Menggarap Pasar Outbound Training

Outbound training banyak dipilih perusahaan di Indonesia untuk meningkatkan semangat dan membentuk tim kerja karyawan yang baik. Seberapa efektif metode pembelajaran modern yang memanfaatkan keunggulan alam ini?

Berbagai cara dilakukan perusahaan untuk terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki, salah satunya dengan menyelenggarakan pelatihan di luar ruangan (outbound training). Banyaknya manajemen perusahaan yang melirik kegiatan ini memacu pula tumbuhnya beberapa provider outbound training.

Menurut Executive Director Outward Bound Indonesia (OBI) Wendy Kusumowidagdo, outbound sendiri berasal dari kesulitan masyarakat Indonesia melafalkan “Outward Bound”. Istilah outbound inilah yang lebih dikenal masyarakat pada umumnya hingga sekarang.

Dari situ arti outbound memiliki banyak interpretasi. Selama ini masyarakat lebih mengenal outbound hanya sekadar permainan di luar ruang, seperti arung jeram, paintball, flying fox, high rope, dan masih banyak lagi. Padahal manfaat dari kegiatan outbound lebih dari sekadar itu.

Umumnya outbound yang ada di Indonesia lebih memfokuskan pada rekreasi dan pariwisata. Sangat berbeda dengan OBI yang fokus pada pendidikan dan pelatihan karakter SDM yang berfokus pada soft skill melalui pembelajaran di luar ruang. “OBI merupakan pelopor di bidang pendidikan luar ruangan (outdoor education) bermetode adventure-based untuk pengembangan karakter SDM di Indonesia,” jelas Wendy.

Pada Outward Bound School, metode belajar berdasar dari pengalaman yang sering disebut expeditionary learning. Sementara outbound management training lebih mengutamakan structured experienced-nya dengan menerapkan permainan-permainan simulasi. Keduanya kuat dalam experiential learning methodology, dengan sisipan dan imbuhan materi untuk meningkatkan efektivitas belajar.

Wendy melihat pelatihan di luar ruangan akhir-akhir ini semakin populer di kalangan praktisi pelatihan SDM. Banyak perusahaan besar maupun perusahaan kecil, memanfaatkan outbound training di dalam pengembangan SDM, lantaran metode ini sangat efektif dalam membangun karakter dan pemahaman terhadap suatu konsep.

Korporasi masih menjadi pangsa pasar yang besar bagi provider outbound training di Indonesia. Untuk OBI sendiri, segmen korporasi, baik institusi pemerintah maupun swasta, memberikan kontribusi yang sangat besar sebanyak 70%, sedangkan 30% sisanya berasal dari institusi pendidikan.

“Selama 27 tahun, OBI telah mengilhami banyak orang untuk pemberdayaan diri. Hingga kini OBI telah mendidik 80.000 alumni yang berasal dari korporasi dan institusi pendidikan,” beber Wendy.

Gemuknya pasar korporasi tak hanya dinikmati OBI. Outbound management training, Spirit Indonesia, turut hadir mengambil bagian dalam pemberdayaan SDM. Pasalnya, banyak perusahaan yang berani menginvestasikan dananya untuk pengembangan kompetensi karyawan melalui kegiatan pelatihan.

Direktur PT Geosafes Indonesia Optima (Spirit Indonesia) Teguh Budi Rahardjo, mengatakan ketersediaan SDM berkualitas dan berkualifikasi yang sesuai serta mampu bertahan menghadapi perubahan cepat, telah menjadi hal yang sangat penting untuk dunia usaha saat ini. Khususnya dalam meningkatkan efektivitas dan produktivitas perusahaan.

Perpaduan antara sistem pengenalan temperamen dan kepribadian yang dikaitkan dengan competence–based management dapat menolong perusahaan untuk mengenali kepribadian yang tepat, terintegrasi dengan usaha pemberdayaan sumber daya manusia di dalamnya.

“Pelatihan-pelatihan yang tepat merupakan kebutuhan utama dalam membawa perusahaan mencapai keberhasilan. Di Indonesia, outbound event management menjadi salah satu primadona pelatihan,” ujar Teguh.

