Pendapatan Premi Industri Asuransi Jiwa Melambat Akibat Pandemi

[Reading Time Estimation: 3 minutes]

Marketing.co.id – Data yang AAJI peroleh memperlihatkan, bahwa pandemi Covid-19 tahun 2020 telah berdampak terhadap perlambatan pada industri asuransi jiwa untuk periode Kuartal I tahun 2020. Perlambatan terjadi pada angka total pendapatan, meliputi total pendapatan premi, hasil investasi dan klaim reasuransi.

Namun kondisi perlambatan tidak menurunkan semangat industri asuransi jiwa untuk terus memberikan pelayanan dan perlindungan yang menyeluruh bagi masyarakat Indonesia. Komitmen ini terbukti dengan meningkatnya total klaim dan manfaat yang dibayarkan, total jumlah tertanggung, total uang pertanggungan dan jumlah tenaga pemasar.

Budi Tampubolon, Ketua Dewan Pengurus AAJI, mengatakan, kondisi Kuartal I memang tidak mudah akibat pandemi Covid-19. Hal ini turut berpengaruh terhadap kinerja industri asuransi jiwa, dimana total pendapatan premi industri asuransi jiwa melambat. Namun pandemi ini telah mendorong dan membentuk pola kesadaran masyarakat akan gaya hidup yang sehat.

“Melihat situasi ini, sebagai upaya untuk tetap melayani kebutuhan perlindungan kesehatan masyarakat Indonesia di masa pandemi, para perusahaan asuransi jiwa semakin fokus untuk memberikan edukasi dan saran bagi masyarakat mengenai pilihan perlindungan yang tepat. Dalam kondisi yang penuh tantangan ini, komitmen yang kuat dan berkelanjutan dari Industri Asuransi Jiwa ditunjukkan dengan adanya pembayaran Total Klaim dan Manfaat yang naik sebesar 4,1%, yaitu dari Rp 34,1 triliun menjadi Rp. 35,92 triliun,” papar Budi.

Pentingnya kesadaran masyarakat atas perlindungan asuransi jiwa, termasuk asuransi kesehatan, pada Kuartal I 2020 ditunjukkan dengan adanya peningkatan dalam angka jumlah Tertanggung. Persentase Total Tertanggung naik sebesar 20,3%, yaitu dari 53,17 menjadi 63,97 juta orang.

Sedangkan Total Uang Pertanggungan naik sebesar 5,6%, yaitu dari Rp 3.859,45 triliun menjadi Rp 4.073,79 triliun. Hal ini juga didorong oleh gencarnya usaha AAJI bekerja sama dengan industri Asuransi Jiwa untuk melakukan program literasi dan edukasi kepada masyarakat tentang manfaat asuransi jiwa.

kinerja asuransi jiwa

“Meskipun jumlah Tertanggung dan Uang Pertanggungan meningkat, angka total polis kumpulan mengalami penurunan. Ini mengindikasikan bahwa pandemi Covid-19 telah membuat perekonomian Indonesia mulai melambat. Akibatnya, terjadi penurunan kepemilikan polis baru dari sektor korporasi,” ungkap Budi.

Secara umum kondisi berbagai industri di Indonesia memang sedang mengalami perlambatan terbukti dengan data dari BPS yang menyatakan, bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang Kuartal I 2020 hanya mencapai 2,97%. Hal ini mengakibatkan terjadinya penurunan polis korporasi menjadi cukup signifikan.

Untuk kanal distribusi, bancassurance merupakan kanal yang memberikan kontribusi terbesar bagi pendapatan premi industri asuransi jiwa di Kuartal I 2020. Tercatat, rasio kontribusi bancassurance terhadap total premi sebesar 44,4%, diikuti oleh kanal distribusi keagenan sebesar 38,4%.

Sementara itu, terkait dengan hasil investasi industri asuransi jiwa sebagai suatu bisnis jangka panjang, terdapat penurunan hasil investasi pada Kuartal I Tahun 2020 yang dikarenakan kondisi pasar modal Indonesia setelah kondisi pandemi global Covid-19. Dampaknya, industri asuransi jiwa, yang berhubungan erat dengan pasar modal, ikut terpengaruh. Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah terkoreksi 27,8% sejak awal tahun hingga Maret 2020.

Data Kinerja Industri Asuransi Jiwa, Kuartal I Tahun 2020

Data diperbarui tanggal 15 Juni 2020, pukul 15.00 WIB

Hasil Q1 2019 Q1 2020 Pertumbuhan
Total Pendapatan Premi Rp 46,40 triliun Rp 44,11 triliun -4,9%
Total Premi Bisnis Baru Rp 28,27 triliun Rp 25,93 triliun -8,3%
Total Premi Lanjutan Rp 18,13 triliun Rp 18,18 triliun 0,3%
Hasil Investasi Rp 13,41 triliun Rp –47,05 triliun -450,8%
Klaim Reasuransi Rp 1,27 triliun Rp 1,50 triliun 18,2%
Pendapatan Lainnya Rp 1,14 triliun Rp 1,13 triliun -1,4%
Total Aset Rp 536,70 triliun Rp 509,65 triliun -5,0%
Jumlah Investasi Rp 476,91 triliun Rp 434,60 triliun -8,9%
Total Cadangan Teknis Rp 404,72 triliun Rp 370,30 triliun -8,5%
Total klaim dan manfaat yang Rp 34,51 triliun Rp 35,92 triliun 4,1%
dibayarkan
Akhir Kontrak Rp 5,09 triliun Rp 4,85 triliun -4,8%
Meninggal Dunia Rp 2,37 triliun Rp 2,69 triliun 13,5%
Nilai Tebus (Surrender) Rp 18,69 triliun Rp 19,91 triliun 6,5%
Partial Withdrawal Rp 4,58 triliun Rp 4,05 triliun -11,6%
Kesehatan (Medical) Rp 2,60 triliun Rp 2,98 triliun 14,5%
Kesehatan Perorangan Rp 1,24 triliun Rp 1,42 triliun 14,3%
Kesehatan Kumpulan Rp 1,36 triliun Rp1,56 triliun 14,6%
Lain-lain Rp 1,18 triliun Rp 1,45 triliun 23,1%
Total Uang Pertanggungan Rp 3.859,45 triliun Rp 4.073,79 triliun 5,6%
Perorangan Rp 2.046,55 triliun Rp 2.144,42 triliun 4,8%
Kumpulan Rp 1.812,90 triliun Rp 1.929,37 triliun 6,4%
Total Polis 17.066.239 17.088.604 0,1%
Perorangan 16.291.415 16.415.937 0,8%
Kumpulan 774.824 672.667 -13,2%
Total Tertanggung 53,17 juta orang 63,97 juta orang 20,3%
Perorangan 17,43 juta orang 17,45 juta orang 0,1%
Kumpulan 35,74 juta orang 46,52 juta orang 30,2%
Jumlah agen berlisensi 595.192 orang 650.443 orang 9,3%

Catatan:

  • Q1 2019 ditulis berdasarkan data yang dimiliki oleh 58 perusahaan dari total 60 perusahaan asuransi jiwa.
  • Q1 2020 ditulis berdasarkan data yang dimiliki oleh 58 perusahaan dari total 60 perusahaan asuransi jiwa.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here