Menawarkan Out Door Venue untuk Pernikahan

Ancol yang dikenal sebagai destinasi untuk rekreasi bagi keluarga mulai melebarkan sayap ke bisnis lain, yakni tempat untuk out door weeding. Mereka menangkap peluang dari tren yang berkembang saat ini.

Winarto, Direktur PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk
Winarto, Direktur PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk

Banyak cara yang ditempuh orang untuk membuat pesta pernikahan mereka agar terlihat berkesan. Di antaranya dengan menggelar pesta resepsi di luar ruangan (outdoor). Konsepnya bisa bermacam-macam, ada yang dilakukan di taman, tepi pantai, bahkan di pinggir tebing, seperti di Bali.

Tujuannya tak lain untuk membuat momen tersebut menjadi saat terindah yang tak pernah terlupakan seumur hidup. Melihat trennya sekarang, memang kebutuhan orang untuk menggelar pesta nikah di luar ruangan kian tinggi. Terutama dari kalangan atas. Tentunya, tren ini dilihat oleh banyak pihak sebagai peluang bisnis baru. Salah satu di antaranya adalah Ancol.

Kini, taman hiburan milik Jaya Grup tersebut tak hanya menyediakan sarana untuk berekreasi, tapi juga tempat untuk resepsi. Pasalnya, Ancol sudah memiliki inovasi layanan terbaru bernama “Banquet Ancol”, yakni sebuah outdoor weeding venue dengan beragam pilihan fasilitas dan lokasi di luar ruangan yang ada di sekitar Taman Impian Jaya Ancol.

Ada 15 lokasi yang ditawarkan. Antara lain Dunia Fantasi, Gelanggang Samudera, Atlantis Water Adventure, Pasar Seni, Putri Duyung, Ancol Outboundholic Adventure Park, serta restoran-restoran ternama di kawasan Ancol, seperti Bandar Jakarta, Segarra, Le Bridge, Dermaga One, Back Stage, Jimbaran, dan lain-lain.

“Yang jelas, setiap titik memiliki keistimewaan tersendiri. Misalnya di Le Bridge. Di sana, pengantin dan seluruh undangan bisa menikmati indahnya sunset saat sore hari. Begitu juga untuk lokasi lainnya,” ujar Winarto, Direktur PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk.

Ke depan, tidak hanya lokasi itu saja yang disajikan. Pasangan yang menikah di tahun 2011 akan menikmati fasilitas lain berupa wedding capel, yakni tempat pemberkatan atau ijab kabul yang berlokasi di tengah laut. “Sekarang masih dalam tahap pembangunan dan baru bisa digunakan kira-kira tahun depan,” ujar Winarto.

Menurut dia, Banquet akan menjadikan Taman Impian Jaya Ancol sebagai tempat utama wedding outdoor terbesar di DKI Jakarta. Untuk itu, dalam beberapa tahun ke depan Banquet akan dikembangkan terus, baik dari sisi layanan maupun fasilitasnya.

“Jadi, jangan heran jika nanti Anda akan melihat acara pemberkatan bukan hanya terjadi di wedding capel, melainkan juga di wahana Dufan seperti di Bianglala. Kejadian itu bisa saja terlaksana. Namanya juga pengembangan,” jelas Winarto sembari bergurau.

Arief Budhy Bhirawa, Banquet Manager F&B PT Taman Impian Jaya Ancol, menjelaskan sebagai pemain baru, pihaknya menyadari bahwa Banquet memerlukan upaya khusus untuk bisa merangsek ke dalam pasar. Sebab itu, sebagai langkah awal Banquet akan fokus pada strategi jemput bola. Caranya dengan aktif mengikuti berbagai pameran wedding, terutama yang sering diikuti oleh mitra-mitra Banquet. Selain itu, Banquet juga bakal mendirikan stan di mal-mal, dan menggenjot aktivitas promosi via ATL maupun BTL.

