Nokia dan HTC telah menuntaskan seluruh proses litigasi paten antara kedua perusahaan dan sepakat bekerja sama di bidang paten dan teknologi.
HTC akan melakukan pembayaran kepada Nokia, sedangkan kolaborasi keduanya akan melibatkan portofolio paten LTE dari HTC, yang ke depannya akan memperkuat penawaran lisensi Nokia. Kedua perusahaan juga akan mengeksplorasi berbagai peluang kerja sama teknologi masa depan.
“Kami sangat gembira dengan tercapainya penyelesaian dan terwujudnya kesepakatan kerja sama dengan HTC yang telah sekian lama menjadi pemegang lisensi beberapa paten esensial standar milik Nokia,” ujar Paul Melin, Chief Intellectual Property Officer, Nokia.
“Kesepakatan yang terjalin antara Nokia dan HTC ini juga menjadi bukti pengimplementasian beragam paten dari Nokia, sekaligus menjadikan kami fokus pada peluang-peluang pelisensian selanjutnya,” tambahnya.
“Sebagai pionir di industri smartphone dengan portofolio paten yang kuat, HTC menyambut baik lahirnya kesepakatan yang akan menjadikan kami terus fokus pada penciptaan beragam inovasi yang kami persembahkan untuk para pelanggan setia,” kata Grace Lei, General Counsel, HTC.
Kerja sama ini mungkin jalan baik bagi Nokia setelah mengalami penjualan yang tidak baik. Bulan lalu, Nokia melaporkan bahwa penjualan perangkat bisnis berjumlah US$ 3,55 miliar pada kuartal ke empat 2013. Jumlah tersebut mewakili penurunan 29% dari tahun ke tahun dalam penjualan bersih divisi ini.
Divisi yang dibeli Microsoft ini pun menjadi kambing hitam. Nokia menyalahkan performa yang buruk pada divisi ini – yang kini merujuk pada istilah “operasi tak berkelanjutan” sebagai hasil dari perjanjian akuisisi – dalam mengembangkan kompetisi dalam pasar ponsel pintar.
Editor: Wahid, Sekar Ayu
wow.. nokia dan HTC bergabung