Marketing – Hasil penelitian Badan Nasional Narkotika (BNN) dan LIPI menyebutkan bahwa prevalensi penyalahgunaan narkoba pada kelompok pelajar dan mahasiswa sebesar 3,21% atau setara 2,297492 pelajar/mahasiswa pernah menyalahgunakan narkoba pada 2018.
Hasil peneletian tersebut juga menyebutkan bahwa prevalensi penyalahgunaan narkoba pada kelompok pekerja sebesar 2,1% atau 1.514037 orang pernah menyalahgunakan narkoba pada 2018.
Sementara itu, angka kasus penyalahgunaan narkoba yang terjadi di wilayah apartemen, khususnya di DKI Jakarta jumlahnya masih tinggi. Sebagai pelaku di industry property tanah air, Green Pramuka City mengambil langkah serius dengan merangkul BNN.
Green Pramuka City menandatangi nota kesepahaman dengan BNN tentang pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan perkursor narkotika di Main Atrium Green Pramuka Square, Sabtu (30/3).
Rudy Herjanto, Direktur Utama Green Pramuka City mengatakan, kwrja sama ini sejalan dengan misi gpc dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi penghuni serta bersih dari narkoba.
“Kami mendukung upaya pemerintah dalam memerangi peredaran narkoba. Seperti kita tahu saat ini pemerintah tengah gencar memerangi tiga isu bersar, yakni narkoba, korupsi dan terorisme,” ujar Rudy.
Head of Communication Green Pramuka City Lusida Sinaga menambahkan, Green Pramuka City telah menyusun berbagai program, di antaranya dengan melakukan random check di setiap tower dan melakukan pemeriksaan unit bagi oknum yang mencurigakan berdasarkan data BNN dan kepolisian.
Selain random check, edukasi tentang bahaya narkoba bagi lingkungan kawasan apartemen juga ke depannya akan dilakukan secara kontinu. Program edukasi ini nantinya akan disesuaikan dengan target sasar yang ditunjukkan tidak hanya untuk orang dewasa namun juga kaum milenial yang ada di lingkungan kawasan apartemen.
Diharapkan, kerja sama yang dibangun antara Green Pramuka City dan BNN menjadi contoh bagi apartemen lainnya untuk menggiatkan perang melawan narkoba.
