Marketing.co.id- Indonesia dan Tiongkok adalah dua negara yang sejak jaman dahulu sudah punya hubungan yang baik. Salah satunya hubungannya dibidang budaya. Hingga saat ini hubungan yang harmonis itu bisa berjalan dengan baik yakni terciptanya proses asimilasi, dan silang budaya antar kedua negara.
Dari hubungan itu telah lahir nilai-nilai luhur, seperti semangat kerja keras, tekun, pantang menyerah, dan gotong royong yang dihidupi bersama dari satu generasi ke generasi yang lain.
Untuk mempererat hubungan ini, yang didasari dari nilai-nilai luhur budaya bangsa melaui proses persatuan dua kebudayaan besar. Maka Langgeng Pariwara dan True Spirit Dance Group mempersembahkan musikal drama berjudul “Menjemput Impian”.
Dalam musikal drama kali ini menampilkan modern art yang terus bergerak tanpa henti (stop motion). Dan Ini merupakan bagian dari pementasan untuk pertama kalinya yang belum pernah sebelumnya dimainkan di Indonesia. Selain itu juga ada penggabungan unsur tarian klasik, daerah, dan modern, serta puisi tradisional yang menggugah diiringi musik tradisional dan original.
Menurut Handi Irawan, selaku penasehat pementasan musikal drama ini mengatakan, “Menjemput Impian” dipentaskan dengan maksud mengingatkan kembali akan nilai-nilai luhur budaya bangsa. “Tidak ada kesuksesan yang dicapai sendirian, tidak ada kesulitan yang dapat diatasi sendirian. Impian bisa terjadi dengan hasil kerjasama, semangat, dan disiplin,” ungkapnya.
Cerita dalam pementasan ini memberikan banyak pelajaran untuk semua kalangan dan golongan masyarakat di mana saja. Sebuah pementasan yang dinspirasikan dari peristiwa nyata ini berusaha membangunkan kembali nilai-nilai luhur yang pernah ada di sekitar kita. Dan terus menumbuhkan dan melestarikan kehidupan yang penuh kebersamaan dan rasa kesatuan walaupun berbeda, pementasan ini menjadi penting bagi generasi penerus bangsa.
“Menjemput Impian” akan dipentaskan di Graha Bakti Budaya Taman Ismail Marzuki, Jakarta mulai hari Jumat-Minggu, 3-5 Agustus 2012 pukul 19.00 – 21.30, di bawah arahan sutradara Yusril SS, Msn, didukung art director M. Aidil Usman, komposer Syahrial Tando, dan koreografer Silvia Ong serta pengarah teater Jeruel Kosasih.
