Outlook Investasi Berjangka 2021

Sumber gambar: http://www.cashflowrealtor.com/wp-content/uploads/2013/11/Money-Making.jpg

Di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung volume dan nilai transaksi di bursa komoditas berjangka diperkirakan masih akan bertumbuh tahun ini.

Marketing.co.id – Berita Financial | Nilai transaksi dan harga emas diprediksi masih akan mengalami tren positif, setidaknya hingga kuartal I tahun 2021. Hal tersebut diperkirakan akan mengikuti tren tahun lalu, di mana emas menjadi aset utama yang dilirik investor di tengah pandemi Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta atau Jakarta Futures Exchange (JFX) Stephanus Paulus Lumintang dalam diskusi langsung bersama Pluang di Instagram pada Rabu (20/1).

Baca Juga: Pluang Tawarkan Akses Investasi ke Bursa Pasar Global

Sejak pandemi Covid-19 dimulai Maret 2020, Paulus menyebut volume transaksi komoditi berjangka emas justru mengalami kontraksi positif up trend. Ia mengutip data JFX tahun lalu, di mana nilai kontrak komoditas emas bertumbuh 16% hingga 17% dibanding 2019.

Tingginya permintaan investor terhadap emas sepanjang 2020, juga tercermin pada pergerakan harganya. Harga emas pernah terpantau mencapai puncak tertinggi US$2.072 per troy ounce pada Juli tahun lalu, meski harganya kemudian harus melemah tipis ke US$1.899 di akhir 2020. “Kalau secara volume transaksi dan harga emas, saya masih optimistis akan terjadi peningkatan terus [hingga kuartal I],” jelas Paulus.

Baca Juga: Mau Investasi Deposito, Properti Atau Emas?

Menurutnya, terdapat beberapa sentimen positif di awal tahun ini yang bisa meningkatkan volume transaksi dan harga emas. Sentimen pertama adalah pelantikan Joe Biden sebagai presiden baru AS pada pekan ini. Kedua, yakni keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) yang efektif berlaku 1 Januari 2021, akan memengaruhi kontrak antar mata uang (cross currency) yang selama ini dilakukan menggunakan denominasi Poundsterling Inggris. Sentimen adalah rencana pemerintah Amerika Serikat di bawah Biden yang ingin menggelontorkan stimulus demi mendongkrak ekonomi negara adidaya itu.

Baca Juga: Bitcoin Diminati Milenial, Emas Diburu Generasi Tua

“Di bursa berjangka, dinamika ini akan sangat memengaruhi animo masyarakat untuk masuk ke kontrak emas. Saya memprediksi bahwa harga emas bisa di atas US$1.900 per troy ounce di akhir kuartal I 2021,” jelas Paulus.

“Namun, yang namanya sentimen tidak bisa memengaruhi perdagangan emas secara jangka panjang, semuanya kan dinamis. Yang paling penting adalah, bagaimana investor bisa memanfaatkan peluang stimulus ekonomi dan keadaan yang terjadi sejauh ini.”

Harus Berinvestasi dengan Penuh Hati-Hati

Meski demikian, Paulus menghimbau investor tidak gegabah dan rajin memantau pergerakan pasar perdagangan berjangka melalui kabar-kabar terbaru. Ia juga meminta masyarakat mengenali produk sebelum berinvestasi di komoditas berjangka.

Di akhir sesi diskusi, Paulus juga meminta investor untuk berinvestasi komoditi berjangka di pialang-pialang yang memiliki izin usaha sah dan diawasi langsung Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

Baca Juga: 5 Alasan Anda Wajib Berinvestasi Emas

Community & PR Strategist Pluang, Priscilla Siregar menambahkan, outlook investasi emas yang positif ini diharapkan bisa memicu investor ritel untuk mulai mendiversifikasikan asetnya ke produk-produk emas. Apalagi, produk investasi berjangka kini sudah tidak lagi hanya bisa dinikmati investor bermodal jumbo.

“Kini, para investor ritel pun juga bisa mendiversifikasi ke kelas aset ini melalui perusahaan pialang. Tapi ingat bahwa sebelum berinvestasi, sebaiknya masyarakat memahami produknya terlebih dahulu. Hal itu bisa dengan cara membaca artikel atau mengikuti webinar,” imbuhnya.

Marketing.co.id : Portal Berita Marketing & Berita Bisnis

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.