PDHMI Paparkan Hasil Riset Uji Klinis Polyherbal pada Pasien Covid-19

[Reading Time Estimation: 3 minutes]

Marketing.co.id – Berita Marketing| Kita sudah tidak asing dengan istilah Pneumonia. Salah satu jenis penyakit yang menyerang sistem pernafasan ini sering diungkap setelah pandemi merebak. pneumonia adalah peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi. Pneumonia bisa menimbulkan gejala yang ringan hingga berat.

Beberapa gejala yang umumnya dialami penderita pneumonia adalah batuk berdahak, demam, dan sesak napas. Pneumonia juga dikenal dengan istilah paru-paru basah. Pada kondisi ini, infeksi menyebabkan peradangan pada kantong-kantong udara (alveoli) di salah satu atau kedua paru-paru. Akibatnya, alveoli bisa dipenuhi cairan atau nanah sehingga menyebabkan penderitanya sulit bernapas.

Pneumonia bisa disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau jamur. SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 adalah salah satu jenis virus yang bisa menyebabkan pneumonia. Pneumonia akibat Covid-19 bisa menyebabkan komplikasi berbahaya, salah satunya adalah acute respiratory distress syndrome (ARDS). Pneumonia terkadang juga bisa muncul beserta penyakit paru-paru lain, misalnya TB paru.

Sejumlah tanaman herbal telah lama dipercaya dapat mencegah penyakit dan meningkatkan sistem imun tubuh. Pada Sabtu, 18 September 2021, Perkumpulan Disiplin Herbal Medik Indonesia (PDHMI) mengadakan “Bincang Santuy” mengenai Peran Herbal pada Pneumonia Covid-19. Hadir sebagai narasumber dr. Lusi Nursilawati Syamsi SpP, M.Farm., FCCP., FAPSR dari Bidang Pelayanan PDHMI.

Baca juga: Nucleus Farma Fokus Kembangkan Obat Tradisional Modern

Pada kesempatan tersebut dr Lusi memaparkan hasil riset observasi uji klinis beliau mengenai penggunaan polyherbal untuk terapi adjuvant pada Covid-19. Sebagai ketua satgas Covid-19 mortalitas di tempat berdinas, dr Lusi yang juga mendalami ilmu obat bahan alam mencari alternatif terapi pendamping untuk menekan angka kematian akibat terpapar virus.

dr Lusi melakukan uji klinis dimana pasien Covid-19 dengan derajat sedang diberikan polyherbal yang mengandung ekstrak ikan gabus, temulawak dan daun kelor. Produk tersebut dilakukan observasi uji klinis sebagai adjuvan standar pengobatan Covid-19 kepada pasien dengan derajat sedang berdasarkan hasil uji klinik dan hasil laboratorium.

Daun Kelor
Foto: ners.unair.ac.id

Hasil dari penelitian polyherbal dapat mencegah perburukan serta  mempercepat pemulihan pada pasien Covid-19 kategori sedang. “Ikan gabus dapat menurunkan proses inflamasi yaitu Insulin like growth factor 1 (IGF-1) dan stress oksidatif. Albumin menstabilkan dan meningkatkan transportasi Curcumin pada target virus intraseluler, meningkatkan efektivitas kombinasi kelor dan obat obatan memblokir virus SARS CoV-2 untuk fusi dan / atau masuk ke sel, strategi efektif pengobatan infeksi virus,” papar dr.Lusi.

Dia juga mengungkapkan peran albumin pada penghambatan pembentukan thrombus, antitrombosis dan antioksidan serta menjaga hipercoagulapati darah dengan mencegah vasculitis dan injuri di organ lain.

“Temulawak memiliki kandungan kurkumin yang mempunyai fungsi yaitu meredakan nyeri sendi dan tulang, menurunkan lemak darah dan sebagai antioksidan kurcumin sebagai antihepatotoksik, merangsang sel hati membuat empedu, mencegah hepatitis dan gannguan hati, membantu menurunkan kadar SGOT dan SGPT Merangsang fungsi pankreas, menambah selera makan, mampu merangsang metabolisme sistem hormon dan fisiologi tubuh,” papar dr.Lusi.

Baca juga: Cegah Corona, Perkuat Daya Tahan Tubuh dengan Temulawak

Pembicara lainnya dr. Erna Hayati, MM, M.Si dari Bidang Pengabdian Masyarakat PDHMI mengungkapkan khasiat polyherbal daun kelor yang dapat meningkatkan imun di masa pandemi Covid-19.

“Daun kelor kaya akan vitamin A, vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin), vitamin B3 (niacin), vitamin B6, serta vitamin C, mineral, dan senyawa tanaman bermanfaat lainnya. Selain itu, kandungan polifenol dalam daun kelor memiliki sifat melawan kanker dan dapat mengurangi risiko seperti penyakit jantung dan diabetes,” jelas dr. Erna.

Daun kelor bisa dikonsumsi secara mentah, diolah menjadi teh, hingga menjadi masakan sayur bening. Daun kelor juga memiliki kandungan penting lainnya seperti kalsium, kalium, zat besi, magnesium, fosfor, seng, serta rendah kalori. WHO menyebut daun kelor sebagai miracletree karena khasiat yang terkandung di dalamnya.

Marketing.co.id: Portal Berita Marketing & Bisnis

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here