Milenial vs Gen X: Siapa Orang Tua Paling Adaptif di Era Parenting Modern?
Marketing.co.id – Berita Marketing | Dunia parenting terus berevolusi. Kini, dua generasi besar, Milenial dan Gen X, menunjukkan pendekatan yang berbeda dalam membesarkan anak-anak mereka. Namun, satu hal yang pasti adalah keduanya sama-sama punya tujuan mulia yaitu mempersiapkan masa depan anak di tengah ketidakpastian dunia.
Dalam rangka Hari Anak Nasional 2025, YouGov Indonesia merilis hasil riset eksklusif yang menggali lebih dalam perbedaan gaya asuh antar generasi. Berdasarkan survei terhadap lebih dari 2.500 orang tua dengan anak di bawah usia 18 tahun, hasilnya membuka mata banyak pihak, termasuk brand, pendidik, dan pembuat kebijakan.
“Kami melihat bagaimana nilai keluarga terus berubah. Riset ini jadi jembatan untuk memahami aspirasi orang tua Indonesia secara lebih kontekstual dan dapat ditindaklanjuti,” ujar Edward Hutasoit, General Manager YouGov Indonesia & India.
Baik Gen X maupun Milenial sepakat bahwa pendidikan adalah investasi utama. Sebanyak 32% responden menyatakan akan meningkatkan pengeluaran untuk pendidikan dalam 12 bulan ke depan. Tak hanya soal sekolah, edukasi finansial juga mulai diperkenalkan sejak dini, 34% orang tua rutin memberi uang saku Rp100.000–500.000 per bulan kepada anak-anak mereka.
Meski sama-sama mementingkan pendidikan, ternyata pilihan sekolah menunjukkan perbedaan mencolok. Sekitar 58% Gen X lebih memilih menyekolahkan anak di sekolah negeri, dibandingkan 47% Milenial.
Sementara itu, dalam hal aktivitas tambahan, Gen X juga lebih aktif dengan 26% dari mereka mendaftarkan anak ke olahraga beregu, dibandingkan hanya 17% Milenial. Bisa jadi, ini mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan struktur yang dijunjung oleh Gen X.
Soal menghabiskan waktu bersama keluarga, Gen X terpantau lebih terstruktur dan aktif. Sebanyak 78% Gen X rutin merencanakan liburan bersama anak, dibandingkan 66% Milenial. Uniknya, destinasi liburan pun menggambarkan perbedaan nilai, sekitar 45% Gen X memilih mengunjungi keluarga, sementara Milenial lebih bervariasi dalam pilihannya.
Data ini bukan hanya soal siapa yang lebih ‘baik’ dalam mengasuh anak, tetapi bagaimana masing-masing generasi memaknai peran sebagai orang tua. Di sinilah peluang besar terbuka bagi brand dan institusi untuk menyusun strategi yang lebih relevan.
“Dengan memahami perilaku nyata, brand bisa menciptakan kampanye yang lebih tepat sasaran, baik untuk edukasi keluarga, produk parenting, hingga layanan keuangan,” tambah Edward.
Gen X mungkin lebih terstruktur dan aktif, sementara Milenial lebih fleksibel dan terbuka. Namun keduanya tetap fokus pada satu hal yaitu membesarkan anak yang siap menghadapi masa depan.
Dengan data seperti ini, para pelaku industri kini bisa membuat langkah lebih strategis—tidak hanya menjual produk, tapi juga mendekatkan diri secara emosional dan relevan dengan keluarga Indonesia hari ini.