“Tanaman hias manfaatnya banyak, jangan hanya sekadar hobi. Selain cuan, manfaatnya bisa menghasilkan kualitas udara yang baik, serta penanggulan banjir karena bisa dibuat kawasan khusus sebagai hutan kota,” – Tri Rismaharani.
Marketing.co.id – Berita UMKM | Belum lama ini Menteri Sosial Tri Rismaharini membuka acara Floriculture Indonesia International Convex (FLOII) 2022 di Hall A Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.
Dalam sambutannya, Risma mengaku senang dan bangga dengan adanya pameran tanaman hias FLOII Convex 2022. “Ini sudah lama saya tunggu momentumnya, bagaimana kita bisa mengangkat kekayaan Indonesia dalam percaturan ekonomi dunia,” kata dia.
FLOII Convex 2022 menghadirkan tanaman hias dari berbagai daerah di Indonesia hingga mancanegara. Ragam koleksi tanaman hias yang lengkap hadir di sini, mulai dari bunga anggrek, aglonema, adroid, hingga philodendron yang sedang naik daun.
Risma menjelaskan, pemanfaatan kekayaan alam berupa pengelolaan tanaman baik sayuran maupun florikultura pastinya akan berdampak positif pada masyarakat maupun lingkungan. Hal tersebut telah dibuktikannya sendiri ketika menjadi Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan maupun Wali Kota Surabaya.
Menurut Risma, dengan mendorong warga untuk menanam di pekarangan sendiri cukup mampu membantu perekonomian keluarga sehingga dapat mengurangi angka kemiskinan. Selain itu, tanaman hias juga semestinya tidak hanya dikembangkan sekadar sebatas hobi, dan harus dikembangkan secara luas agar dampak ekonominya bisa dirasakan masyarakat luas.
“Kalau kita tidak manfaatkan ini, maka tempat lainlah yang akan menikmatinya, kita harus sadari karunia Tuhan dengan mensyukuri kekayaan alam ini. Kita jangan sampai seperti ayam mati di lumpung padi, karena kita membiarkan saja potensi ini. Tanaman hias manfaatnya banyak, jangan hanya sekadar hobi, selain cuan, manfaatnya bisa menghasilkan kualitas udara yang baik, serta penanggulan banjir karena bisa dibuat kawasan khusus sebagai hutan kota,” imbuh dia.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal (Dirjen) Holtikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Prihasto Setyanto mengatakan, industri florikultura dapat berkembang secara berkelanjutan dan sistematis lewat upaya peningkatan kapasitas produksi serta kualitasnya. Hal tersebut dapat dicapai dengan terus inovasi teknologi, regulasi, maupun manajemen korporasi.
Pemerintah juga berupaya mempromosikan tanaman hias ke negara lain lewat event one day floriculture sejak tahun 2021, seperti di Belanda, Rumania, Amerika Serikat, serta Mesir. Menurut Prihasto, sambutan akan tanaman endemik asal Indonesia pun cukup besar, bahkan transaksinya bisa mencapai Rp 7,2 triliun dalam satu hari pelaksanaan event tersebut.
“Kami juga melakukan pembinaan lewat program yang dapat menyentuh langsung petani dengan program kampung florikultura sejak tahun 2020, sekarang lebih dari 100 kampung sudah terbangun dan bisa mendorong pegiat tanaman hias di seluruh Indonesia,” imbuhnya.
Pelaksanaan FLOII Convex 2022 diharapkan dapat meningkatkan industri tanaman hias, sarana pertukaran informasi, serta menghasilkan rekomendasi kebijakan yang komprehensif dan konkret untuk pengembangan industri melalui diskusi-diskusi yang digelar.
“Kami harapkan industri florikultura akan berkembang secara besar, para petani saya harap akan lebih berhasil dengan bekerja sama ataupun berkorporasi,” imbuh Prihasto.
Ketua Umum Perhimpunan Florikulturan Indonesia (PFI) Rosy Nur Apriyanti menyampaikan, lewat penyelenggaraan acara ini diharapkan bisa terbangun ekosistem industri tanaman hias di Indonesia yang solid dan berkelanjutan. Dengan ajang ini, diharapkan seluruh pemangku kepentingan di sektor tanaman hias, seperti pecinta tanaman hias, praktisi, pengusaha, hingga akademisi, bertemu dalam wadah untuk mendukung kemajuan industri tanaman hias Indonesia.
“Ini sejalan dengan misi PFI untuk menyadarkan publik mengenai pentingnya tanaman hias sebagai komponen lingkungan. Kami juga menjalin kerja sama dengan pemerintah atau pemangku kepentingan lainnya untuk sama-sama berkolaborasi memajukan dan melestatiran industri tanaman hias Indonesia,” kata Rosy.
Berdasarkan data Kementerian Pertanian, ekspor tanaman florikultura terus meningkat signifikan pada periode 2020-2022. Pada Januari-Juli periode 2020-2022, jumlah ekspor tahun 2020 di angka 2,980 juta kilogram. Kemudian, pada 2021 naik menjadi 3,414 juta kilogram dan pada 2022 terus tumbuh hingga menjadi 4,468 juta kilogram.
Dalam kurun Januari-Juli 2022, nilai ekspor tanaman hias asal Indonesia sudah mencapai Rp 1,3 triliun. Beberapa negara tujuan utama ekspor tanaman hias Indonesia adalah Amerika Serikat, Eropa, Uni Emirat Arab, Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan.