4 Taktik CMO Memimpin Perusahaan di Era Agility

0
[Reading Time Estimation: 2 minutes]

cmo di era agilityCMO hari ini bukan sekadar pemimpin pemasaran, mereka adalah agen perubahan. Di era agility ini, keberanian dan strategi adalah dua sisi dari mata uang yang sama.

Marketing.co.id – Berita Marketing | Era agility adalah masa di mana perubahan terjadi sangat cepat, terutama karena faktor teknologi dan kondisi ekonomi global. Bagi Chief Marketing Officer (CMO), ini berarti harus bisa beradaptasi secara cepat dan strategis. Bukan hanya dalam kampanye pemasaran, tetapi dalam keseluruhan peran bisnis.

Mark Singer dalam tulisannya di Adweekcom mengatakan bahwa saat ini CMO dituntut bukan hanya sebagai pemasar, tapi sebagai pemimpin transformasi. Mereka harus mampu menghubungkan pemasaran dengan pertumbuhan bisnis dan berperan aktif dalam keputusan strategis perusahaan.

Hal tersebut terjadi karena dunia berubah dengan sangat cepat. Teknologi seperti AI berkembang dalam hitungan bulan, bukan tahun. Pasar bergerak dinamis, dan pelanggan makin menuntut relevansi serta pengalaman yang lebih personal.

“Jika CMO tidak agile, perusahaan akan tertinggal. Tanpa kemampuan bergerak cepat, beradaptasi, dan berpikir lintas fungsi, pemasaran akan kehilangan dampaknya dan bisnis bisa kehilangan relevansinya,” ujarnya.

Meskipun CMO menjadi penggerak utama, Mark mengatakan bahwa agility bukan tanggung jawab satu orang saja. Untuk sukses, harus ada kolaborasi erat antara CMO (pemimpin perubahan), CFO (pengelola dana dan strategi keuangan), Tim penjualan, produk, layanan, dan bahkan seluruh karyawan yang didorong untuk berpikir kreatif dan lintas fungsi.

Agility harus dibangun di setiap sudut organisasi, baik dalam ruang rapat ketika membuat keputusan strategis, di antara tim pemasaran dan penjualan agar tujuan mereka sinkron, dalam alur kerja dan pemanfaatan teknologi, bahkan dalam hubungan eksternal seperti komunikasi dengan konsumen dan mitra bisnis.

Menurutnya, menunda berarti kehilangan momen. Setiap hari muncul teknologi baru, pesaing baru, dan ekspektasi pelanggan yang berubah. Semakin cepat CMO bergerak, semakin besar peluang untuk memimpin pasar, bukan hanya bertahan di dalamnya.

Dalam tulisannya Mark Singer juga menjelaskan 4 cara yang bisa dilakukan CMO di era agility, yaitu:

Bangun kepercayaan dengan CFO. Ubah cara Anda berkomunikasi. Jangan hanya bicara anggaran. Bicaralah tentang masalah bisnis dan bagaimana pemasaran bisa jadi solusi.

Pilih waktu yang tepat untuk adopsi teknologi. Jangan asal ikut tren. Uji dulu, lihat kebutuhan nyata bisnis Anda, lalu adopsi secara strategis.

Dorong kolaborasi lintas fungsi. Satukan pemasaran dan penjualan. Ajak semua tim berpikir kreatif untuk menghindari kampanye acak yang tidak terukur dampaknya.

Percayai insting Anda. Jangan terlalu terpaku pada ‘buku panduan’. Agility juga berarti berani mengambil langkah yang tidak biasa tapi potensial besar.

Di era agility, CMO tidak cukup hanya menjadi eksekutor kampanye. Mereka harus menjadi pionir perubahan. Dengan membangun kepercayaan, mengambil keputusan cerdas terhadap teknologi, mendorong sinergi antar tim, dan mempercayai intuisi kepemimpinan, CMO dapat mengarahkan perusahaan menuju pertumbuhan yang berkelanjutan dan relevan. Agility bukan pilihan, tapi keharusan. Dan, peran Anda sebagai CMO adalah kuncinya.