Meningkatkan Kualitas Merek Anda di Era ChatGPT oleh Kalpit Jain, Group CEO, Netcore Cloud
Marketing.co.id – Berita Marketing | Berdasarkan laporan dari Business Insider, antusiasme terhadap ChatGPT telah menjangkau Asia, yang mengakibatkan kenaikan besar-besaran pada saham AI di Tiongkok hingga 60% hanya dalam waktu satu minggu!
Diluncurkan oleh Open AI yang berbasis di San Francisco, ChatGPT telah menarik minat berbagai merek di seluruh dunia karena kemampuannya yang luar biasa. Seperti yang dikatakan oleh Ryan Reynolds, pemahaman yang “Sedikit Menakutkan” tentang tujuan dan kemampuan untuk membuat konten yang sesuai dan sedemikian rupa sehingga situs web tersebut telah mengalami lonjakan yang sangat besar hingga menyebabkan situs web tersebut tidak dapat diakses oleh banyak orang karena kapasitasnya yang mencapai batas!
Setelah itu, para blogger/influencer dan marketer di seluruh dunia mulai membicarakan tentang platform atau alternatif serupa seperti ChatSonic, Writier, dan Rytr yang dapat membuat produksi konten menjadi jauh lebih mudah dengan menggantikan tenaga manusia. Dan, ini terjadi ketika masih banyak orang yang masih belum sepenuhnya pulih dari kekaguman mereka terhadap apa yang ditawarkan oleh platform seperti Grammarly.
Dalam beberapa tahun terakhir, terobosan AI telah menjadi fenomena umum. Permintaan akan kebutuhan konten tidak pernah setinggi ini, dan teknologi AI Generatif telah berhasil memenuhi kebutuhan ini. Oleh karena itu, jelaslah bahwa alat pembuat konten yang membuat konten berkualitas tinggi sehingga lebih mudah untuk memenuhi permintaan tersebut dan mengurangi ketergantungan pada manusia, akan terus ada.
Semua ini membawa kita pada satu pertanyaan besar: Jika semua orang mendapatkan kekuatan super untuk membuat konten berkualitas tinggi dengan cepat dan efisien menggunakan kecerdasan buatan, bagaimana cara merek membangun originalitas dan menjadi lebih menonjol?
Didukung oleh keahlian profesional, manusia memiliki kemampuan yang tak tergantikan untuk memperhitungkan pandangan emosional yang bisa meningkatkan minat audiens mereka. Mereka dapat menggunakan keterampilan ini untuk memanfaatkan emosi audiens mereka dan membangun hubungan yang bermakna dengan mereka.
Oleh karena itu, tingkat pemahaman kontekstual marketer dapat menjadi alat untuk membedakan dan membedakannya dari merek lain. Ketika didukung oleh Generative AI seperti Grammarly atau ChatGPT untuk mengartikulasikan bahasa dengan lebih baik, kemampuan ini dapat memungkinkan sebuah merek untuk menciptakan narasi merek yang unik dan menarik.
Metode utama lain yang dapat digunakan merek untuk menjadi lebih menonjol adalah kemampuan untuk memahami brand positioning/pedoman lebih dari sekadar robot, misalnya, komunikasi Zomato yang sangat berbeda dengan Swiggy. Yang terpenting, kemampuan marketer untuk berpikir kritis dan kreatif serta menggunakan kecerdasannya untuk mengetahui kepekaan budaya/regional, dan membangun personalisasi adalah kunci utama dari keunikan sebuah merek.
Meskipun AI dapat dilatih dari waktu ke waktu untuk meniru emosi dalam kata-kata seperti yang dilakukan manusia, hal ini masih membutuhkan waktu yang lama. Satu hal yang perlu diingat adalah alat yang sudah dilatih secara generatif seperti ChatGPT bukanlah yang pertama dan bahkan bukan yang terakhir yang akan menjadi ancaman untuk menggeser peran manusia.
Faktanya, menurut laporan dari The New York Times, para pendiri Google sedang berusaha untuk menandingi ChatGPT dengan lebih dari 20 inovasi AI baru tahun ini. Jadi, alih-alih mencoba mencari celah dan bersaing dengan AI, sudah saatnya kita, sebagai marketer, belajar untuk berkolaborasi dan menggunakan platform semacam itu untuk meningkatkan standar kreativitas.
Kami memahami bagaimana kompleksitas pasar modern yang terjadi sekarang dan dapat menerjemahkannya menjadi solusi real untuk bisnis Anda. Konsultasikan segera dengan team kami dengan scan barcode berikut ini:
A solution from:
