Perlukah Tes Pasar?

www.marketing.co.id – Idealnya semua produk sebelum diluncurkan secara luas dilakukan tes pasar terlebih dahulu. Tujuan utama tes pasar untuk melihat respon dan efektivitas strategi marketing yang diterapkan. Di Indonesia, ada beberapa perusahaan yang memilih melakukan tes pasar. Persentasenya kurang lebih 40-60% produk yang diluncurkan dilakukan tes pasar di daerah tertentu terlebih dahulu. Tes pasar terutama dilakukan untuk produk-produk baru dan produk existing yang dimodifikasi atau diperbaiki.

Keuntungannya cukup banyak, antara lain dapat mengukur respon pasar terhadap produk yang ditawarkan. Demikian pula jika menghadapi sejumlah masalah, maka masalah tersebut dapat dilokalisir, dengan demikian dapat membantu memperkecil risiko. Tes pasar juga memberikan waktu kepada tim pemasaran untuk mempersiapkan peluncuran dalam jangkauan yang lebih besar lagi. Dengan tes pasar, tim pemasaran sudah belajar karakteristik produk dan pasar yang dituju. Hal ini akan memperpendek “learning curve” jika kelak peluncuran dilakukan dengan skala yang lebih besar.

Selain keuntungan tentunya ada kerugiannya. Di samping membutuhkan waktu juga dikhawatirkan dapat di-copy oleh pesaing sehingga si pionir akan kehilangan momentum. Kerugian lain jika dilakukan dalam waktu yang cukup lama (misalnya lebih dari 6 bulan) akan membuat bujet pemasaran tidak efisien. Oleh sebab itu, lakukan survei atau studi yang mendalam sebelum produk diluncurkan. Jika telah dilakukan, kita butuh tes pasar jika belum yakin akan beberapa aspek pemasaran yang akan diterapkan. Dan jangan lupa untuk membatasi waktu tes pasar dan menentukan kriteria sukses atau tidak sukses tes pasar tersebut. Jangan membiarkan tes pasar berlarut-larut tanpa batas waktu yang jelas.

Kecolongan sudah bukan hal yang asing lagi, mengingat setiap perusahaan besar dan marketing oriented senantiasa mempunyai market intelligence yang kuat. Untuk itu suatu perusahaan harus mempunyai market intelligence dan lebih berhati-hati dalam mengelola perencanaan peluncuran produk baru. Kadang kebocoran informasi bisa datang dari internal dan jaringan. Tergantung tingkat kemiripannya, jika yang mirip adalah spesifikasi teknis, pastinya kita sudah dapat memperkirakan di mana titik kebocorannya. Persaingan sekarang menuntut kecepatan dan ketepatan. Maka perbaikilah time cycle proses peluncuran produk atau program baru agar lebih kompetitif dalam hal waktu. (Yuliana Agung, MBA.)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.