Marketing.co.id – Berita Digital & Technology | Pelaku bisnis di Indonesia telah mentransformasikan operasional mereka selama beberapa tahun ke belakang melalui Industri 4.0. Namun, kini peranan Industri 4.0 menjadi semakin krusial akibat krisis COVID-19 yang melanda dunia. Pandemi telah menyoroti perbaikan yang diperlukan untuk rantai pasok Indonesia, menguji ketahanan proses manufaktur hingga menekankan pentingnya digitalisasi untuk industri.
Berdasarkan survei McKinsey[1], 94 persen dari responden mengatakan bahwa Industry 4.0 telah membantu mereka untuk menjaga operasional tetap berjalan selama krisis, dan 56 persen mengaku bahwa teknologi telah menjadi hal yang penting dalam manajemen krisis mereka. Manufaktur yang memanfaatkan solusi digital dinilai dapat lebih mampu mengatasi badai krisis, dan berjalan lebih cepat serta lebih jauh dibandingkan kompetitornya selama pandemi.
Melina Marpaung, Senior Executive, Zilingo Indonesia mengatakan, “Pandemi global telah mendisrupsi proses produksi operasional dan cara kerja pada umumnya. Dengan mengandalkan sistem digital sebagai cara kerja utama, pabrik pintar tidak hanya dapat melalui disrupsi yang akan datang, namun juga dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas saat ini. Melalui Zilingo Factory, Zilingo siap untuk mendukung manufaktur Indonesia dalam mengimplementasikan sistem manufaktur digital. Manufaktur juga dapat mengontrol kualitas dan melacak produksi secara digital dengan aplikasi sederhana serta memiliki analisis mendalam untuk manajemen.”
Zilingo Factory merupakan solusi end-to-end untuk lantai manufaktur pakaian Anda dengan program yang dapat dipersonalisasi untuk tiap departemen. Melalui Manufacturing Execution System (MES) yang fleksibel dan dapat disesuaikan, manufaktur Indonesia dapat mengakses style tertentu atau pesanan pembelian serta menganalisa status produksi secara langsung; melacak defect dan meningkatkan efisiensi dengan mengidentifikasi sumber defect menggunakan fitur Live Heatmaps; melacak WIP secara real-time dan menjaga kelancaran dari arus material antar departemen; juga melacak pesanan di semua lini produksi pabrik, mulai dari pemotongan bahan hingga pengemasan serta secara proaktif merencanakan, memprediksi, dan menyelesaikan hambatan dalam penyelesaian pesanan.
Saat ini platform Zilingo Factory memiliki empat komponen utama yang tersedia untuk membuat pabrik-pabrik pintar di Indonesia, yaitu:
- Admin Pabrik: Mengunggah rencana produksi yang dapat disesuaikan, meminta data dan paket siluet dengan mudah. Mengelola operasional WIP, waktu shift dan jadwal kerja.
- Aplikasi berbasis tablet: Aplikasi dengan sistem lampu lalu lintas untuk memudahkan para operator bisnis mengetahui status sebuah barang. Didesain mudah digunakan dengan pelatihan yang singkat. Dapat bekerja secara offline.
- TV Dasbor & Laporan: Memberikan visibilitas target harian, KPI, dan analisa kualitas kepada operator lapangan dan kepala produksi. Pelaku bisnis dapat mengunduh lebih dari 40 laporan standar industri.
- Web & Aplikasi Mobile: Memeriksa status produksi dan kualitas area pabrik secara real-time yang meliputi informasi pembeli, PO, departemen, dan lini produksi. Pelaku bisnis juga dapat menganalisa tren hingga 90 hari.
“Platform kami mengandalkan teknologi untuk menghasilkan peringatan berbasi data-science dan deteksi anomali untuk membantu pabrik menjadi lebih efisien. Pelaku bisnis dapat memanfaatkan perangkat lunak MES ke mitra pabrik. Mitra pabrik sebaliknya akan memberikan data kepada pelaku bisnis mengenai efisiensi, limbah, dan lini waktu produksi,” tutup Melina.
Selagi perusahaan-perusahaan di Indonesia terus berjalan menghadapi pandemi, terdapat banyak keuntungan penerapan solusi digital yang harus dipertimbangkan oleh manufaktur untuk meningkatkan operasi dan menjaga bisnis dari disrupsi mendatang. Zilingo Factory tawarkan cakupan proses pabrik yang end-to-end sehingga pelaku bisnis dapat membangun pabrik pintar mereka sendiri. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi zilingofactory.com.
Marketing.co.id | Portal Berita Marketing & Bisnis