Marketing.co.id – Berita Financial Services | Berdasarkan survei Sun Life Asia bertajuk Women’s Wealth in Focus: Building Confidence and Security, mayoritas perempuan mengaku kondisi finansial mereka kini lebih baik dibandingkan generasi sebelumnya. Meski demikian, tanggung jawab multi-generasi dan keterbatasan akses produk keuangan masih menjadi hambatan utama.
Sebanyak 78% perempuan merasa kondisi keuangan mereka lebih baik dibandingkan masa ibu mereka. Namun, generasi “sandwich” yang harus menopang anak sekaligus orang tua menghadapi tekanan berat. Tercatat 32% ibu mengalami stres karena beban finansial ganda, sementara hanya 11% yang berharap dukungan finansial dari anak di masa depan.
Masalah kesehatan, pembelian rumah, dan perubahan pendapatan menjadi faktor utama yang memengaruhi keputusan finansial perempuan. Kurangnya literasi keuangan juga memperparah situasi: 56% responden mengaku mengalami kesulitan memahami produk keuangan.
Aspirasi finansial perempuan Indonesia fokus pada keamanan jangka panjang, seperti menabung untuk pendidikan anak (69%), membangun dana darurat (53%), dan mengajarkan literasi keuangan kepada generasi berikutnya (50%).
Sayangnya, 66% perempuan lebih mengutamakan kebutuhan finansial keluarga dibandingkan diri sendiri. Bahkan, 78% di antaranya rela menunda perawatan medis pribadi demi kebutuhan keluarga.
Tingkat pemahaman perempuan soal investasi dan produk keuangan juga masih rendah. Hampir 44% mengaku hanya memiliki pengetahuan dasar, dan 64% tidak tahu pasti saldo hipotek mereka. Sebanyak 63% perempuan memilih berkonsultasi dengan penasihat keuangan perempuan untuk membantu perencanaan mereka.
Elin Waty, President Commissioner Sun Life Indonesia, menyatakan, “Perempuan di Indonesia menghadapi tantangan yang kompleks dalam mencapai stabilitas finansial.” Sementara Kah Jing Lee, Chief Client Officer Sun Life Indonesia, menambahkan, “Perempuan semakin percaya diri dalam mengelola keuangan, tetapi tantangan tetap ada dalam menemukan solusi finansial yang sesuai.”
