Marketing.co.id – Berita Marketing | Krisis ekonomi yang diakibatkan oleh Covid-19 berdampak pada kondisi keuangan keluarga dan pribadi. Berdasarkan riset yang dilakukan Inventure pada Agustus-September terhadap 1.121 responden yang tersebar di seluruh Indonesia, 67,6% mengatakan bahwa pendapatan mereka berkurang selama pandemi. Namun di sisi yang lain 35,3% mengatakan pengeluaran mereka justru meningkat.
Menariknya, kalau di awal-awal pandemi lalu jumlah tabungan masyarakat cenderung meningkat sebagai dana cadangan menghadapi ketidakmenentuan akibat krisis pandemi, maka kini mereka mengakui jumlah tabungan dan investasi mereka menurun (angkanya cukup besar masing-masing: 48,6% dan 57,6%.
“Hal ini mengindikasikan bahwa pengaruh krisis pandemi di akhir tahun 2020 ini semakin dalam dan dirasakan masyarakat,” ujar Yuswohady, Managing Partner Inventure.
Meskipun pendapatan masyarakat Indonesia mengalami penurunan namun menariknya rasa optimisme masyarakat terhadap pemulihan ekonomi mengalami peningkatan. Dari 1.121 responden, sebesar 47,2% menyatakan optimis pandemi COVID-19 berakhir di akhir tahun 2020. Sedangkan sebesar 51,4% mengatakan bahwa kondisi keuangan mereka akan kembali normal pada akhir tahun 2021.
Hasil selengkapnya dari survei akan ditulis dalam bentuk sebuah ebook berjudul “Indonesia Industry Outlook 2021: Consumer Megashifts Post COVID-19” yang akan diluncurkan dalam acara Indonesia Industry Outlook 2021 Conference, 4-6 November 2020. Konferensi secara daring ini rencananya akan menghadirkan 40 pembicara CEO/BOD dari 40 industri utama di Indonesia seperti: banking, telekomunikasi, properti, FMCG, retail, hingga UKM.
Marketing.co.id: Portal Berita Marketing & Berita Bisnis