Memaksimalkan Keuntungan dari Sumber Pembelajaran

www.marketing.co.id – “Orang-orang yang buta huruf di abad ke-21 ini bukanlah mereka yang tidak bisa baca atau tulis, tetapi adalah mereka yang tidak mampu untuk belajar, meninggalkan kebiasaan lama, dan belajar lagi.” (Alvin Toffler)

“Semua hal yang sudah Anda pelajari akan hilang dalam waktu 18 bulan.” (Gordon Moore)

“Anda harus punya motivasi yang berasal dari dalam untuk dapat belajar secara terus menerus. Pergi ke sekolah dan teruslah bersekolah.” (Denis Waitley)

Perlunya PROSES PEMBELAJARAN yang TERUS-MENERUS adalah suatu hal yang sudah sangat dimengerti dan disadari benar dalam dunia yang terus mengalami perubahan saat ini.

Akan tetapi, diperlukan 4 syarat utama untuk terus belajar:

  1. Punya motivasi untuk belajar.
  2. Tersedianya bahan-bahan dan sumber daya untuk belajar.
  3. Ada waktu untuk belajar.
  4. Ada uang untuk membeli semua yang diperlukan untuk belajar.

Dalam artikel ini, kita tidak akan membahas poin pertama tentang motivasi untuk belajar. Kita anggap semua orang yang membaca artikel ini sudah memenuhi syarat tersebut. Hebat!

Mari kita bahas poin kedua, soal ketersediaan sumber daya untuk belajar. Indonesia sekarang sudah sangat berbeda dengan yang lima tahun lalu. Kini Indonesia sudah dibanjiri sumber daya bagi mereka yang mau belajar. Berikut ini beberapa sumber yang bisa dipakai untuk mendapatkan bahan-bahan belajar:

  • Koran—banyak koran yang saat ini tidak hanya menawarkan berita. Kebanyakan koran sekarang punya kolom khusus yang memuat artikel dari para ahli. Artikel tersebut memuat tips yang berguna, praktis dan sederhana yang mencakup banyak topik—yang mungkin menarik bagi Anda. Anda bisa belajar banyak dengan membacanya.
  • Majalah—jumlah majalah yang beredar di Indonesia saat ini sudah sangat banyak. Semua topik sudah di-cover dan hampir semua majalah memiliki tips-tips yang berguna.
  • Buku—membaca buku sudah digalakkan sejak kita kecil. Kunjungi toko buku sekarang juga dan Anda akan menemukan ribuan buku dengan topik-topik yang sangat luas dalam bahasa Inggris ataupun yang sudah diterjemahkan. Lebih hebat lagi, banyak buku yang ditulis oleh pengarang lokal dan ternyata mempunyai konten bagus dengan harga terjangkau.
  • Talk show di radio-radio—hampir semua stasiun radio di Indonesia memiliki paling tidak 1-2 acara talk show dengan topik—mulai dari motivasi, bisnis, manajemen sumber daya manusia, manajemen finansial, manajemen kesehatan sampai topik untuk para orangtua. Smart FM adalah salah satu radio yang memiliki talk show paling komplet yang diudarakan setiap pagi dari hari Senin sampai Jumat, bahkan ada sampai tengah malam. Benar-benar stasiun radio yang komplet!
  • Video dan audio—sumber daya ini boleh dibilang baru. Saat ini orang bisa belajar banyak hanya dengan menonton rekaman video dan mendengarkan rekaman audio dari para pelatih dan pembicara seminar di Indonesia. Bila tidak punya waktu di rumah, Anda bisa menonton atau mendengarkannya di mobil. Anda bisa mendengarkan begitu banyak seminar yang bagus sewaktu mengendarai mobil pergi maupun pulang kantor. Selain di mobil, Anda juga bisa mendengarkannya di pesawat dengan memakai iPod. Jadi, caranya banyak dan tak terbatas.
  • Seminar—beberapa tahun terakhir, cara belajar inilah yang paling populer dan efektif. Ribuan orang Indonesia telah menghadiri seminar yang dibawakan oleh beragam pembicara dan pelatih, dan belajar banyak dari seminar-seminar tersebut. Mereka merasa lebih termotivasi, mendapatkan inspirasi baru untuk bertindak, dan melihat sendiri hidup mereka berubah. Ya, seminar adalah salah satu cara yang paling efektif untuk belajar.

Uang, Uang, Uang

Menghadiri seminar membutuhkan dua syarat:

  • Anda harus punya uang supaya bisa terus menghadiri seminar.
  • Anda harus menyediakan cukup waktu untuk menghadiri seminar tersebut.

Sering kali perusahaan tidak punya anggaran khusus supaya staf-stafnya bisa ikut seminar. Bahkan, bila perusahaan menyediakan anggaran, satu staf hanya punya kesempatan menghadiri paling banyak 2 seminar per tahun. Ini mungkin tidak cukup. Di sisi lain, tidak adil dan memberatkan bila seorang eksekutif, misalnya, harus membayar 4 seminar per tahun dengan uangnya sendiri.

Halangan lainnya adalah soal waktu. Seorang eksekutif yang memiliki motivasi sendiri untuk belajar dan mengembangkan dirinya sering kali sangat sibuk. Sehingga, walaupun dia punya cukup uang untuk membayar seminar, waktunya belum tentu ada.

Bagaimana dengan orang-orang yang tinggal di kota-kota kecil, di mana seminar jarang (atau bahkan tidak pernah) diadakan? Bagaimana mereka bisa belajar? Ada ratusan kota-kota kecil di Indonesia yang untuk mencapainya butuh tempo 4-6 jam perjalanan melewati jalan-jalan rusak dan berlubang. Untuk sampai di kota itu saja sudah sangat melelahkan! Benar-benar tidak menarik!

Jadi, dengan banyaknya halangan seperti uang, waktu dan akses masuk yang sulit, tidak heran walaupun sudah banyak orang yang sudah bisa mengikuti seminar, masih lebih banyak lagi orang yang belum bisa menghadirinya. (James Gwee T.H., MBA)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.