Membangun Corporate Image di Era Digital

[Reading Time Estimation: 3 minutes]

Marketing – Komunikasi selalu menjadi kunci perusahaan dalam membangun image-nya; strategi komunikasi tetap krusial dalam membangun corporate image, terutama di era digital ini. Berbagai hal yang berubah hanyalah keberagaman platform dan knowledge tentang pemanfaatannya.

corporate image

Image perusahaan sebagian besar terbentuk dari berbagai persepsi publik tentang merek. Ketahui juga bahwa persepsi tersebut belum tentu sama dengan kondisi aktual perusahaan. Persepsi yang membentuk corporate image bisa dibentuk melalui komunikasi, dan konten dalam pesan yang disampaikan disesuaikan dengan kebutuhan.

Komunikasi adalah Kuncinya

Strategi komunikasi untuk membangun corporate image yang baik bisa diwujudkan dengan strategi komunikasi pemasaran sekaligus public relations (PR) yang andal. Dalam era digital ini, sebagian besar elemen dalam strategi PR tetaplah sama, hanya keberagaman platform saja yang terus berubah dan berkembang.

Lalu, bagaimana PR bisa membangun image perusahaan yang baik? PR bisa menjadi tools pemasaran yang efektif karena mengandung unsur kredibilitas. Kini kebanyakan konsumen tidak percaya begitu saja apa yang mereka lihat atau dengar. Tetapi, mereka cenderung mau menerima ide-ide baru ketika disuguhkan oleh relasi atau pihak yang mereka percaya, ketimbang hanya melihat atau mendengarnya lewat iklan. 

Lewat peran PR, perusahaan bisa membentuk dan memberikan segala informasi akurat tentang produk atau jasa apa pun yang ditawarkan. Kebanyakan orang mengira PR hanya diperlukan oleh perusahaan besar atau yang mereknya sedang bermasalah saja, karena fungsinya yang lebih bersifat umum, dan sering kali melibatkan pemimpin perusahaan.

Justru bagi perusahaan yang awareness-nya relatif kecil dan bujet beriklannya masih amat minim, anggaran perusahaan guna membangun image lebih efektif jika disalurkan untuk aktivitas PR. Bagi perusahaan yang sudah lebih established, barulah sebagian besar anggaran disalurkan untuk pemasaran dan promosi gencar.

Tujuan PR yang terutama adalah membentuk relasi perusahaan dengan berbagai pihak, seperti pelanggan, media, investor, karyawan, dan pemerintah. Segala publikasi yang dikeluarkan berasal dari pertimbangan antara fakta dan opini tentang perusahaan. Ini sebabnya PR dianggap sebagai corporate communication, yang seharusnya melibatkan tanggung jawab langsung dari para pemimpin perusahaan.

Membangun Image Kini Cenderung Langsung ke Konsumen

Dalam era digital ini, kabar baik berhembus karena pilihan channel atau platform terus bertambah banyak. Media berubah wujud, bentuk, dan oleh karena itu berubah pula efektivitasnya. Kini PR semakin tidak bergantung pada media konvensional dan lebih bersifat langsung (direct) kepada konsumen.

Sudah banyak contoh perusahaan kecil yang sukses menciptakan publikasi/efek viral hanya bermodalkan blog, media sosial, dan kepiawaian digital marketing. Meski peran media konvensional masih diperlukan, kini pilihan makin terbuka lebar bagi perusahaan untuk berkomunikasi sekaligus berkolaborasi langsung dengan para pelanggannya.

Strategi digital dalam membangun image perusahaan mencakup berbagai komponen seperti website, pengelolaan search engine (SEO), pematangan konten untuk mobile, pengelolaan media sosial, pembuatan rich media yang mudah untuk di-share, pengelolaan e-commerce, serta pengelolaan email blast untuk tujuan email marketing.

Konten di sini memegang peranan penting. Tak hanya menarik, tetapi harus dipikirkan juga bagaimana konten tersebut akan dikomunikasikan, dipromosikan, dikonsumsi, dicerna, sampai bagaimana akan disebarkan. Lebih jauh lagi, apakah konten tersebut menimbulkan dampak pada konsumen? Apakah konsumen melakukan aksi, aksi seperti apa? Apakah melakukan pembelian? Apakah melakukan perbandingan? Apakah mereka membagikannya kepada rekannya yang lain? Melalui strategi penciptaan dan pengolahan konten yang baik, perusahaan dengan cepat bisa mengukir image positif di benak para pelanggan, bahkan sebelum terjadinya transaksi.

Selain itu, dalam proses membangun image perusahaan melalui digital, kita selalu mulai dari sisi konsumen. Perusahaan melakukannya dengan mempertimbangkan banyak faktor, mulai dari usia sampai penghasilan untuk memperkirakan frekuensi pembelian konsumen. Hasilnya bisa menjadi peluang maupun tantangan yang harus diidentifikasi melalui teknologi digital agar perusahaan bisa meningkatkan awareness terlebih dahulu.

Perusahaan juga harus mengetahui channel atau media yang sering digunakan konsumennya. Analisis secara demografis bisa memberikan panduan kepada perusahaan. Sangat penting mengetahui apa yang biasa dicari atau disukai pelanggan secara digital, gadget yang mereka gunakan, jaringan atau media sosial apa saja yang digunakan, situs/apps yang sering mereka manfaatkan, serta seberapa sering.

Selain melihat dari sisi konsumen, membangun image perusahaan di era digital ini pun harus dimulai dari aktivitas membangun brand. Intinya adalah selalu membuka jalan agar pelanggan bisa terhubung dengan merek secara instan. Tujuannya adalah memicu minat, rasa ingin tahu, dan keinginan untuk membeli dari konsumen.

Semua yang berkenaan dengan “penamaan” itu penting dalam era digital. Ini karena nama bisa sangat berpengaruh ketika pelanggan mencari tahu tentang perusahaan atau merek lewat online. Suatu nama yang mudah disebut, mudah dikenali dan dipahami sangatlah penting. Dari membaca nama saja, seseorang sudah bisa punya persepsi sendiri di benaknya. Nama yang konsisten dipoles dan dibangun reputasinya akan membawanya to the next level.

Demikian seiring waktu, image suatu perusahaan akan terukir dengan sendirinya di benak konsumen. Image ini pula yang akan mengiringi segala experience yang pernah mereka terima dari perusahaan. Ingat juga image ini sering kali berasal dari persepsi yang belum tentu 100% mewakili fakta tentang perusahaan. Walaupun demikian, image yang terbentuk dari persepsi ini sangat penting karena akan bermuara ke profit dan transaksi.

 

Ivan Mulyadi

(MM.06.2019/W)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here