Patut Ditiru! Ini Rahasia Sukses Natalia Dewi Jualan di eCommerce

Laporan IFC menunjukkan rata-rata penjual perempuan ie Commerce lebih menghargai dukungan pelatihan yang ditawarkan oleh platform 

Marketing.co.id – Berita UMKM |  Perempuan adalah sosok spesial yang mampu menjalankan multi-peran. Selain dianggap bisa menjadi tulang punggung yang berkontribusi pada kehidupan keluarga, perempuan juga dipercaya bisa berperan signifikan pada perputaran perekonomian negara.

Banyak wirausaha perempuan bermunculan dan meraup sukses di dunia digital dengan kegigihannya belajar dan berusaha, termasuk dengan memanfaatkan semua program pelatihan dan edukasi yang disediakan platform online, seperti eCommerce.

Salah satunya adalah Natalia Dewi, pemilik toko yang menjual produk baju muslim pria dan wanita berukuran besar (big size) di Lazada Indonesia. Kemampuannya membaca data sebagai salah satu hasil dari keaktifannya mengikuti pelatihan di Lazada juga menjadikannya selalu terdepan dalam hal menyikapi tren yang ada di pasaran. Alhasil, kini ia mampu mempekerjakan hingga 100 orang penjahit untuk mendukung usahanya.

Sejak membuka toko di Lazada tahun 2019, Natalia yang berdomisili di Solo ini terus berkomitmen menjadikan usahanya bermanfaat bagi banyak orang, apalagi didorong situasi saat ini yang membuat banyak orang disekitarnya harus kehilangan pekerjaan. Ia bertekad agar bisnisnya bisa mendatangkan keuntungan untuk masyarakat sekitarnya. Natalia sadar, salah satu cara untuk bisa kompetitif di dunia online adalah dengan terus meningkatkan ilmu terkait dengan mengoperasikan bisnis secara digital.

Kesadaran ini mendorongnya untuk rajin mengikuti berbagai program pelatihan dan edukasi yang diselenggarakan Lazada University di platform Seller Center. Bahkan ia juga aktif mengikuti berbagai kelas online yang menghadirkan pembicara dari Lazada maupun pembicara profesional.

Ia bahkan langsung menyambar kesempatan ketika ditawari mengikuti sesi private dengan mentor terpercaya di LazStar Academy. Melalui program ini, Natalia dibimbing secara langsung dengan mentor handal mengenai strategi terbaik untuk mengembangkan bisnisnya. Bersama mentornya, Natalia diajari cara membedah data dan fitur tokonya, yang kemudian digunakannya dalam menyusun strategi bisnis.

Menurut Natalia, semua penjual perempuan dapat meraih sukses asalkan memiliki kemauan untuk terus belajar dengan mengikuti program bimbingan serta materi yang telah disediakan. Natalia mengatakan, “Menjadi perempuan bukanlah penghalang dalam mencapai tujuan kita. Malahan ketekunan dan kegigihan yang biasanya dimiliki perempuan menjadi salah satu kekuatan dalam memulai usaha.”

“Jangan lupa memanfaatkan setiap kesempatan untuk belajar yang ditawarkan platform dan sering-seringlah berdiskusi dengan sesama penjual, karena pengalaman mereka bisa menjadi pembelajaran yang berharga. Adanya kesempatan untuk berkonsultasi dan dibimbing secara langsung oleh para mentor juga sangat membantu saya untuk menyadari potensi yang saya miliki dan inovasi apa yang sebaiknya saya lakukan agar bisnis saya dapat bersaing,” lanjut Natalia.

Kini Natalia tidak saja mampu memahami semua keunggulan fitur yang ada di Lazada, namun juga mengetahui bagaimana cara mengoptimalkan fitur-fitur tersebut  demi meningkatkan penjualan. Natalia juga mampu menganalisis setiap insights serta data dari kinerja tokonya dan memanfaatkannya menjadi sebuah strategi bisnis baru yang menguntungkan.

Kemampuannya menganalisis data dan membaca tren yang ada di pasaran juga membuatnya selalu bisa mengambil kesempatan dari setiap tren baru. Contohnya, Natalia melihat bahwa sejak pandemi, banyak orang bekerja dari rumah sehingga tren baju rumahan (daily wear) meningkat. Natalia pun berinovasi pada portofolio tokonya dan mengeluarkan model pakaian daily wear yang nyaman digunakan ketika beraktivitas di rumah, namun juga tetap modis saat harus berkegiatan di luar rumah.

Kegigihan Natalia ini sejalan dengan hasil dari Laporan International Finance Corporation (IFC) berjudul “Perempuan dan e-commerce di Asia Tenggara” yang belum lama ini diluncurkan. Laporan ini menunjukkan bahwa selain perempuan memiliki peran penting dalam kontribusi ke pasar eCommerce, dimana pasar eCommerce Asia Tenggara diperkirakan dapat tumbuh hingga lebih dari USD280 miliar antara tahun 2025-2030, dengan kontribusi penjual perempuan. Nampaknya perempuan memang terbukti gigih dan ulet dalam berusaha. Hasil riset IFC juga menunjukkan bahwa penjual perempuan banyak beralih atau mengembangkan bisnisnya di eCommerce untuk bisa terus menumbuhkan usahanya.

Laporan IFC juga mengemukakan bagaimana penjual perempuan pada umumnya lebih menghargai pelatihan dan edukasi, serta dukungan bisnis lainnya yang disediakan oleh platform eCommerce, termasuk adanya akses pembiayaan melalui eCommerce. Temuan ini sesuai dengan apa yang dijalani Natalia dan banyak penjual perempuan di Lazada lainnya. Memanfaatkan berbagai program dan fitur yang ada di eCommerce terbukti membantu para penjual mengembangkan kemampuan dan bisnis mereka.

Meskipun baru memulai bisnisnya di tahun 2019, Natalia telah berhasil meningkatkan jumlah penjualannya hingga lima kali lipat dengan rajin mengikuti berbagai program promosi. Selain itu, Natalia juga sering mengaktifkan fitur free shipping yang menawarkan promo gratis atau potongan ongkos kirim dengan minimum pembelanjaan tertentu. Fitur ini dinilai cukup membantu meringankan ongkos kirim bagi pelanggan, khususnya yang berdomisili jauh dari Solo. Selain itu, fitur flexi-combo yang menawarkan potongan harga untuk pembelanjaan produk sejumlah tertentu sehingga pelanggan bisa berbelanja lebih hemat juga menjadi andalannya untuk menarik perhatian para pelanggannya.

Kini Natalia tidak hanya memiliki kemandirian finansial, namun juga mampu memberdayakan banyak perempuan di sekitar kota Solo, tempatnya berdomisili. Agar dapat memenuhi pesanan tokonya yang kian meningkat, selain karyawan yang membantu perihal administrasi dan pengepakan, Natalia juga mempekerjakan hingga 100 penjahit. Kebanyakan adalah perempuan dan menjadi tulang punggung di keluarga mereka sejak terjadi banyak PHK akibat pandemi.

“Meski usaha saya masih terbilang baru, saya sangat senang dapat memberikan manfaat bagi komunitas sekitar. Bagi saya, kunci dalam menjalani usaha secara efektif adalah dengan terus memperkaya diri dengan ilmu. Nikmati perjalanan pasang surut dalam berusaha, dan jangan pernah berhenti untuk belajar baik dalam mempelajari mode bisnis dan tren di pasar,” tutup Natalia.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.