One Stop Shopping IT Store Bagi Keluarga

MARKETING.co.id – Melalui konsep baru belanja IT-nya yang mengutamakan kenyamanan dan kemudahan sejak hadir pertama di tahun 2009, Pazia Shop memberikan warna baru. Ruangannya luas dengan desain interior yang mewah, sehingga pelanggan bisa terlayani tanpa berdesakan ditambah lagi kepulan asap rokok .

Perkembangan outlet yang sangat pesat berhasil dibubuhkannya.  Hingga tahun 2011, sudah terdapat 17 Pazia Shop, tersebar di fashion mall yang berlokasi di Jakarta dan kota-kota besar di Indonesia.

“Sebagai marketer kami harus memiliki suatu konsep serta inovasi yang baru. Kalau hanya menjadi follower pasti hasilnya adalah rata-rata atau bahkan jauh di bawah company yang kami ikuti. Jadi, kalau mau mencapai sesuatu yang lebih, kami harus do something yang different daripada yang orang lain lakukan,” tutur Yuliasiane Sulistiyawati  President Director PT Pazia Pillar Mercycom.

Sejalan dengan tagline A New Concept for Your IT Lifestyle”, sebuah konsep baru toko IT yang diklaim pemiliknya belum ada lainnya di dunia. Pazia Shop memiliki tampilan yang berbeda ketimbang toko IT kebanyakan.

Pazia Shop memiliki tiga konsep yang dijadikan garis besar, yakni :

  • Konsep experience adalah bentuk Pazia Shop yang memiliki fasilitas terbanyak dengan luas antara 400 hingga 600 m2. Di dalamnya terdapat fasilitas seperti kafe dan berbagai teknologi PZ Touch ataupun PZ Touch Wall yang dapat digunakan pelanggan saat menghilangkan penat.
  • Konsep ambience, merupakan jaringan Pazia yang bekerja sama dengan pihak lain dengan desain yang mengikuti suasana lokasi Pazia berdiri.
  • Sementara konsep shop merupakan jaringan Pazia dengan luas yang lebih kecil, namun menghadirkan suasana yang lebih familier.

Dilihat dari lokasi pilihannya, segmen yang disasar Pazia Shop adalah kelompok menengah ke atas yang tidak sensitif soal harga. Meskipun, sebenarnya harga yang ditawarkan di sana tidak terlalu berbeda dengan di tempat lain. “Paling-paling hanya berbeda tidak lebih dari Rp 100.000. Bahkan, harga kami pun sama dengan harga yang diiklankan prinsipal,” jelas Yuliasiane lagi.

Untuk strategi promosi, boleh dibilang cukup istimewa karena Pazia Shop belum pernah memasang iklan di satu media arus utama mana pun hingga November 2010 dan bru melakukan promosi besar-besaran setelah Desember 2010 hingga sekarang. Sebelumnya, Pazia Shop dikenalkan hanya melalui jejaring sosial dan aktivitas word of mouth  yang dilakukan oleh Yuliasiane dan timnya.

Terkait soal servis, para kru IT di Pazia dituntut untuk bisa peduli dan mengerti keinginan sekaligus kebutuhan dari pembeli. Sering kali seorang pembeli datang hanya berbekal keinginan untuk membeli gadget tanpa mengetahui spesifikasi dan teknis dari gadget tersebut. “Nah, di sinilah peran IT crew Pazia untuk menjembatani pembeli agar menemukan produk yang tepat,” kata Yuliasiane.

Strategi care dan pemilihan lokasi di fashion mall ini sekaligus menunjukkan arah pasar yang digarap oleh Pazia Shop, yakni menjadi “one stop shopping IT store” bagi seluruh anggota keluarga. Terlebih lagi segmen perempuan dan kaum ibu yang belum pernah digarap oleh kompetitor.

“Untuk segmen mom and kids kami sangat menyadari bahwa memori dan waktu yang  terbatas, apakah benar-benar cukup untuk memahami semua spesifikasi dari produk-produk yang kami jual. Maka dari itu, crew kami yang telah dilatih khusus dengan senang hati akan membantu pengunjung dan menjelaskan manfaat produk berdasarkan kebutuhan unik tiap pengunjung,” ujar Yuliasiane.

Secara korporasi komitmen untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan tersebut juga dilakukan dengan menjaga relasi yang baik dengan para diler dan customer melalui program trip dan hadiah-hadiah yang menarik. Salah satunya adalah menggagas kompetisi antar-hacker Pazia-Acer National Hacking Competition (PANHAC) dan Pazia Robotic Competition.

Customer sangat senang dan menjadi bagian dari loyal customer karena selama ini tidak ada yang seperti kami tawarkan. Lagipula, bagi saya, customer dan dealer bukan hanya sebatas aset, melainkan keluarga karena relasi yang dijalin dengan mereka sudah sampai tahap love seperti keluarga sendiri. Mereka adalah bagian dari professional family Pazia,” ungkapnya lagi.

Berbekal pencapaian maksimal dalam kurun waktu singkat ini, Yuliasiane pun semakin optimistis mencanangkan target-target bagi Pazia Shop di masa mendatang. Secara profit setiap bulannya Pazia mengalami pertumbuhan rata-rata 1%. “Target saya adalah Pazia mampu mencapai semua fashion mall di Indonesia,” pungkas Yuliasiane.

(Angelina Merlyana Landjar)

1 COMMENT

  1. Belanja di Pazia emang menyenangkan. Kekurangan dari konsep ini adalah kesan eksklusif yang muncul mesti dimbangi dengan strategi harga yang jelas sehingga konsumen menangkap kesan eksklusif bukan MAHAL semata.

    nice posting
    @beanpedia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.