Dulu bermain game sering kali harus dilakukan dengan diam di tempat atau dalam ruangan. Kini ada porsinya sendiri, ada segmen gamer yang gemar bermain secara mobile dan menikmati experience yang berbeda.
Perkembangan teknologi telah melahirkan generasi gamer (pemain game) baru, sekaligus menggeser tren aktivitas bermain game. Perkembangan teknologi mobile sekaligus membanjirnya produk seperti tablet dan smartphone membuat aktivitas bermain game semakin nyaman dilakukan secara mobile.
Tadinya game mobile memang diperuntukkan bagi style bermain game yang lebih kasual atau santai saja. Mobile gaming tidak begitu menarik bagi kalangan hardcore gamer atau gamer yang serius dan getol dalam bermain. Jenis permainan yang sederhana dengan spesifikasi gawai yang dinilai masih pas-pasan belum bisa menarik semua segmen gamer.
Tapi, kini developer sudah bisa membuat game mobile yang semakin kompleks, dengan grafis yang semakin mulus, dengan mode permainan yang semakin beragam pula. Teknologi smartphone dan mobile semakin berkembang, sehingga perlahan tapi pasti mampu memberikan experience bermain game yang berbeda dibanding bermain dengan konsol (mesin untuk bermain game) seperti pada umumnya dulu.
Berbagai teknologi yang umum tersedia pada sebuah ponsel atau tablet misalnya, seperti kamera, GPS, bluetooth, WiFi, kemampuan untuk mengakses internet secara cepat, bisa dimanfaatkan para developer untuk membuat game yang semakin variatif. Game mobile pun relatif bisa lebih cepat dan praktis untuk dinikmati, dan tidak memerlukan proses instalasi atau pemasangan yang sulit.
Kehadiran Apple Store atau Google Play membuat semua game mobile relatif lebih mudah untuk diakses dan bisa langsung dinikmati kapan pun, di mana pun. Variasi harga pun memberikan pilihan sendiri kepada konsumen; mereka bisa memilih game yang berbayar penuh, gratis, atau berbayar sebagian.
Beberapa game harus dibeli terlebih dahulu oleh user sebelum bisa dimainkan, dan beberapa bisa dinikmati secara gratis. Umumnya game mobile bersifat gratis, tapi untuk bisa menikmati beberapa fitur atau fasilitas tertentu di dalamnya, pemain harus rela merogoh kocek mereka.
Lalu, bagaimana sebenarnya prospek mobile gaming ini ke depannya? Deloitte Global melakukan riset yang mencakup pasar konsumen Amerika dan Kanada. Mereka meramalkan untuk tahun-tahun ke depan, gawai seperti smartphone dan tablet bisa jadi platform yang sangat kuat, yang bisa menghasilkan lebih dari US$35 miliar revenue. Angka ini naik 20% dari tahun 2015 dan 2016 lalu. Jika kita bandingkan dengan US$32 miliar untuk game PC dan US$28 miliar untuk game konsol, yang hanya naik 5% atau 6% dari tahun sebelumnya.
Eedar 2016 Mobile Survey menunjukkan persentase pemakai mobile gadget yang menikmati smartphone atau tabletnya mencapai sekitar 75% dari total pertumbuhan pasar gadget umumnya. Ada lebih dari 196 juta konsumen di Amerika dan Kanada, berusia 18 tahun ke atas, yang memiliki akses ke smartphone dan/atau tablet. Sebanyak 77% dari mereka secara aktif bermain game mobile. Ini berarti ada lebih dari 155 juta pemain aktif game mobile.
Jenis atau genre game mobile pun sudah mampu mengimbangi game PC atau konsol. Berbagai genre yang ada sudah lengkap, seperti puzzle, action, dan arcade (fighting, shooting, music, dan lain-lain), location-based game, game simulasi, game strategi, role playing game (RPG), dan sebagainya.
Meski begitu, rata-rata revenue yang dihasilkan per game, per platform, akan bervariasi secara signifikan. Deloitte meramalkan game konsol dan game PC masih bisa jauh melebihi game mobile. Game konsol bisa menghasilkan US$4,8 juta per game-nya, game PC mampu menghasilkan US$2,9 juta per game-nya, tapi game mobile hanya mampu menghasilkan sekitar US$40 ribu per game-nya.
Deloitte memperkirakan pengeluaran per tahun rata-rata untuk satu pemain game mobile, yaitu sekitar US$20 saja. Coba bandingkan dengan sekitar US$50 yang dihabiskan satu pemain untuk satu game PC, dan sekitar US$145 per pemain untuk satu game konsol. Sementara ada begitu banyak perusahaan developer yang memproduksi game mobile, kita hanya bisa mengharapkan sekitar 200 perusahaan game mobile yang akan mencapai penghasilan gross lebih dari US$1 juta di tahun 2016 lalu.
Selain dari sisi kepraktisan dan murahnya, game mobile juga memiliki berbagai kelebihan. Semua game mobile bisa dengan mudah dan cepat diluncurkan. Plus pengembang hanya butuh beberapa jam untuk meng-update, menambah konten, atau mengubah mode game jika diperlukan, lalu dengan cepat bisa diluncurkan kembali.
Walau demikian, berbagai kelebihan game mobile ini sekaligus bisa berbalik menjadi halangan (barrier) di pasar. Berbagai kemudahan dan kepraktisan game mobile membuat jumlah game yang masuk ke pasar membeludak. Pada tahun 2016 lalu saja, di dalam app store diperkirakan terdapat sebanyak 800 ribu game mobile. Coba bandingkan dengan hanya 17 ribu gabungan dari game PC dan konsol.
Begitu sesaknya app market dengan game mobile bisa mengakibatkan banyak game dan developer menjadi tenggelam, jika mereka tidak mempunyai strategi dan bujet marketing yang signifikan. Pengembang game mobile yang besar bisa menghabiskan jutaan dolar untuk dana marketing per tahunnya.
Sebagian dari dana ini bahkan digunakan untuk beriklan di TV. Jika pengembang tidak mampu berpromosi di TV, mereka bisa menggunakan fasilitas beriklan di apps, menumpang di apps lain, atau pada beberapa bagian instalasi apps.
Bahkan ini pun memerlukan bujet yang lumayan besar. Developer mungkin saja menghabiskan dolar demi dolar tapi tidak mendapatkan hasil atau timbal balik sama sekali. Sebaliknya, pemain game mobile tetap bisa menikmati ratusan jam bermain game secara gratis.
Demikian masih banyak tantangan dan barrier bagi para pengembang game mobile. Tetapi, jumlah pemain game mobile semakin lama juga semakin melonjak. Game mobile bisa dinikmati lebih banyak orang dan semakin tidak terbatas karena perkembangan teknologi yang juga semakin pesat. Tentu saja peluang dan prospek game mobile ke depannya pun semakin cerah. Tantangan paling mainstream yang harus diatasi adalah bagaimana mengembangkan konten game berkualitas setinggi mungkin dan membuat pasar semakin aware dengan game mereka.
Ivan Mulyadi
Sumber: Deloitte Global & Eedar Mobile Report
MM.05.2017/W
“Begitu sesaknya app market dengan game mobile bisa mengakibatkan banyak game dan developer menjadi tenggelam, jika mereka tidak mempunyai strategi dan bujet marketing yang signifikan.”