Penulis Konten, Pentingkah?

Penulis Konten, Pentingkah
Sumber: TheMarketingSquare.com

Penulis konten atau yang biasa disebut content writer kerap dibutuhkan perusahaan dalam merepresentasikan ide. Tujuannya untuk diaplikasikan ke bidang pemasaran.

Karena namanya saja penulis konten, produk yang dihasilkan hampir semua tentu berupa teks atau tulisan. Masalahnya, tidak semua orang bisa menulis dengan baik. Akibatnya, banyak tulisan yang dihasilkan gagal meng-engage pembacanya.

Problem lainnya – atau lebih tepat disebut fakta lainnya – adalah menurut Wikipedia, 65% masyarakat merupakan visual learners. Artinya, publik lebih cepat menangkap dan mempelajari hal dalam bentuk gambar, baik foto, video, maupun grafik. Fenomena lainnya, terdapat beberapa golongan yang tidak hobi membaca, apalagi jika terdapat kalimat panjang.

Hal ini lalu menimbulkan pertanyaan, masih pentingkah job desk penulis konten untuk sebuah perusahaan?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada baiknya kita melihat konten-konten seperti apa yang bisa menarik minat audience. Menurut Ragan, konten dapat diadopsi menjadi beberapa bentuk lain yang lebih menarik minat masyarakat, antara lain:

  1. Video Panjang

“Orang-orang suka menonton video,” tulis Ragan pada lamannya. Inilah yang membuat YouTube menjadi mesin pencari nomor dua setelah Google. Jadi buatlah video konten Anda, dan upload ke YouTube, Vimeo, bahkan situs , blog, serta media sosial Anda.

Tidak terlalu sulit. Hanya saja, jika sebelumnya ide tersebut dituliskan, kini dibuat dalam bentuk video. Ide tersebut bisa berupa pemecahan masalah yang dihadapi pelanggan, solusi masalah sosial, hal gila yang dilakukan karyawan di sela-sela waktu luang mereka, dan lain sebagainya. Buatlah semua itu dalam bentuk yang unik dan berbeda dari kompetitor.

  1. Video Pendek

Maraknya video Instagram menjadi celah bagi para pemasar untuk beriklan di sana. Meski hanya 15 detik durasi yang diberikan, tapi nyatanya fans  video Instagram semakin banyak.

Tentu saja Anda harus bisa menyajikan video menarik dalam durasi yang singkat. Misalnya, Anda bisa mengadopsi fenomena unik yang terjadi dalam lingkup masyarakat kemudian memarodikannya.

  1. Foto

Sama halnya dengan video berdurasi pendek, foto juga sangat membantu penyebaran di media sosial. Jadi ambil gambar lewat ponsel Anda, kemudian gunakan beberapa filter untuk membuatnya lebih menarik. Instagram dan Twitter merupakan media sosial yang sangat ampuh dalam menyebarkan konten berupa foto.

  1. Podcast

Ini adalah semacam rekaman suara (audio), hanya saja kini populer dengan sebutan podcast. Meski di Indonesia sendiri kurang begitu populer, tapi menurut Ragan, podcast merupakan strategi promosi yang dapat meningkatkan awareness dan kredibilitas merek.

Untuk menampilkan ide ini, Anda hanya membutuhkan waktu kurang dari 15 menit untuk merekamnya.

Seorang penulis konten bukannya tidak dibutuhkan lagi, karena masih banyak hal yang perlu dirunut dengan menggunakan tulisan. Hanya saja, tulisan-tulisan tersebut perlu dilengkapi dengan konten kreatif yang mampu mendukung pesan yang ingin disampaikan.

Sumber: Ragan.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.