Bangun Karakter Lewat Alam

Beragam program dan pelayanan pelatihan ditawarkan OBI, yakni program leadership untuk membantu pemimpin mempertajam kemampuan strategis dengan membangun kepercayaan, menginspirasi, serta mendorong kinerja individu dan tim, juga pengambilan keputusan yang efektif. Kemudian program untuk memperkuat teamwork, pengembangan tim guna memberdayakan individu sebagai bagian dari tim agar bersinergi secara efektif dalam mencapai tujuan bersama. OBI sebagai mitra dalam pengembangan organisasi, menawarkan konsultasi dan berbagai program pelatihan yang berfokus untuk mencapai hasil bisnis terbaik. “Kami juga memiliki pelatihan khusus bagi gen Y atau management trainee (MT), menimbang generasi milenial ini sudah mendominasi sekitar 60% dari tenaga kerja di perusahaan-perusahaan,” beber Wendy.

Wendy mengungkapkan keunggulan program pelatihan OBI terletak pada metode adventure-based sehingga peserta akan sulit untuk memanipulasi karakter dirinya. Dengan melakukan perjalanan di alam bebas atau pendidikan luar ruang, maka akan mempermudah pembentukan karakter peserta.

Seseorang yang keluar dari zona nyaman akan mengalami perubahan dan perkembangan, sehingga karakternya terbentuk. Selain itu, pendidikan luar ruang dengan satu tim menuntut seseorang untuk bekerja sama, saling menolong, dan melepaskan ego.

“Filosofinya semakin sulit tantangan, orang akan mengeluarkan potensinya secara maksimal. Tapi lebih terbuka apa adanya, sehingga assessment-nya lebih mudah dan akurat. Untuk mengikuti pelatihan di OBI, biayanya sekitar Rp5 juta–Rp10 juta per peserta,” sebut Wendy.

Tak hanya itu, sebagai pemegang lisensi Outward Bound, OBI wajib mengikuti dan mematuhi berbagai standar dan guideline yang digariskan Outward Bound International. Selain itu, setiap Outward Bound Center di seluruh dunia diaudit oleh Outward Bound International setiap dua tahun.

Program dan pelayanan beragam ditawarkan pula oleh Spirit Indonesia. Teguh menyebutkan Spirit Indonesia melayani semua kebutuhan terkait kegiatan experiential learning, dimana outbound training tercakup di dalamnya. Baik bagi perusahaan swasta skala besar maupun kecil, institusi pendidikan, institusi pemerintahan, sampai lembaga-lembaga masyarakat serta organisasi lainnya.

Program yang ditawarkan antara lain team building & harmonious relationship, character building, dan leadership training yang dilakukan dengan metode belajar “kreatif-interaktif”, yaitu kombinasi antara outdoor games & entertaining dan simulasi serta tantangan yang terkait dengan fokus pembelajaran.

“Proses pembelajaran aktif dengan nuansa alam terbuka yang akan menstimulasi dan membantu setiap peserta mencapai objektif program pengembangan karier secara maksimal,” ucap Teguh.

Spirit Indonesia membantu klien dalam menemukan arah yang tepat dalam menghadapi pasar global yang sering berubah, meliputi transisi masyarakat informasi, manajemen pengetahuan, dan bahkan perkembangan teknologi. Gagasan melalui konsultasi dalam merencanakan tahap awal, memilih dan mengimplementasikan pelatihan adalah fokus yang penting untuk penyediaan jasa yang terintegrasi.

“Setiap program yang diberikan kepada setiap klien tentu akan berbeda-beda. Fasilitas, kesulitan program, serta lamanya waktu yang tersedia menjadi hal terpenting dalam menentukan bujet,” sebut Teguh.

Selain itu, Spirit Indonesia juga menyediakan desain sistem dan konsultasi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan berorientasi ke masa depan. Pelatihan manajemen menggunakan media alam terbuka dengan modul yang didesain khusus (tailor made) ataupun modul standar serta pendekatan psikologi kognitif, behavioral, dan psikoanalisis.

Pelatihan dirancang dengan pertimbangan dari segala aspek perkembangan, baik fisik, kognitif, sosial-emosional, dan moral, serta berusaha mengoptimalkan fungsi pancaindra dan mengaktifkan fungsi mental individu. Program delivery dalam bentuk games & simulation, debriefing, case study & group discussion disampaikan secara profesional, edukatif, dan entertain.

“Kami memberikan ragam pilihan modul tepat guna. Dengan dukungan sumber daya manusia yang berpengalaman, tidak sekadar pada tataran teori. Namun, menjadi pelaku utama dalam menjalankan bisnis ini tentu menjadi kelebihan tersendiri. Fun dan Full Learning Point adalah unsur lebih dari setiap kegiatan yang kami suguhkan,” pungkas Teguh.

Moh. Agus Mahribi

MM.11.2017/W