Melalui Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk, MY BABY Gandeng Masyarakat Cegah DBD

0
[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id – Berita Marketing | MY BABY sukses ajak masyarakat untuk lebih waspada terhadap penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui kampanye Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk.

Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Mengutip data Kemenkes, Indonesia mencatat 154.082 kasus DBD dalam kurun periode 1 Januari hingga minggu ke 27 di 2024. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan total kasus DBD pada 2023.

Dari seluruh kasus hingga minggu ke 27 tersebut, 916 di antaranya mengakibatkan kematian. Kota Bandung tercatat menjadi kota dengan jumlah kasus DBD terbanyak nasional, yakni mencapai 5.489 kasus. Selanjutnya, Kabupaten Tangerang menduduki posisi kedua yaitu dengan total 3.400 kasus. Terkait kasus kematian akibat DBD dalam tujuh tahun terakhir, kelompok umur 5 hingga 14 tahun merupakan yang paling rentan.

Menurut dokter spesialis anak RS UNS dr Debby Andina Landiasari, faktor lingkungan sekitar serta daya tahan tubuh yang masih belum kuat, mengakibatkan kelompok anak-anak rentan terkena DBD. Karena, daya tahan tubuh anak masih belum sekuat orang dewasa dan anak-anak cenderung sering berada di dalam ruangan.

“Nyamuk Aedes aegypti yang menjadi pembawa virus dengue sering berada di dalam ruangan terutama ruangan yang gelap dan lembab. Bagi anak yang sudah lebih besar, biasanya dapat terjangkit DBD saat bermain di lingkungan sekolah atau di taman. Karena, nyamuk Aedes aegypti dapat terbang sejauh 200-meter dan menggigit anak-anak di cakupan lingkungan tersebut,” jelas Debby.

Dalam rangka menekan angka kasus DBD, MY BABY turut mengambil peran melalui MY BABY Momversity goes to Bandung dan Tangerang untuk melakukan aksi nyata berupa Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk. MY BABY mengajak ribuan keluarga melakukan aksi pencegahan DBD melalui edukasi dan penerapan 3M Plus disertai dengan pengasapan (fogging) serta pemberian produk MY BABY dan bubuk larvasida.

Penerapan 3M Plus meliputi: menguras, yaitu membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain. Kemudian menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya. Selanjutnya mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat kembang biak nyamuk. Selain 3M, Plus adalah dengan mengoleskan MY BABY Minyak Telon Plus sebagai perlindungan tambahan dari gigitan nyamuk.

Managing Director Brand Investment & Consumer Engagement MY BABY Winny Yunitawati mengatakan, risiko kematian yang ditimbulkan penyakit DBD merupakan hal serius yang bisa dicegah. MY BABY berinisiatif meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya langkah pencegahan dan berkontribusi nyata untuk menekan angka kasus DBD melalui MY BABY Momversity goes to Bandung dan Tangerang berupa aksi nyata Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk.

MY BABY terus berkomitmen menemani keluarga dalam memberi perlindungan optimal dari gigtan nyamuk dengan menghadirkan produk MY BABY Minyak Telon Plus yang mampu mencegah gigitan nyamuk hingga 12 jam. MY BABY Minyak Telon Plus dengan formula paduan bahan alam Eucalytpus, Lavender, Citronella, Chamomile, Anise Oil, dan Cajuput Oil, tidak hanya memberikan rasa hangat dan nyaman pada tubuh bayi dan meredakan perut kembung, tapi juga sudah teruji efikasi memberi perlindungan dari gigitan nyamuk dan serangga hingga 12 jam.

Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk merupakan aksi kolaborasi MY BABY bersama masyarakat dalam pencegahan DBD. “Mari lindungi keluarga kita dengan menerapkan 3M Plus secara disiplin bersama MY BABY”, tutup Winny.