Perang Harga eCommerce, Shopee dan Tokopedia Dianggap Paling Bersaing

Sumber gambar: https://i1.wp.com/koinworks.com/blog/wp-content/uploads/2017/09/memberikan-diskon-perang-harga.jpg?fit=1000%2C626&ssl=1

Top 3 dalam kategori harga paling terjangkau dari sisi usia konsumen, Shopee mendominasi dengan raihan 42,8%, disusul Tokopedia (19,8%), dan Bukalapak (17,5%).

Setelah merilis data survei mengenai update behaviour konsumen dan posisi berbagai brand e-commerce saat ini, MarkPlus, Inc. kembali mempublikasikan hasil risetnya.

Dalam riset tersebut, Shopee, Lazada, dan Tokopedia menjadi tiga besar brand e-commerce di Indonesia yang berhasil menjadi top of mind konsumen. Alasannya, mulai banyak promo, reputasi brand, ongkos kirim gratis, sampai menawarkan harga paling terjangkau dianggap menjadi kesuksesan strategi ketiganya.

“Dan tentu saja, menawarkan harga paling terjangkau atau paling murah adalah salah satu strategi paling tepat untuk menjaring konsumen Indonesia. Dengan harga paling rendah, konsumen bisa mendapatkan barang diinginkan dengan kualitas sama dengan yang dijual di platform e-commerce lain maupun gerai offline,” ujar Associate of High Tech, Property and Consumer Industry of MarkPlus, Inc. Irfan Setiawan, selaku penanggungjawab riset.

Soal harga ini, ternyata konsumen memilih Shopee dan Tokopedia sebagai brand e-commerce yang menawarkan harga paling bersaing. Dalam kategori ini, survei membaginya dalam kelompok usia yang terdiri dari lima kelompok, yaitu kurang dari 19 tahun, 19-24 tahun, 24-30 tahun, 31-35 tahun, sampai di atas 35 tahun.

Dari kelima kelompok tersebut, Shopee mendominasi posisi paling atas dalam empat kelompok usia, di mana untuk satu kelompok usia lain yaitu di atas 35 tahun lebih memilih Tokopedia sebagai brand e-commerce menawarkan harga paling terjangkau.

Sehingga secara total survei, jika dibuat top 3 dalam kategori harga paling terjangkau dari sisi usia konsumen, Shopee mendominasi dengan raihan 42,8%, disusul Tokopedia (19,8%), dan Bukalapak (17,5%).

Selain usia, kategori harga paling terjangkau juga dilihat dari domisili, di mana dalam survei yang digelar selama Oktober 2018 ini mengambil sampel di enam kota besar, yaitu Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Makassar.

Dari enam kota itu, lagi-lagi Shopee mendominasi semuanya dan dianggap oleh konsumen sebagai brand e-commerce menawarkan harga paling terjangkau. Posisi selanjutnya diisi Tokopedia, yang menempati posisi kedua di empat kota, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya.

Sementara posisi dua di dua kota lagi, yaitu Medan dan Makassar diisi Lazada. Selain ketiga e-commerce tersebut, ada nama Bukalapak yang masuk top 3 di beberapa kota.

Anggapan terjangkau atau murah, tidak hanya dilihat dari harga barang semata. Ada faktor lain yang ikut menentukan apakah berbelanja di sebuah brand e-commerce bisa disebut murah atau sebaliknya. Karena tampaknya agak percuma jika harga barang kompetitif dibanding brand lain, namun ternyata biaya kirim membengkak.

Apalagi banyak e-commerce menjanjikan gratis ongkos kirim, di mana faktor ini menjadi hal paling penting bagi konsumen untuk menentukan apakah berbelanja di e-commerce itu murah atau tidak. Dalam hasil riset, faktor gratis ongkir menjadi faktor paling utama, baru kemudian faktor diskon, menyediakan jenis pembayaran yang banyak, cashback, baru flash sale. 

Realita Industri

Gebrakan e-commerce di Indonesia juga ditandai dengan semakin banyaknya iklan-iklan out of the box yang lain daripada biasanya, bahkan terkesan nyentrik mendobrak kebiasaan lama. Selain konten di dalam iklan, jingle juga berpengaruh agar iklan tetap melekat di kepala konsumen.

“Shopee dengan strategi marketingnya, berhasil menyita perhatian masyarakat lewat kampanye Goyang Shopee. Jingle mereka iconic dan sukses menarik perhatian. Dari lima segmen usia dalam kategori ide iklan online offline paling kreatif, semuanya memilih Shopee. Baru setelah itu ada Lazada, Bukalapak, dan Tokopedia di berbagai rentang usia,” sambung Irfan.

Berbagai kampanye yang sukses menempel di benak konsumen di antaranya Goyang Shopee, Festival Belanja, sampai Badai Uang. Dilihat dari segi domisili, Shopee juga mendominasi di enam kota besar yang disurvei, di mana Lazada, Tokopedia, serta Bukalapak mengikuti di belakangnya.

Itu artinya jika dilihat dari data-data survei yang dirilis dari berbagai kategori, brand-brand besar yang bersaing promosi besar-besaran dengan harga menarik berhasil menjadi pilihan konsumen. Sehingga industri e-commerce mulai mengerucut pada nama-nama seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, sampai Bukalapak.

“Jadi ketika masyarakat ditanya soal belanja online, siapa paling murah, siapa paling diingat kampanyenya, sampai paling sering diakses, keempat brand itu jawabannya. Itu adalah realita industri e-commerce yang terbentuk di Indonesia, yang terjadi hanya dalam waktu sangat singkat,” tutup Irfan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.