Marketing.co.id- Kecerdasan Emosional (Emotional Intelligence/ EI) adalah kemampuan seseorang untuk mendapatkan dan menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari emosinya sendiri dan orang lain, agar dapat lebih berhasil dan menjalani hidup yang lebih membahagiakan.
Pada tahun 1995, psikologi Daniel Goleman mempopulerkan pandangannya tentang kecerdasan emosional dalam buku bestseller-nya, Emotional Intelligence: Why it can matter more than IQ. Dengan menggabungkan karya Howard Gardner dan Peter Salovey, ia menegaskan fakta bahwa EI diperlukan dalam lima area kunci:
- Mengetahui emosi seseorang
- Mengelola emosi
- Memotivasi diri sendiri
- Mengenali emosi dalam diri orang lain
- Menangani hubungan
Emosi penting untuk menentukan kesuksesan seseorang pemimpin. Dalam masa perubahan, penuh tekanan, atau krisis, memiliki EI sangatlah menguntungkan, karena kesuksesan ditentukan dengan cara mengenali, memahami, dan menangani dengan menggunakan emosi. Misalnya, kita semua dapat merasakan kemarahan, namun dengan EI kita dapat mengetahui tindakan yang harus dilakukan dengan emosi kemarahan tersebut untuk mencapai hasil terbaik. EI membuat kita dapat merasakan dan menggunakan emosi, yang membantu kita untuk mengelola diri kita sendiri dan memengaruhi hasil positif dalam hubungan yang kita jalani.
EI dapat dipelajari. Meraih kesuksesan dengan EI dapat dicapai dengan meningkatkan kemampuan dalam area-area berikut ini yang di ambil dari buku 100 ide bisinis terhebat.
- Kesadaran diri. Di samping fakta bahwa suasana hati sejalan dengan pikiran, kita jarang memperhatikan bagaimana kita merasakan. Hal ini signifikan karena pengalaman emosional sebelumnya memberikan konteks untuk mengambil keputusan.
- Mengelola emosi. Semua pemimpin yang efektif belajar mengelola emosi mereka , khususnya tiga emosi terbesar: kemarahan, kecemasan, dan kesedihan.
- Memotivasi orang lain. Memotivasi melibatkan penciptaan lingkungan yang mendukung dan antusias, sikap sensitif terhadap masalah yang meningkatkan atau mengurangi antusiasme setiap individu, serta pendekatan yang tepat untuk menggerakan dan memandu orang ke arah yang benar.
- Menunjukan empati. Sisi sebaliknya dari kesadaran diri adalah kemampuan untuk memahami dengan benar dan menyesuaikan dengan emosi orang lain.
- Tetap terhubung. Emosi itu menular: ada transaksi tak terlihat antar individu dalam setiap interaksi, yang membuat kita merasa lebih baik atau lebih buruk. Goleman menyebutkan “ekonomi rahasia” dan hal ini menjadi kunci untuk memotivasi orang lain.
“Kemampuan Emosional” ini terbangun satu sama lain dalam sebuah hierarki. Pada bagian dasar hierarki Goleman terdapat kemampuan untuk mengindentifikasi kondisi emosional seseorang. (HN)