Dengan mengawinkan AI, mesin jahit pintar, dan manufaktur cerdas, AITU membuka peluang besar bagi industri garmen Indonesia untuk menembus pasar global.
Marketing.co.id – Berita Digital | Dunia manufaktur tengah bersiap menghadapi babak baru. AITU, merek teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan Jack Technology (Kode Saham: 603337), tampil sebagai salah satu inovator paling menjanjikan setelah meraih “AI Product Innovation Gold Award 2025” di ajang IFA Berlin, pameran teknologi terbesar dunia.
Penghargaan ini menegaskan posisinya sebagai pionir dalam mengintegrasikan AI ke lini produksi. Tak hanya menghadirkan mesin jahit pintar, AITU juga mengembangkan robot humanoid dan solusi manufaktur cerdas yang mampu meningkatkan efisiensi, menekan biaya, sekaligus mengangkat standar kualitas industri tekstil dan garmen global.
“Teknologi AI buatan Tiongkok membuktikan keunggulannya dalam menggerakkan sektor manufaktur. Lewat AI, kami akan menghadirkan teknologi mesin jahit pintar buatan Tiongkok di Indonesia. Solusi AI buatan Tiongkok segera menghasilkan berbagai produk ‘premium sekaligus terjangkau’, serta menghemat biaya teknis untuk mentransformasi mesin jahit konvensional,” ujar President, AITU, Zhang Hanwen.
Selama ini tekstil dan garmen menjadi salah satu sektor strategis di banyak negara, termasuk Indonesia. Sepanjang 2024, industri ini mencatat pertumbuhan 4,26% (year-on-year) dan berkontribusi Rp 218,2 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS).
Kehadiran AITU diprediksi akan memperkuat daya saing industri lokal. Dengan dukungan teknologi AI, proses produksi bisa lebih efisien, cepat, dan berkualitas tinggi, sehingga mampu membuka peluang penetrasi pasar yang lebih luas.
Untuk mempertegas ambisinya, AITU akan menggelar peluncuran global di Shanghai Tower pada 23 September 2025. Mengusung tema “AI Reinvents Sewing Machine”, ajang ini diharapkan menjadi titik balik transformasi manufaktur, sekaligus memperlihatkan bagaimana AI dapat merombak sistem produksi tradisional menjadi lebih modern dan berdaya saing tinggi.
