini menjadi bagian dari implementasi nyata terhadap semangat gotong royong yang terus dijaga di daerahnya.

“Inisiasi kegiatan ini, sinergi antara dunia usaha, masyarakat, dan pemerintah, merupakan bagian yang sangat penting dalam menyukseskan berbagai program strategis, termasuk dalam gerakan menanam, penguatan ketahanan pangan, dan pengendalian inflasi daerah,” ujarnya.

Sebelum panen raya ini, para petani bersama tim peneliti UGM melakukan uji coba dalam memanfaatkan booster Katrili. Uji coba ini dilakukan di lahan percontohan atau demonstration plot/demplot milik PGE area Lahendong di Desa Tonsewer dan Tonsewer Selatan.

Dari empat komoditas tanaman, melakukan uji coba dalam tiga perlakuan berbeda, yakni: (1) hanya menggunakan pupuk kimia; (2) hanya menggunakan booster Katrili; dan (3) kombinasi keduanya.

“Kami merasakan langsung manfaatnya. Tanaman menjadi lebih tahan terhadap hama dan penyakit, tampilan fisik buah tomat lebih besar, dan hasil pertanian semakin meningkat secara signifikan. Selain itu penggunaan booster Katrili ini telah menghemat secara ekonomi karena biaya untuk pembelian pupuk menjadi berkurang hampir 20-30 persen,” kata Rommi Seran, wakil dari Kelompok Tani GMIM.

Sementara itu Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama Fakultas Teknik UGM Ali Awaludin, menjelaskan booster Katrili ini adalah bentuk nyata dari pemanfaatan sumber daya lokal sebagai solusi permasalahan pertanian.

“Inilah yang perlu kita yakini, bahwa solusi atas berbagai masalah ada di sekitar kita. Tinggal bagaimana kita mengubah mindset dan mengajak teman-teman kampus maupun industri untuk bersama-sama menemukan solusi tersebut,” kata Ali Awaludin.