Marketing.co.id – Berita Marketing | PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) mencatat kinerja yang solid meskipun menghadapi tekanan makroekonomi di Kuartal I 2025. Berdasarkan laporan keuangan tidak diaudit, MPMX membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp3.998 miliar atau naik 3% YoY, didorong oleh segmen distribusi dan ritel sepeda motor yang tetap positif.
Segmen distribusi dan ritel, yang menjadi tulang punggung bisnis MPMX, mencatat pertumbuhan pendapatan 3% YoY menjadi Rp3.934 miliar. MPMulia, salah satu anak usaha utama, tumbuh 2% YoY berkat kenaikan harga jual rata-rata, sementara MPMMotor melesat 7% YoY didukung volume penjualan yang stabil. Sektor purnajual juga memperlihatkan kinerja kuat, dengan pendapatan ritel naik signifikan 34% YoY berkat penjualan suku cadang dan layanan servis yang meningkat.
Namun, segmen asuransi melalui MPMInsurance menghadapi tantangan dengan penurunan pendapatan premi bersih sebesar 6% YoY, terutama akibat pelemahan sektor leasing kendaraan bermotor. Sementara itu, sektor transportasi yang dioperasikan MPMRent mencatat kenaikan pendapatan 5% YoY, meski menghadapi penurunan margin dari penjualan mobil bekas.
Bisnis jasa keuangan melalui Jaccs MPM Finance Indonesia (JMFI) juga mengalami penurunan pendapatan bersih 21% YoY, namun berhasil menekan kerugian bersih berkat upaya peningkatan kualitas aset dan efisiensi biaya.
Secara keseluruhan, laba kotor MPMX naik tipis 2% YoY menjadi Rp354 miliar, sementara laba operasional dan laba bersih konsolidasian masing-masing turun 7% YoY menjadi Rp170 miliar dan Rp154 miliar. Tekanan ini terutama berasal dari segmen asuransi dan transportasi yang menghadapi dinamika pasar menantang.
Beatrice Kartika, Group CFO MPMX, menyampaikan bahwa perusahaan tetap fokus menjaga fundamental keuangan yang kuat. “Kami terus mengoptimalkan pengelolaan biaya dan menjaga likuiditas agar seluruh lini bisnis dapat berkontribusi maksimal dalam menghadapi tantangan pasar yang dinamis,” ujarnya.
MPMX optimistis melanjutkan langkah strategis untuk memperkuat kinerja di kuartal-kuartal berikutnya, dengan tetap mengedepankan efisiensi dan inovasi di seluruh unit bisnis.