Meikarta Paling Royal Beriklan Sepanjang 2017

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Pertumbuhan belanja iklan menunjukkan tren yang positif dari tahun ke tahun. Total belanja iklan tahun 2017 meningkat 8% dari tahun sebelumnya dengan nilai mencapai Rp 145.Triliun. Pertumbuhan nilai ini lebih didorong oleh kenaikan harga gross rate iklan di masing-masing media. Demikian menurut hasil temuan Nielsen Ad Intel yang dirilis hari ini oleh Nielsen Indonesia.

Porsi belanja iklan sepanjang 2017 masih didominasi oleh media TV sebesar 80% dari total belanja iklan yang tumbuh 12% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara porsi belanja iklan di media cetak menunjukkan tren penurunan seiring dengan berkurangnya media cetak yang beroperasi.

Untuk sektor-sektor di Produk Cepat Habis (FMCG), semua sektor mengalami pertumbuhan belanja iklan yang positif. Belanja iklan di kategori Perawatan Pribadi adalah yang terbesar yaitu mencapai Rp 24,9 Triliun dan naik 21% dibandingkan periode sebelumnya. Disusul kategori Minuman dengan total belanja iklan Rp 21, 6 Triliun, dan kategori Makanan dengan total belanja iklan Rp 19, 1 Triliun dan meningkat sebesar 12% dibandingkan tahun 2016.

Sementara itu, beberapa sektor di luar Produk Cepat Habis (Non-FMCG) juga menunjukkan tren positif pada belanja iklan sepanjang tahun 2017. Pertumbuhan yang sangat terlihat adalah dari sektor Properti (62%) dan Kategori Telekomunikasi dan Digital (30%) dengan total belanja iklan sepanjang tahun 2017 masing-masing mencapai Rp 4,1 Triliun dan Rp 13, 3 Triliun. Sementara di sisi lain sektor Rokok mengalami penurunan sebesar 17% sehingga nilai belanja iklannya mencapai Rp 5,4 Triliun.

Salah satu adegan iklan Meikarta. Sepanjang tahun 2017 Meikarta paling banyak mengeluarkan iklan

Sepanjang tahun 2017, merek-merek produk dengan belanja iklan tertinggi juga menunjukkan pertumbuhan yang positif. Meikarta menjadi merek dengan belanja iklan tertinggi sepanjang 2017 dengan total belanja iklan lebih dari Rp 1,5 Triliun. Disusul Traveloka dengan total belanja iklan mencapai Rp 1,2 Triliun dan meningkat 65%. Pengiklan terbesar ketiga adalah Indomie dengan total belanja iklan sebesar Rp 981. 5 Miliar dengan pertumbuhan 25%. Di urutan keempat adalah Vivo Smartphone yang aktif beriklan dibandingkan tahun 2016 dengan 577% peningkatan menjadi Rp 823, 5 Miliar.

“Untuk sektor Properti, belanja iklan dari Meikarta ini memang belum pernah kita lihat sebelumnya. Selain itu, maraknya pelaku bisnis digital khususnya e-commerce masih terus terjadi, terlihat dari terus meningkatnya aktifitas beriklan dari pemain industri e-commerce di media konvensional seperti TV”, kata Hellen Katherina, Executive Director, Head of Media Business, Nielsen Indonesia.

Di jajaran institusi pemerintahan, Kementerian Kesehatan juga masuk dalam daftar pengiklan terbesar di tahun 2017 di urutan ke tujuh dengan total belanja iklan Rp 702 Milyar. Bersaing dengan Vivo, Samsung Smartphone juga masuk dalam jajaran pengiklan tertinggi dengan menghabiskan belanja iklan sebesar Rp 640 Miliar dan tumbuh 28%.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here