Memberdayakan data konsumen dalam aplikasi seluler dapat membantu perusahaan memahami preferensi konsumen dan menciptakan pengalaman yang disesuaikan, sehingga meningkatkan keterlibatan dan loyalitas pelanggan.
Marketing.co.id – Berita Marketing | Data konsumen menjadi aset yang sangat berharga bagi perusahaan karena memberikan wawasan mendalam tentang perilaku, preferensi, dan kebutuhan konsumen, yang dapat digunakan untuk mempersonalisasi pengalaman konsumen dan meningkatkan keterlibatan mereka.
Salah satu cara efektif untuk mengoptimalkan data konsumen adalah melalui aplikasi seluler. Aplikasi seluler memungkinkan perusahaan untuk berinteraksi dengan konsumen secara langsung dan personal, memberikan mereka konten yang relevan dan menarik, dan pada akhirnya, menciptakan pengalaman yang lebih baik bagi pelanggan.
Pentingnya Data Konsumen dalam Pemasaran Digital
Segmentasi pasar dapat dilakukan dengan memanfaatkan data konsumen. Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar menjadi segmen-segmen yang lebih kecil berdasarkan karakteristik dan kebutuhan yang serupa. Dengan memahami segmen ini, perusahaan dan jenama dapat mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif dan memenuhi harapan konsumen.
Selain itu, data konsumen juga dapat digunakan untuk personalisasi pemasaran. Personalisasi pemasaran merupakan kunci untuk menciptakan pengalaman konsumen yang lebih mendalam dan relevan. Dengan menyesuaikan pesan, gambar, dan tawaran berdasarkan preferensi pelanggan, perusahaan dapat meningkatkan keterlibatan konsumen (Digima, 2022).
Terakhir, data pelanggan juga dapat digunakan untuk prediksi perilaku konsumen. Dengan menganalisis tren pembelian, perilaku konsumen, dan data demografis; perusahaan dan jenama dapat membuat prediksi yang lebih akurat tentang permintaan pasar, tren industri, dan preferensi konsumen (Sigma Research, 2023).
Memanfaatkan Data Konsumen dalam Aplikasi Seluler
Data konsumen adalah aset berharga yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengalaman aplikasi seluler. Berikut adalah beberapa cara data pelanggan dapat digunakan.
Personalisasi konten. Aplikasi seluler dapat mempersonalisasi pengalaman pengguna dengan menyesuaikan konten berdasarkan preferensi dan perilaku pengguna. Misalnya, jika data menunjukkan bahwa pengguna tertarik pada sepakbola, aplikasi dapat menampilkan lebih banyak konten terkait olahraga ini, yang tidak hanya membuat pengalaman pengguna lebih relevan, tetapi juga dapat meningkatkan keterlibatan pengguna.
Rekomendasi produk. Data konsumen dapat digunakan untuk memberikan rekomendasi produk yang tersesuaikan. Misalnya, jika data menunjukkan bahwa pengguna sering membeli buku fiksi ilmiah, aplikasi dapat merekomendasikan buku fiksi ilmiah baru atau penulis yang mungkin menarik bagi pengguna.
Penawaran khusus. Data pelanggan juga dapat digunakan untuk memberikan penawaran khusus yang disesuaikan dengan preferensi konsumen. Misalnya, jika data menunjukkan bahwa pengguna sering membeli produk tertentu, aplikasi dapat memberikan penawaran diskon khusus untuk produk tersebut.
Contoh Studi Kasus Penggunaan Data Konsumen dalam Aplikasi Seluler
Berikut adalah beberapa contoh studi kasus penggunaan data pelanggan dalam aplikasi seluler.
PLN Mobile adalah aplikasi dari PT PLN (Persero) yang digunakan untuk meningkatkan layanan kepada pelanggan. Aplikasi ini memungkinkan pelanggan untuk melakukan berbagai transaksi, seperti pembayaran tagihan listrik, informasi tagihan, pengaduan, dan lainnya. Dengan menggunakan data pelanggan, PLN Mobile dapat memberikan layanan yang lebih personal dan efektif.
Booking.com adalah salah satu pemain besar di bidang reservasi yang sudah memanfaatkan AI dalam operasionalnya. Mereka menggunakan chatbot untuk membantu konsumen dalam merencanakan perjalanan mereka. Dengan demikian, Booking.com dapat menciptakan pengalaman yang lebih personal dan relevan bagi pengguna.
Zendesk adalah platform layanan pelanggan yang menggunakan sistem manajemen keluhan pelanggan. Sistem ini memungkinkan tim dukungan untuk menerima, melacak, merespons, dan menyelesaikan keluhan pelanggan secara efektif. Dengan demikian, Zendesk dapat meningkatkan kenyamanan pelanggan dalam melakukan pengaduan.
Netflix adalah contoh lain dari perusahaan yang berhasil menggunakan data konsumen untuk meningkatkan pengalaman aplikasi seluler. Netflix menggunakan algoritma rekomendasi yang canggih untuk menyesuaikan konten yang ditampilkan kepada pengguna berdasarkan perilaku menonton mereka sebelumnya. Dengan demikian, Netflix dapat menciptakan pengalaman yang lebih personal dan relevan bagi pengguna.
Pentingnya Menjaga Etika dan Kerahasiaan Data Pelanggan
Saat perusahaan dan jenama memanfaatkan data konsumen, keamanan data pelanggan tentunya adalah sesuatu yang harus terlindungi. Perusahaan harus memastikan bahwa data konsumen mereka aman dari serangan siber dan peretasan data.
Beberapa cara untuk menjaga keamanan data pengguna antara lain memanfaatkan aplikasi manajer kata sandi, mengaktifkan fitur keamanan berlapis two-factor authentication untuk akun-akun yang dirasa penting, jangan menyambungkan perangkat ke WiFi yang keamanannya tidak diketahui, dan pilih kata sandi yang unik di setiap akun dan jangan menyamakan kata sandi pada berbagai akun.
Selain itu, perusahaan juga harus mematuhi regulasi data pribadi, seperti Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) di Indonesia. UU PDP ini mengatur mengenai asas; jenis data pribadi; hak subjek data pribadi; pemrosesan data pribadi; kewajiban pengendali data pribadi dan prosesor data pribadi dalam pemrosesan data pribadi; transfer data pribadi; sanksi administratif; kelembagaan; kerja sama internasional; partisipasi masyarakat; penyelesaian sengketa dan hukum acara; larangan dalam penggunaan data pribadi; dan ketentuan pidana terkait pelindungan data pribadi.
Dengan demikian, menjaga etika dan kerahasiaan data pelanggan adalah hal yang sangat penting dalam pemasaran digital. Hal ini tidak hanya dapat membantu perusahaan memenuhi regulasi dan undang-undang, tetapi juga dapat membantu membangun kepercayaan dengan konsumen dan meningkatkan reputasi perusahaan.
Andika Priyandana