Podcast, antara Kreativitas dan Komersialisasi

0
Podcast Marketing
[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Podcast Marketing, bisnis podcastKeberlangsungan bisnis podcast bergantung pada keaslian konten dan strategi monetisasi yang seimbang. Kreator yang mampu membangun komunitas loyal sembari menjaga kualitas akan menjadi pemenang dalam jangka panjang.

Marketing.co.id – Berita Digital | Industri podcast di Indonesia sedang memasuki fase kritis. Berawal dari sebuah medium alternatif berbasis audio, podcast kini mulai bergeser menjadi produk audiovisual dengan potensi komersial yang sangat besar. Diskusi di Podcast Day Asia, Radiodays Asia 2025 menunjukkan bahwa peluang bisnis podcast terbuka lebar. Namun, tantangannya tidak kalah besar.

Lantas, bagaimana menjaga kualitas konten di tengah tekanan monetisasi? Penelitian Populix mencatat penurunan tajam konsumsi podcast berbasis audio murni, dengan mayoritas audiens beralih ke format video. Fenomena ini mengubah cara orang memandang podcast.

Tidak lagi cukup sekadar “didengar”, podcast kini juga harus “dilihat”. Podcast dalam format video membuka pintu monetisasi baru seperti product placement, iklan visual, hingga affiliate marketing yang sebelumnya sulit dilakukan dalam format audio. Di sisi lain, format ini menuntut investasi lebih karena harus menyediakan studio, produksi visual, hingga strategi distribusi lintas platform.

Bisnis podcast tumbuh pesat tapi rentan

Editor Podnews James Cridland dalam diskusi di Radiodays Asia 2025 menyebutkan bahwa belanja iklan podcast global tumbuh 28% pada semester pertama 2025. Angka ini menunjukkan meningkatnya kepercayaan brand terhadap podcast sebagai kanal komunikasi.

Meski begitu, James juga mengingatkan, ketika iklan mulai mendikte konten, risiko kehilangan keaslian dan kepercayaan audiens sangat nyata. Monetisasi bukan tujuan, melainkan konsekuensi dari konten yang relevan dan autentik. Kreator yang hanya mengejar sponsor tanpa membangun komunitas berisiko terjebak dalam siklus jangka pendek.

Data Populix juga menyoroti perbedaan selera antar generasi. Milenial menginginkan kedalaman topik, sementara Gen Z mengutamakan hiburan cepat dan ringan. Insight ini tentunya sangat penting brand maupun kreator karena strategi komunikasi harus menyesuaikan persona audiens. Podcast yang sukses bukan hanya menyesuaikan format, tapi juga menemukan keseimbangan antara kedalaman isi dan gaya penyampaian yang sesuai target.

Masa Depan Podcast: Dari Medium ke Ekosistem

Jika dulu dianggap sebagai kanal konten tambahan, podcast kini telah berevolusi menjadi ekosistem. Medium cerita yang personal, Kanal pemasaran berbasis komunitas, dan Platform komersial dengan model iklan, subscription, hingga donasi.

Podcast akan bertahan bukan karena teknologinya. Tapi, karena kemampuan para kreator dalam membangun hubungan emosional dengan para pendengarnya. Format bisa berubah, monetisasi bisa bergeser, tetapi keaslian cerita tetap menjadi fondasi.

Podcast di Indonesia kini ada di persimpangan antara kreativitas dan komersialisasi. Pilihan yang diambil kreator dan brand dalam beberapa tahun ke depan akan menentukan apakah industri ini akan menjadi sekadar tren sementara, atau benar-benar menjadi pilar baru dalam lanskap media digital.