Merayakan Kegagalan untuk Meraih Sukses

0
Buku “Gagal, Kebal, Fenomenal: Seni Cari Nama untuk Profesional”
Acara diskusi buku “Gagal, Kebal, Fenomenal: Seni Cari Nama untuk Profesional” karya William Ndut
[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id – Berita Marketing | Belakangan ini, narasi mengenai Indonesia Gelap kembali mengemuka. Dengan terjadinya PHK massal serta ketidakstabilan ekonomi nasional dan global, sebagian masyarakat menjadi pesimis dan kehilangan harapan.

Guna menebarkan semangat optimisme kepada generasi muda Indonesia, Reading Room, komunitas baca yang diprakarsai oleh pengusaha nasional Grace Tahir, dan Ikatan Keluarga Alumni Universitas Pelita Harapan (IKA UPH), menggelar acara diskusi buku “Gagal, Kebal, Fenomenal: Seni Cari Nama untuk Profesional” karya William Ndut, penulis, dosen, dan praktisi komunikasi publik.

Dalam buku yang diterbitkan oleh Pustaka Obor Indonesia ini, William mengajak para pembaca untuk tekun berusaha, tidak takut gagal, bahkan merayakan kegagalan yang menurutnya adalah modal sosial yang berharga dalam membangun reputasi seseorang sebagai profesional.

Buku“Gagal, Kebal, Fenomenal: Seni Cari Nama untuk Profesional”
Acara diskusi buku “Gagal, Kebal, Fenomenal: Seni Cari Nama untuk Profesional” karya William Ndut

William telah membuktikan bahwa mengalami kegagalan tidaklah sama dengan menjadi seseorang yang gagal. Kisah hidupnya yang dipenuhi kegagalan membuat buku ini sarat pesan yang mudah dimengerti.

William memulai buku ini dengan menceritakan pengalamannya empat kali gagal mendapatkan beasiswa ke luar negeri sebelum akhirnya mendapatkan gelar Magister dari kampus di Australia.

Dia juga tujuh kali ditolak oleh penerbit buku sebelumnya akhirnya menjadi penulis tujuh judul buku. Serangkaian kegagalan lain yang pernah dia alami yakni kehilangan pekerjaan, gagal dalam wawancara kerja meski sudah berada di tahap akhir, serta pengalamannya gagal dan kalah di berbagai momen kehidupan.

“Lewat buku ini, saya mengajak pembaca sekalian untuk memaknai kegagalan dengan perspektif yang berbeda. Semua orang pasti pernah gagal, tapi hanya sedikit orang yang memahami seni berdamai, mengelola, dan mengubah kegagalan menjadi sesuatu yang bernilai dan fenomenal,” tukasnya.

“Kegagalan seringkali membuat kita terpuruk, dan karena itulah lewat buku ini saya menyatakan bahwa kegagalan itu justru perlu kita rangkul dan manfaatkan. Dengan memahami tiga fase kegagalan, yakni Experiment, Experienced, dan Empowered, kita justru akan merasa bersyukur karena banyak mengalami kegagalan,” imbuh William.

Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (2020-2024) dan pengusaha nasional, dalam kata pengantar untuk buku ini menuliskan bahwa “buku ini mengandung pesan-pesan yang penting dan dapat ditiru oleh para pembaca, khususnya yang merasa kehilangan motivasi, sehingga sangatlah relevan untuk dibaca.”

Sementara itu, Ilham Akbar Habibie, pakar penerbangan dan Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia, dalam sambutannya mengatakan bahwa “buku ini sangat direkomendasikan bagi para profesional muda, wirausahawan, akademisi, serta siapa saja yang ingin memahami strategi membangun nama dan eksistensi dalam dunia kerja.”

Menurut William, buku ini memberikan contoh-contoh relevan tentang bagaimana melihat kegagalan sebagai sebuah perhentian, alih-alih garis finish. Buku ini mengajak pembaca yang pernah, sedang, dan akan gagal dalam hal-hal sehari-hari, untuk berpikir, merenung, dan merencanakan langkah berikutnya dalam rangka membangun nama dan reputasi di dunia profesional.

“Buku ini mendorong kita untuk menikmati betapa mengerikannya atau tidak enaknya mengalami kegagalan supaya saat kita berhasil nanti, kita akan menjadi pribadi yang lebih solid,” tambah William.

Sebagai informasi, buku “Gagal, Kebal, Fenomenal: Seni Cari Nama untuk Profesional” menjadi pelengkap dari Trilogi “Cari Panggung, Cari Muka, Cari Nama” karya William Ndut. Dua buku sebelumnya yang telah terlebih dahulu diterbitkan berjudul “Public Speaking: Seni Menguasai (dan Cari) Panggung untuk Profesional” dan “Networking: Seni Nyetor (dan Cari) Muka untuk Profesional”.