Menara Sentraya, Bidik Perusahaan Multinasional

MARKETING, Jakarta – Menara Sentraya, premium office building yang dibangun dengan konsep mixed use development membidik perusahaan-perusahaan multinasional untuk menempati bangunan yang nantinya merupakan menara perkantoran setinggi 36 lantai dan merupakan gedung perkantoran tertinggi di kawasan Blok M. Demikian dikatakan CEO PT Tata Disantara, Ahmad Dipoditiro, di acara groundbreaking menara perkantoran tersebut, Rabu (18/4) siang. 

“Pengembangan perkantoran di tengah-tengah lingkungan komersial menjadi konsep menarik. Target kami adalah perusahaan multinasional,” kata Dipo.

Rencananya, sambung Dipo, perbandingan luas kantor yang dijual secara strata title dan disewakan adalah 40 persen banding 40 persen. Sedangkan 20 persen sisanya akan dipakai sendiri oleh Tata Disantara.

Menurut Dipo, Menara Sentraya nantinya merupakan gedung perkantoran premium. Maka itu, pihaknya percaya diri memasang harga kurang lebih sama dengan perkantoran yang ada di CBD, yaitu mulai dari Rp 30 juta per m2 untuk strata title. “Sedangkan tarif untuk sewa belum kami tentukan,” ujarnya.

Adapun proyek ini dikembangkan diatas areal seluas 8.605 m2 serta direncanakan mulai beroperasi pada April 2014. Pembangunannya dilakukan oleh PT Tata Disantara bekerjasama dengan PT Pasaraya International Hedonisarana. Salah satu fasilitas yang ditawarkan adalah landasan pendaratan helikopter alias helipad di atapnya. Selain itu, perkantoran didesain sebagai proyek mixed use karena terhubung dengan Pasaraya, yang sudah menjadi salah satu pusat ritel di Jakarta.

Untuk strategi pemasarannya, menurut Dipo pihaknya bekerjasama dengan agen property, yaitu Leads Property untuk melaksanakan aktivitas marketing yang dianggap perlu.

 

Sementara itu, Igam Savitri, Direktur Lembaga Konsultan Properti Leads Property mengatakan menggeliatnya perekonomian nasional dan membaiknya rating investasi Indonesia, mendorong berbagai perusahaan melakukan ekspansi maupun menaikkan kelas kantornya dari Grade B ke A.

“Saya rasa pasar perkantoran di Jakarta akan mencapai puncaknya dalam 3-4 tahun mendatang, dengan catatan kondisi ekonomi masih sebaik atau lebih baik dari saat ini,” katanya.

Ia memperkirakan  jumlah pasokan perkantoran di Jakarta pada 2014 mencapai 7,82 juta m2, baik di dalam maupun luar kawasan segitiga emas (CBD).

Leads Property mencatat, total pasokan perkantoran di Jakarta saat ini mencapai 6,34 juta m2, dimana 68,3% diantaranya berada di kawasan CBD. Sedangkan di luar kawasan segitiga emas, wilayah Jakarta Selatan menjadi favorit dengan kontribusi 40% dari stok seluas 2,01 juta m2. (Harry Tanoso/Majalah MARKETING)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.