Kisah Petani Binjai Timur yang Menginspirasi Komunitas

0
Kisah sukses Cipto menunjukkan bahwa profesi petani memiliki masa depan cerah bila digeluti dengan tekun dan inovatif. Dengan benih unggul CapPanahMerah, dukungan komunitas, serta semangat berbagi, pertanian bisa menjadi sumber kesejahteraan sekaligus kebanggaan.
[Reading Time Estimation: 2 minutes]
Kisah sukses Cipto, Petani Binjai Timur menunjukkan bahwa profesi petani memiliki masa depan cerah bila digeluti dengan tekun dan inovatif. Dengan benih unggul CapPanahMerah, dukungan komunitas, serta semangat berbagi, pertanian bisa menjadi sumber kesejahteraan sekaligus kebanggaan.
Cipto, Petani Binjai Timur Sukses Berkat Benih Unggul Cap Panah Merah

Perjalanan Cipto menjadi pengingat bahwa pertanian bukan hanya sekadar mata pencaharian, tetapi juga jalan untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi diri sendiri maupun komunitas.

Marketing.co.id – Berita UMKM | Dari lahan sederhana seluas 0,5 hektar, Sucipto atau akrab disapa Cipto (51), membuktikan bahwa profesi petani bisa menjadi jalan hidup yang penuh arti sekaligus menginspirasi.

Berbekal pengalaman lebih dari dua dekade, ia konsisten menekuni pertanian sejak tahun 2000. Cipto belajar dari keluarga sekaligus mendapat bimbingan teknis dari petugas Cap Panah Merah, terutama dalam hal penggunaan benih unggul dan teknik budidaya modern.

Cipto membudidayakan komoditas utama seperti timun dan jagung manis. Namun, keberhasilan paling berkesan lahir saat ia menanam cabai LADO F1 sebanyak 1.000 batang dengan hasil rata-rata 1,8 kilogram per batang. Ia juga sukses menanam timun MISANO sebanyak 3.000 batang dengan hasil rata-rata 5,3 kilogram per batang.

Panen melimpah ini bukan hanya mendongkrak pendapatan keluarganya, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa kualitas benih unggul, bila dipadukan dengan teknik yang tepat, dapat menghasilkan hasil luar biasa.

Tak berhenti di lahan miliknya, Cipto juga aktif berbagi pengalaman kepada petani sekitar. Hingga kini, sekitar 50 petani telah mengikuti ajakannya menanam sayuran dengan metode dan benih dari Cap Panah Merah. Dukungan keluarganya yang juga terjun di dunia pertanian semakin memperkuat motivasi untuk menularkan ilmu dan semangat kepada komunitasnya.

Atas dedikasi itu, Cipto menerima penghargaan Master Panen dari Cap Panah Merah. Anugerah ini tidak hanya mengakui keberhasilannya menghasilkan panen berlimpah, tetapi juga menghargai kontribusinya membangun kebersamaan di kalangan petani. Meski demikian, ia tetap rendah hati.

“Bagi saya, gelar ini bukanlah akhir perjalanan, melainkan pengingat untuk terus belajar, berbagi, dan menjaga sikap rendah hati dalam profesi sebagai petani,” ujarnya.

Kisah Cipto menjadi cerminan nyata bahwa ketekunan, dukungan komunitas, dan semangat berbagi adalah kunci keberhasilan di dunia pertanian. Dari lahan kecil di Binjai Timur, ia bukan hanya menanam timun dan jagung manis, tetapi juga menumbuhkan harapan, semangat, dan masa depan yang lebih baik bagi petani di Sumatera Bagian Utara.