Menanti Gelaran Karya Studio Ghibli

Studio animasi pemenang Academy Awards asal Jepang, Studio Ghibli, menggelar The World of Ghibli Jakarta. Ini merupakan rangkaian penayangan film dan ekshibisi untuk kali pertama di Asia Tenggara.

ghibli jakarta

Nama Studio Ghibli mungkin sudah tak asing bagi para pencinta animasi Jepang. Studio yang berdiri sejak tahun 1985 ini terkenal karena film animasi yang memiliki kualitas, karakter, maupun alur cerita yang menarik. Tak heran jika banyak di antara karya-karya Studio Ghibli mampu meraih penghargaan. Film pertama yang menandai kelahiran studio animasi yang berada di bawah komando Hayao Miyazaki dan Isao Takahata, adalah Laputa: Castle in the Sky (1986), berkisah mengenai misteri pulau terbang.

Film lain seperti Only Yesterday, Princess Mononoke, Howl’s Moving Castle pun mendapat sambutan hangat dari warga Jepang maupun pencinta animasi di seluruh dunia. Ada pula film favorit Wishper of The Heart—bercerita tentang sosok kucing misterius, hingga dibuatkan sekuel The Cat Returns. Dari berbagai judul film tersebut, beberapa meraih nominasi Academy Awards. Bahkan, satu di antaranya berhasil memenangkan piala Oscar, yakni Spirited Away. Tak heran jika karya-karya Ghibli kerap menjadi topik perbincangan karena membawa angin segar dalam kategori film animasi. Dimana, animasi Ghibli memang menarik dari segi cerita yang sarat akan pesan moral serta gambar yang indah dengan alur imajinatif.

Sayangnya meski animo film animasi besutan Studio Ghibli begitu menggaung di seluruh dunia, tak banyak filmnya yang masuk ke Indonesia. Hanya beberapa judul film saja yang bisa disaksikan, dan itu pun melalui unduh digital tak resmi dengan resolusi gambar rendah. Beruntung, setelah studio animasi pemenang Academy Awards asal Jepang ini mengumumkan bahwa film-film terpopuler karya mereka akan segera ditayangkan di bioskop-bioskop seluruh Indonesia, penggemar film Ghibli pun dapat menikmati festival The World of Ghibli Jakarta.

Ini merupakan serangkaian acara yang menggabungkan penayangan film dan ekshibisi yang mengangkat karya-karya studio animasi terkemuka tersebut. Acara ini dipersembahkan oleh Kaninga Pictures, Marubeni Indonesia, dan Hakuhodo DY Media Partners.

The World of Ghibli Jakarta akan menayangkan seluruh film Studio Ghibli dalam tiga fase besar. Fase pertama berlangsung bulan April–September 2017. Fase kedua, yaitu festival film, berlangsung selama Agustus–September 2017—bersamaan dengan ekshibisi. Sedangkan fase ketiga akan berlangsung pada Oktober 2017–Maret 2018. Pada fase pertama dan ketiga, satu film Studio Ghibli setiap bulannya akan diputar di bioskop-bioskop di berbagai kota di Indonesia. Sedangkan pada fase kedua, seluruh film Studio Ghibli akan ditayangkan secara bergantian setiap hari selama ekshibisi The World of Ghibli Jakarta berlangsung, yakni pada 10 Agustus–17 September 2017.

Menurut Willawati, CEO Kaninga Pictures—perusahaan film Indonesia, awalnya hanya ada lima judul film yang akan diputar, yakni Spirited Away, My Neightbor Totoro, Ponyo on the Cliff by the Sea, Princess Mononoke, dan Howl’s Moving Castle. Tetapi karena permintaan cukup banyak, maka film lain pun akan tayang.

Pertama di Asia Tenggara

Tim komite The World of Ghibli Jakarta telah mempersiapkan acara sejak pertengahan tahun lalu, di bawah supervisi langsung dari tim Studio Ghibli. Pihak yang terlibat memang seluruhnya beranggotakan pelaku industri kreatif Indonesia dari berbagai bidang. Beberapa di antaranya adalah musisi Indonesia ternama Sherina Sinna Munaf—yang selama dua tahun terakhir mempelajari pembuatan animasi di Jepang. Selain itu, Muhammad Bisri Mustofa selaku creative director pun didapuk untuk merancang logo resmi The World of Ghibli Jakarta serta poster resmi film-film Studio Ghibli yang akan ditayangkan di Indonesia.ghibli jakarta

“Kami merasa sangat bangga dipercaya oleh Studio Ghibli untuk menggelar The World of Ghibli Jakarta. Acara sejenis ini belum pernah diadakan di Asia Tenggara sebelumnya. Jadi, ini adalah kesempatan besar, dimana pelaku industri kreatif Indonesia dapat berkolaborasi sekaligus melakukan transfer ilmu pengetahuan secara langsung dengan studio animasi pemenang Academy Awards,” ujar Willawati.

Ekshibisi akan berlangsung di The Ritz-Carlton Ballroom, Pacific Place, Jakarta. Para penggemar berkesempatan untuk menyaksikan wujud nyata dari lokasi, benda, dan karakter dalam film-film kesayangan mereka dalam wahana bertema film-film Studio Ghibli, yakni Laputa: Castle in the Sky, When Marnie Was There, Arrietty, Kiki’s Delivery Service, Howl’s Moving Castle, Nausicaa of the Valley of the Wind, Porco Rosso, Ponyo on the Cliff by the Sea, Princess Mononoke, My Neighbor Totoro, dan Spirited Away.

Selain itu, ekshibisi ini juga memiliki bagian yang memperlihatkan sejarah Studio Ghibli serta proses produksi film-film Ghibli, dilengkapi materi-materi aslinya seperti concept art, storyboard, hingga poster saat pertama kali film diluncurkan. Toshio Suzuki, Direktur Eksekutif Studio Ghibli, mengaku sangat terkesan akan sambutan yang diberikan oleh para penggemar Studio Ghibli saat ia menghadiri penayangan terbatas Spirited Away pada Agustus 2016 lalu.

“Sebelum saya datang ke sini tahun lalu, saya tidak tahu banyak mengenai Indonesia, sehingga saya sangat terkejut ketika mendapatkan sambutan yang sangat meriah dari penggemar Studio Ghibli di Indonesia. Sambutan hangat dari penggemar tersebutlah yang akhirnya membuat kami tergerak untuk setuju mengadakan acara ini,” ujar Suzuki.

Sejak tanggal 1 April 2017, masa pra penjualan tiket ekshibisi The World of Ghibli akan dimulai secara online di www.worldofghibli.id. Tiket masuk harian dapat dibeli dengan harga Rp250.000 untuk pelajar, mahasiswa, anak-anak, dan lansia, serta Rp300.000 per hari untuk umum. Sebagai pembuka fase pertama, film Spirited Away—pemenang penghargaan Academy Awards kategori Film Animasi Terbaik—telah diputar di bioskop jaringan Cinema 21 seluruh Indonesia pada tanggal 1–7 April 2017. Pada Mei hingga September, kecuali Juni yang bertepatan dengan Ramadan, berturut-turut akan diputar My Neighbor Totoro, Ponyo on the Cliff by the Sea, Princess Mononoke, dan Howl’s Moving Castle.

Fisamawati

MM.05.2017/W

“Ini adalah kesempatan besar, dimana pelaku industri kreatif Indonesia dapat berkolaborasi sekaligus melakukan transfer ilmu pengetahuan secara langsung dengan studio animasi pemenang Academy Awards.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.