Minimal Setahun Sekali, Ini Pentingnya Skrining Kesehatan Mental

[Reading Time Estimation: 2 minutes]
Foto: dok. Kementrian Kesehatan

Marketing.co.id – Berita Lifestyle | Pemerintah menyarankan agar masyarakat menjalani skrining kesehatan mental setidaknya sekali dalam setahun. Tujuan dari skrining ini adalah untuk mendeteksi secara dini gangguan mental. Sehingga intervensi yang lebih cepat dan tepat dapat segera diberikan jika ditemukan gejala yang memerlukan perhatian.

Direktur Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr. Imran Pambudi, MPHM, menjelaskan bahwa anjuran ini berlaku untuk seluruh lapisan masyarakat, dari anak-anak hingga lansia. “Sasaran skrining kesehatan mental adalah seluruh siklus hidup, mulai dari ibu hamil, nifas, anak, remaja, dewasa, dan lansia,” jelasnya.

Skrining Khusus untuk Kelompok Risiko Tinggi

Bagi kelompok yang lebih rentan, seperti penderita penyakit kronis, skrining ini bisa dilakukan lebih dari satu kali dalam setahun. Bagi ibu hamil, misalnya, dianjurkan untuk menjalani tiga kali skrining kesehatan jiwa. Selama kehamilan dan masa nifas untuk memastikan kesejahteraan mental yang optimal.

Layanan Skrining yang Merata di Seluruh Indonesia

Layanan ini tersedia di puskesmas di seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah-daerah terpencil. Sebagai bagian dari upaya nasional dalam pencegahan masalah kesehatan mental.

“Skrining kesehatan jiwa dan tindak lanjut hasilnya merupakan program pencegahan yang dijalankan oleh tenaga kesehatan di puskesmas, bukan hanya di kota besar,” tambah dr. Imran.

Langkah Kemenkes dalam Mendukung Skrining Kesehatan Jiwa

Untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan skrining, Kemenkes telah mengembangkan aplikasi digital seperti Sistem Informasi Kesehatan Jiwa (SIMKESWA) dan SATUSEHAT Mobile. Selain itu, Kemenkes juga mengadakan pelatihan bagi tenaga kesehatan melalui orientasi skrining kesehatan jiwa dan sosialisasi hasilnya.

“Orientasi ini sudah dilaksanakan pada Juli 2024 secara hybrid, dengan lebih dari 3.000 tenaga kesehatan dari 38 provinsi berpartisipasi,” ungkap dr. Imran. Ia juga menyebutkan bahwa Kemenkes berkoordinasi dengan berbagai sektor untuk mendukung pelaksanaan program ini serta melakukan uji coba di Kota Manado.

Dengan berbagai inisiatif tersebut, Kemenkes terus mengupayakan pemerataan dan peningkatan kualitas layanan skrining kesehatan jiwa untuk masyarakat di seluruh Indonesia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here