Wempy Dyocta Koto, CEO Wardour and Oxford mengatakan bahwa masyarakat Indonesia haus akan edukasi. Terutama edukasi tentang bisnis dan strategi marketing.
Makin membludaknya penduduk, khususnya DKI Jakarta dan sekitarnya (Jadebotabek) dinilai tidak sebanding dengan jumlah lowongan pekerjaan yang tersedia. Karenanya, kini kian banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya berbisnis.
Dari situlah, masyarakatpun kemudian butuh edukasi untuk membantu mereka dalam menentukan jalan bisnis yang akan dilakoni.
“Masyarakat Indonesia itu haus akan edukasi,” ucap Wempy ketika menyambangi kantor Marketing.co.id.
Untuk itu, pria yang turut menyukseskan merek Kebab Turki Baba Rafi dan Sour Sally dalam ekspansi ke luar negeri itu mengaku kerap menjadi pembicara di berbagai seminar dan workshop.
“Saya pernah mengalami masa-masa yang membuat saya berpikir, ‘apa arti sesungguhnya dari hidup saya?’ Dari situ saya kemudian sadar bahwa saya harus memberikan sesuatu kepada masyarakat. Khususnya masyarakat Indonesia, Negara tempat saya dilahirkan,” tutur pria kelahiran Padangpanjang, 37 tahun silam.
Pada perjumpaan itu, Wempy kemudian memberikan tiga tips kepada para pemuda Indonesia.
- Jangan mengejar sesuatu yang kecil
“Ketika masih muda, Anda belum jadi miliarder atau jutawan, jadi meskipun gagal pun nggak bakal kehilangan banyak. Tapi dari situ Anda jadi punya pengalaman untuk merintis bisnis berikutnya,” kata Wempy.
- Bermimpi besar
“Bermimpilah sebesar mungkin, dream big. Untuk itu, Anda juga harus punya pemikiran besar, so be fearless, lepaskan semuanya, jangan setengah-setengah. Anda masih bisa menikmati mie instant atau minta makan sama orangtua kok,” terangnya.
- Mulai dari kemarin
Wempy menjelaskan, waktu yang tepat dalam menjalani sebuah bisnis adalah secepat mungkin, jadi tidak boleh ditunda. Misalnya tunggu gajian, tunggu dapat bonus, tunggu di-PHK, atau lain sebainya.
“Waktu terbaik untuk memulai adalah kemarin, tapi karena terlalu telat, jadi mulai dari sekarang aja, jangan tunggu besok, lusa, atau seterusnya. Start now and think deep,” tegas Wempy.