Marketing.co.id – Berita Marketing | Memperingati Hari Kesehatan Nasional yang jatuh pada 12 November, Halodoc kembali mengadakan diskusi #HaloTalks dengan topik “Pendekatan Kesehatan Holistik Guna Mewujudkan Indonesia Sehat”. Menampilkan dokter, psikolog, serta nutrisionis, edisi kali ini memberikan pemahaman mendalam mengenai kesehatan holistik yang berfokus pada keseimbangan kesehatan fisik dan mental sehingga dapat menjaga daya tahan tubuh secara optimal.
Baca Juga: Inilah Cara Atur Keuangan Kala Pandemi
Felicia Kawilarang, VP Marketing Halodoc mengatakan, “Saat ini sangat dibutuhkan peran aktif dan kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatannya secara holistik, mulai dari menerapkan pola hidup sehat, menjaga kesehatan pikiran, hingga berkonsultasi dengan dokter untuk deteksi penyakit sejak dini.”
Sementara itu, Ketua Komite Medik Halodoc dr. Theresia Novi, menekankan pentingnya pendekatan kesehatan holistik guna menghindari infeksi COVID-19. Menurutnya, COVID-19 menyerang tubuh dengan gejala yang berbeda – beda karena dipengaruhi jumlah virus, penyakit penyerta, gaya hidup, usia, dan kemampuan respon imun tubuh.
Baca Juga: Pentingnya Jaga Kesehatan Mental Anak
Pendekatan kesehatan yang holistik meliputi fisik, mental, dan sosial, memainkan peran krusial dalam penanganan pandemi ini. Karena itu, tiap individu dianjurkan menerapkan kebiasaan-kebiasaan yang baik bagi tubuh dan mental, serta menjaga hubungan baik dengan satu sama lain.
Selain fokus pada kesehatan fisik, dalam acara ini dibahas pula mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental sebagai bagian dari kesehatan holistik. Menurut Psikolog Klinis Rena Masri, kondisi mental seseorang sangat memengaruhi kualitas kesehatan dan well being kita sebagai manusia.
Pada dasarnya, kesehatan mental seseorang dipengaruhi tekanan baik dari internal, maupun eksternal. Pandemi yang membuat berbagai perubahan terjadi dalam waktu cukup cepat, sangat berpotensi mengganggu kesehatan mental berbagai lapisan masyarakat. Di sinilah langkah konsultasi dengan tenaga kesehatan profesional menjadi semakin krusial sebagai deteksi dini dan menghindari risiko jangka panjang seperti depresi, PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) maupun OCD (Obsessive Compulsive Disorder).
“Telemedisin yang menghubungkan pengguna dengan tenaga kesehatan secara cepat dan mudah dapat menjadi salah satu solusi bagi masyarakat dalam menjaga kesehatan mental di tengah pandemi saat ini,” ujarnya.
Baca Juga: 7 Kebiasaan Yang Memupuk Mental Sehat Yang Kuat di Tempat Kerja
Asupan gizi yang seimbang juga berperan penting dalam menjaga kualitas kesehatan yang baik. Spesialis Gizi Klinik dr. Eva Maria Christine memaparkan, asupan gizi seimbang sangat erat hubungannya terhadap kesehatan tubuh dan berpengaruh pada sistem imunitas yang optimal serta membantu beberapa isu terkait mental.
Asupan gizi seimbang, yaitu 45-60% karbohidrat, 15-20% protein, 20-25% lemak, dan vitamin serta mineral yang sesuai dengan AKG. Juga jangan lupa memenuhi kebutuhan hidrasi harian. Jenis makanan yang kita konsumsi juga dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang, karena beberapa makanan juga berfungsi sebagai mood booster yang baik untuk menurunkan stres seperti gandum, coklat, alpukat, dan kacang almond.
Marketing.co.id: Portal Berita Marketing & Berita Bisnis