Menuai Keberhasilan Dengan Business Process Redesign

www.marketing.co.id Mempertimbangkan kembali dan memperbaiki proses bisnis Anda dapat menyebabkan peningkatan pendapatan, reliablitas, efesiensi biaya, serta kualitas. Ketika sebuah organisasi menghadapi kesulitan atau tidak beroperasi secara efesien, business process redesign (BPR) dapat membantu untuk meraih kembali sisi kompetitifnya.

Salah satu perusahaan otomotif terbesar di dunia yakni General Motors (GM) menjalankan program BPR selama tiga tahun untuk mengonsolidasikan sistem multi bagian, ke dalam sebuah sistem yang lebih efesien.

Menurut manager program pengembangan dari GM menyatakan, bahwa BPR meletakan fondasi untuk mengimplementasikan sebuah strategi komunikasi di seluruh bagian di perusahaan ini. Memang strategi ini menelan dana yang tidak sedikit, tapi bisa menghasillkan manfaat yang signifikan, dengan terjadinya penghematan yang diperkirakan sebesar 10 hingga 25 persen pada biaya pendukung dan banyak lagi dari segi yang lain.

Walaupun hasil dari proses  BPR cukup signifikan bagi perusahaan terkemuka seperti Procter & Gamble,  Southwest Airlines, dan Dell, terdapat bisnis-bisnis tertentu yang menggunakan istilah BPR sebagai alasan untuk melakukan pemangkasan besar-besaran terhadap posisi yang tidak populer. Tak pelak, hal ini menuai reputasi negatif.

Setelah target utama dan area fokus untuk organisasi Anda telah ditentukan, area kunci yang harus dipertimbangkan saat merancang BPR ini  mencakup:

  • Bagaimana memujudkan efesiensi secara maksimal
  • Mendapatkan hasil dari perubahaan yang diinginkan
  • Mengukur kinerja
  • Memberikan penghargaan  pada karyawan

 

BPR yang sukses biasanya terdiri dari lima tahap:

  1. Tentukan apakah BPR benar-benar dibutuhkan. Analisis cakupannya dan sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan perancangan ulang, serta tantangan struktural dan organisasional yang harus dihadapi, sehingga dapat ditentukan apakah sebuah perancangan ulang telah sesuai dan dapat berjalan.
  2. Ciptakan strategi yang komprehensip dan terstruktural untuk BPR, sebelum menjalankannya.
  3. Rancang ulang struktur proses utama, dengan fokus pada efesiensi.
  4. Tempatkan tim manajemen yang sesuai untuk mengarahkan proses, memantai transaksi, dan mengukur keberhasilan.
  5. Implemtasikan dan integrasikan BPR, sehingga dapat mengelola perubahan yang ditimbulkannya.

 

Bagaimana penerapan BPR ini bagi bisnis Anda:

  • Kelola secara efektif semua orang yang terlibat, dan merasakan dampak dari BPR tersebut. Mereka bertanggung jawab terhadap keberhasilan proyek dan merupakan faktor yang paling tidak dapat di prediksi.
  • Jangan sampai tergoda untuk terlalu berfokus pada otomatisasi. Hal ini bisa jadi tidak disukai dan menghilangkan “faktor manusia” dari bisnis yang dijalani.
  • Buatlah rencana lain jika BPR menimbulakn konsekuensi yang tidak diharapkan.
  • Hindari perangkap BPR yang biasa terjadi, seperti masalah yang berhubungan dengan ketidakmampuan manajerial, kurangnya dukungan, serta pemindahan keseluruhan proses restrukturisasi ke departemen TI.
  • Jangan membuat harapan yang tidak realistis, berpikirlah secara praktis mengenai apa yang dapat dicapai oleh BPR

 

Di kutib dari buku 100 ide bisnis terhebat / HN

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.