Untuk mempercepat penetrasi, Banquet akan meminta pada 54 mitra yang dimilikinya sekarang untuk membantu mereferensikan Banquet ke relasi-relasi mereka. Mitra yang menjadi rekanan Banquet antara lain Joy Catering, Chez Inggrid Catering, Alphabet Catering, dan Puspa Catering, Lily Vicky, Janur Kuning, Evelyn Decoration dan Gresida Decoration, TJ Photography, dan lain-lain.

Menurut Arief, semua mitra Banquet adalah mitra yang berpengalaman menangani pernikahan outdoor. Dipilih demikian lantaran menggelar pernikahan outdoor memiliki sejumlah tantangan yang lebih besar ketimbang pernikahan indoor. Terutama untuk soal cuaca. Jika tak mampu menanganinya, maka bisa berakibat fatal bagi pesta yang digelar.

Selain didukung oleh mitra yang cukup andal, Ancol juga telah menyiapkan sistem keamanan yang bisa mengatasi semua masalah yang sering terjadi, umumnya pada pernikahan outdoor.

“Sehingga, dijamin bahwa pernikahan Anda akan berlangsung hikmat, ceria dan meriah, serta aman tentunya,” ujar Arief.

Lebih lanjut, Arief mengatakan bahwa servis yang melebihi harapan pelanggan adalah kunci strategi Banquet untuk bergerilya di pasar. Konkretnya, seperti memberikan bonus unit gubuk-gubukan secara cuma-cuma dan memberikan tiket wisata gratis bagi pasangan yang ingin berbulan madu di Pulau Bidadari.

Mengenai target, diakui pihaknya tidak muluk-muluk untuk menetapkan target. Cukup merengkuh 25 pasangan di tahun pertama bisnis bisa berjalan. Bila dibandingkan dengan wedding outdoor lain, Banquet memiliki kelebihan tersendiri, yakni lokasinya yang rata-rata berada di pinggiran pantai. Sehingga, setiap pasangan yang menikah bisa melihat keindahan pemandangan laut dan menikmati sunset di sore hari.

Bagusnya lagi, mereka juga bisa memilih lokasi sesuka hati dengan satu harga. Artinya, andaikan nanti ada pasangan yang ternyata tidak jadi memilih tempat di Segara untuk resepsi dan kemudian meminta pindah lokasi ke pasar seni, itu bisa dilakukan, tanpa dikenakan tambahan biaya apa pun.

Mungkin ada yang bertanya soal masuk ke dalam Ancol, apakah setiap tamu resepsi diharuskan membayar tiket masuk? Untuk ini, kata Arief, para undangan tidak perlu membayar tiket masuk untuk datang ke tempat resepsi. Cukup menunjukkan kartu undangan kepada pertugas tiket, mereka bisa langsung masuk ke dalam Ancol.

Terdapat tiga paket wedding yang ditawarkan Banquet: paket Sea Sky seharga Rp 80.500.000 untuk 400 orang; Light Ocean, Rp 91.800.000 untuk 500 orang; dan White Sands Rp 119.000.000 untuk 700 orang.

Harga tersebut tidak mengikat, artinya hal itu bisa diatur mengikuti kebutuhan. Jadi, bila ternyata jumlah undangan hanya 100 atau 200 orang—di luar dari ketentuan harga paket—maka itu tidak masalah.

Dalam praktiknya, Banquet tidak hanya menyediakan paket untuk wedding, tetapi juga jenis pesta lainnya, seperti gathering, ulang tahun, perayaan kelulusan, dan lain-lain.

Terkait potensi bisnis, Arief memaparkan bahwa usaha wedding outdoor sudah menjadi tren masa kini, namun kebanyakan masih dikonsumsi oleh masyarakat kalangan atas. Harga yang mahal menjadi pemicu mengapa wedding outdoor hanya bisa dinikmati orang-orang kaya.

Karenanya, Ancol melihat ini sebagai peluang. Jika mereka bisa menurunkan sedikit grade dari kelas atas ke kalangan menengah, pasar wedding outdoor akan semakin terbuka lebar. ”Oleh karenanya, kami yakin bahwa wedding outdoor Banquet Ancol akan menjadi lokasi primadona bagi setiap pasangan yang memimpikan wedding outdoor dengan harga terjangkau,” kata Arief. (Majalah MARKETING/Andri Darmawan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.