Marketing.co.id – Marketing.co.id – Berita Lifestyle | Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin semakin gencar mempromosikan desa wisata di tanah air. Kali ini Sandi menyambangi Desa Kambo, Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel). Kedatangan Mas Menteri –sapaan Sandiaga- dalam rangka memberikan penghargaan dan apresiasi atas prestasi pengelola desa wisata tersebut.
Desa wisata Kambo telah melalui uji standar penilaian tim juri yang terdiri dari tujuh kategori. Ketujuh kategori tersebut mencakup daya tarik pengunjung (alam dan buatan, seni dan budaya), suvenir (kuliner, fesyen, dan kriya), homestay, toilet umum, digital dan kreatif, cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability (CHSE), serta kelembagaan desa. Kambo nantinya akan mendapatkan pembinaan dan pendampingan dari mitra strategis Kemenparekraf, yakni Adira Finance Syariah.
Mas Menteri dan rombongan tiba di titik drop off disambut oleh iringan rebana kemudian berjalan menuju lokasi presentasi. Mas Menteri dan rombongan kemudian menyaksikan tarian Pangaru. Sambutan masyarakat dan jajaran pemerintahan setempat begitu hangat. Tampak Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman dan Wali Kota Palopo Judas Amir.
Baca juga: Desa Sanankerto Dapat Predikat Desa Wisata Ramah Berkendara dari Adira Finance dan Kemenparekraf RI
Menparekraf Sandiaga Uno menjelaskan, daya tarik wisata yang bisa dikembangkan Desa Kambo adalah eco tourism dan sport tourism seperti tracking, lari dan mountain bike. “Produk ekonomi kreatif juga sangat unggul, tadi saya coba Sarabba Kambo,” jelasnya.
Terkait resesi ekonomi pada 2023, Sandi optimistis target kedatangan wisatawan asing bisa terpenuhi. Sebagai catatatan, target wisata dalam negeri sudah melampui target, mencapai 700 juta pergerakan wisata dalam negeri.
Sementara itu, Walikota Palopo Judas Amir mengatakan, Kota Palopo dicanangkan sebagai kota Wisata Kesehatan, karena seluruh fasilitas kesehatan yang ada di Palopo dilengkapi dengan rest area, untuk memberikan kenyamanan kepada pengunjung fasilitas kesehatan yang ada di Palopo. “Ada tanah sekitar 30 hektar yang akan disiapkan untuk lapangan golf,” imbuhnya.
Setelah menyimak presentasi, Mas Menteri dan rombongan mengunjungi area suvenir yang terdiri dari stand kriya, kuliner, dan fesyen. Di stand kuliner Mas Menteri diajak untuk membuat minuman Sarabba (minuman khas daerah bugis yang terbuat dari jahe, santan dan gula aren). Mas Menteri juga diajak bermain gasing bersama anak anak.
Bicara potensi wisata, desa tersebut memiliki karakter geografis yang khas berupa wilayah pegunungan, lembah, dan dataran yang masih sangat asri. Wilayah Kelurahan Kambo memiliki luas 11,42 km persegi dan dihuni sebanyak 1.080 jiwa. Untuk menuju Desa Wisata Kambo, wisatawan menempuh jalur penerbangan ke Palopo (Bandar Udara) dilanjutkan dengan melalui jalur darat ke desa sekitar 30 menit.
Baca juga: Heaven of Earth! Yuk, Self-Healing di Likupang Sulawesi Utara
Puncak Sarangsarang merupakan salah satu daya tarik destinasi tersebut. Jungle tracking menuju Puncak Sarangsarang menampilkan keragaman hayati khas Sulawesi. Di sini sepanjang jalan menuju puncak terdapat perkebunan durian, langsat, rambutan, dan cengkeh. Di Puncak Sarangsarang pengunjung bisa berkemah di Bukit Bintang sembari menikmati wilayah Palopo dari ketinggian saat malam hari.
Lalu ada kolam renang Kambo Highland Resort. Destinasi itu memberikan pengalaman berenang di dataran tinggi 531 mdpl. Dikelilingi pegunungan hijau dan lanskap resort yang estetik. Kemudian ada jalur sepeda gunung yang menjadi salah satu atraksi menarik dan banyak dikunjungi oleh wisatawan yang memiliki minat khusus bersepeda gunung. Jalur sepeda ini menghubungkan Kambo dengan Mungkajang.