Marketing.co.id- Berita Marketing | Negosiasi merupakan kegiatan yang selalu dilakukan oleh manusia, dan telah menjadi kegiatan harian di masyarakat. Negosiasi dapat dilakukan oleh siapa saja dan dalam bentuk apapun. Dari negosiasi politik, bisnis, atau kegiatan sosial lainnya.
Dalam sebuah bisnis tentu ada namanya negosiasi, tugas, dan owner. Nah, kali ini kita akan membahas ketiganya yang sering kita dengar dalam dunia bisnis atau di tempat kerja. Untuk itu alangkah baiknya jika kita mengetahui pengertiannya terlebih dahulu.
Pengertian Negosiasi
Negosiasi adalah sebuah proses diskusi. Negosiasi dilakukan untuk tujuan menyelesaikan sebuah masalah. Melihat dari sisi etimologis, kata negosiasi berasal dari bahasa Inggris. Berasal dari kata to to negoziate dan to be negotiating. Sedangkan pengertian owner adalah kata yang berasal dari bahasa Inggris yang artinya pemilik. Jadi, owner bisa diartikan sebagai seseorang atau kelompok yang mempunyai peran sebagai pemilik suatu bisnis atau usaha.
Dengan kata lain, owner merupakan pihak yang memegang saham terbesar dari suatu bisnis, yang mana saat pembagian keuntungan pihak inilah yang akan mendapatkan keuntungan paling besar daripada pemegang saham lainnya.
Tujuan Negosiasi
Negosiasi dilakukan tidak hanya sebagai media saja. Banyak tujuan dari negosiasi, tetapi ada 3 tujuan yang sangat penting dalam bernegosiasi. Berikut ini tiga tujuan negosiasi yang penting dalam melakukan negosiasi.
- Mencapai kesepakatan bersama
Tujuan pertama dari negosiasi adalah untuk mencapai kesepakatan bersama. Dalam mencapai kesepakatan bersama, pihak yang melakukan negosiasi perlu mengutarakan pendapatnya masing- masing. Kesepakatan bersama tersebut akan dicapai secara maksimal, jika semua pihak yang terlibat dalam negosiasi saling terbuka.
Selain itu, pihak yang terlibat di dalam negosiasi harus merasa saling membutuhkan. Terkadang memang pada akhirnya proses dalam mencapai tujuan dari negosiasi memunculkan konflik. Akan tetapi, jika kesepakatan tersebut sudah menjadi keputusan bersama maka harus dilakukan.
Di dalam pencapaian kesepakatan bersama, memang akan ada beberapa konflik yang muncul. Dalam upaya menyelesaikan konflik di tengah negosiasi, semua pihak harus memiliki kesadaran untuk menyelesaikannya.
- Mengurangi konflik dan perbedaan
Di dalam sebuah proses negosiasi, pasti ada sebuah konflik dan perbedaan. Hal tersebut adalah hal biasa yang dapat terjadi. Justru negosiasi adalah upaya dalam penyelesaian konflik dan perbedaan. Mengurangi perbedaan dan konflik adalah salah satu tujuan dari negosiasi.
Sebelum negosiasi dilakukan, pihak yang terlibat dalam negosiasi harus saling memahami posisi dari pihak lain. Cobalah untuk memahami keinginan serta permasalahan yang ingin dicapai pihak lain, dan memberikan kepercayaan kepada pihak yang dapat diajak negosiasi.
Para pihak harus memastikan jika ada perbedaan dan konflik di dalam negosiasi yang dilakukan berjalan dengan sehat. Meskipun masalah terjadi, harus tetap menjaga norma kesopanan, tidak berat sebelah saja, dan meskipun ada saling kritik tetapi tetap saling memberikan solusi satu sama lain.
- Saling menguntungkan berbagai pihak
Melakukan negosiasi tidak hanya untuk mencapai sebuah kesepakatan bersama dan mengurangi konflik. Ada hal penting lainnya dari tujuan negosiasi. Tujuan tersebut adalah saling menguntungkan berbagai pihak.
Tujuan negosiasi yang sangat penting adalah pihak yang ikut bernegosiasi saling mendapat keuntungan. Saling menguntungkan hanya akan dicapai ketika negosiasi berada pada titik menemukan keuntungan pada kedua belah pihak.
Tahap Negosiasi
Ada tahapan yang harus dilalui ketika melakukan negosiasi, berikut ini adalah tahapan dalam bernegosiasi:
- Perencanaan dan persiapan
Tahap pertama yang harus dilalui adalah perencanaan dan persiapan. Proses mengumpulkan informasi akan sangat dibutuhkan. Tujuannya adalah untuk mendukung posisi ketika bernegosiasi. Ketika menyampaikan sebuah argumen dalam mendukung posisi, harus dilakukan dengan bijaksana.
- Menentukan aturan
Tahap kedua adalah menentukan sebuah aturan. Pada proses ini, seseorang harus menentukan garis besar dan aturan. Tujuannya adalah untuk menentukan apa yang akan dinegosiasikan.
- Penjelasan
Pada tahap ini, masing pihak harus saling mengutarakan apa yang diinginkannya. Masing pihak dapat memberikan sebuah dokumentasi atau pemaparan secara jelas. Hal tersebut dibutuhkan untuk mendukung posisi masing pihak.
- Tawar menawar dan penyelesaian masalah
Ketika selesai, maka dilanjutkan dengan penyelesaian masalah. Pada tahap ini, semua pihak akan melakukan pencarian solusi terhadap masalah. Semua pihak yang terlibat diharapkan untuk saling fokus terhadap masalah dan kepentingannya.
- Penutupan dan implementasi
Pada tahap ini, segala sesuatu akan diputuskan secara bersama-sama. Sebelum itu, ada empat hal yang harus diperhatikan. Pertama, dokumen yang sudah disepakati. Kedua, meneliti kembali semua poin utama untuk menghindari salah paham. Ketiga, menguraikan dengan jelas semua ketetapan dari pertunjukan yang ada. Keempat, membuat secara tertulis masing pihak kemudian menandatangani untuk kesepakatan yang sudah dirundingkan.
Pengertin Owner dan Tugas
Setelah membahas tentang negosiasi maka selanjutnya adalah terkait dengan owner. Seperti kita ketahui bahwa sebelumnya telah dibahas tentang pengertian dari owner atau pemilik usaha.
Sebenarnya, sebutan owner tidak hanya untuk seseorang yang menjalankan bisnis saja. Akan tetapi, jika dari bisnis yang dijalankannya tersebut keuntungan terbesarnya dinikmati atau diterima oleh pihak tertentu, maka pihak tersebutlah yang bisa disebut sebagai owner.
Tugas dan Tanggung Jawab Owner
Namun tidak hanya itu saja, ada beberapa tugas dan tanggung jawab lain yang harus dilakukan owner, yaitu:
- Memimpin perusahaan
Owner sebagai pemilik bisnis harus dapat memimpin bisnisnya sendiri. Mereka biasanya akan mengontrol langsung ke lapangan untuk dan memastikan bisnisnya berjalan dengan lancar sesuai tujuan atau rencana awal.
Namun ada juga owner yang menyerahkan tanggung jawab ini kepada direktur atau manajer sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Untuk membantu mengawasi segala kegiatan bisnisnya, mulai dari produksi hingga pemasaran.
- Membuat peraturan perusahaan
Owner mempunyai wewenang untuk membuat peraturan dan kebijakan bagi bisnisnya yang nantinya harus ditaati oleh para karyawan. Owner harus menyesuaikan kondisi serta risiko yang mungkin terjadi. Terkadang untuk melakukan tugas ini, owner akan bekerja sama dengan tim hukum maupun human asset perusahaannya.
Pihak owner berhak untuk memberi surat peringatan (SP) maupun memecat karyawannya melanggar peraturan. Hal ini dilakukan agar bisnis dapat berjalan dengan lancar sesuai peraturan yang telah ditentukan sekaligus kinerja karyawan dapat semakin meningkat.
- Merencanakan strategi bisnis
Owner sebagai pemilik bisnis juga perlu membuat rencana dan strategi bisnis agar perusahaannya dapat berjalan dengan baik dan maju. Untuk melakukan hal ini, owner harus mempunyai pengetahuan dan wawasan yang luas mengenai bisnis.
- Bertanggung jawab atas kerugian
Ketika bisnis mengalami kerugian, maka hal ini akan menjadi tanggung jawab owner. Untuk itu, owner harus bisa mencari solusi yang tepat agar tidak semua lini bisnisnya mendapatkan dampak negatifnya, terutama bagi para karyawan.
- Melakukan evaluasi bisnis
Owner harus selalu mengevaluasi secara rutin seluruh aktivitas bisnisnya. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan pelaksanaan bisnisnya, apakah sudah berjalan sesuai dengan rencana dan membawa hasil yang diharapkan atau malah sebaliknya.