Media Sosial: Rahasia The Jungle Raih ‘Top Brand’ 4 Kali

[Reading Time Estimation: 3 minutes]

Photo0511Mendengar kata ‘The Jungle’, Anda pasti akan langsung teringat tentang wisata air yang cukup terkenal. Ya, pasalnya selain menyediakan wahana air, di dalam The Jungle Anda juga bisa melakukan berbagai hal lain, seperti bermain futsal, melihat taman burung, atau melihat pertunjukan artis di atas panggung.

Tak heran bila The Jungle pun semakin digemari. Dalam setahun ini, kurang lebih sudah ada 1,2 juta orang yang mengunjungi tempat wisata air berlokasi di Bogor tersebut.

Melihat kesuksesan The Jungle tentu membuat Anda bertanya-tanya, apa rahasia dari taman air itu, dan dari mana mereka mendapatkan berbagai ide dalam menjalankan program bisnisnya?

Jika kita perhatikan, teknologi digital kini sudah menguasai berbagai macam disiplin ilmu. Apa yang ingin diketahui, dapat dicari dengan cepat oleh internet. Mudahnya, dengan hanya mengetikkan beberapa kata kunci di mesin pencari, Anda bisa langsung mendapatkan apa yang ingin diketahui.

Kemudahan itu lalu dimanfaatkan oleh The Jungle dalam mengembangkan programnya dari waktu ke waktu. Hasilnya dalam kurun waktu enam tahun sejak awal didirikan, The Jungle sukses menyabet penghargaan Top Brand di empat tahun terakhir. Ini diakui oleh M.Taufiq selaku Chief Operational Officer dari Bogor Nirwana Residence, perusahaan yang membawahi unit The Jungle.

Walau tidak menggunakan mesin pencari seperti Google, menurutnya kemudahan berkomunikasi lewat media sosial sudah sangat membantu dalam berinovasi.

“Media sosial adalah alat yang paling ampuh dan efektif untuk kita dalam mengetahui dunia luar. Mengetahui perkembangan-perkembangan wahana water park, apa-apa saja yang baru, apa saja yang lagi ‘in’, serta apa yang sedang diminati akan sangat berguna bagi perkembangan bisnis. Jangan sampai kita kalah langkah oleh pesaing-pesaing kita,” jelasnya.

Jika diperhatikan, bukankah media sosial hanya alat untuk berkomunikasi? Tidak seperti Google yang dapat mencari berbagai informasi. Lantas mengapa lewat media sosial?

jungle-slidersTaufiq menuturkan, justru karena alat komunikasi, maka The Jungle dapat berkomunikasi dengan dunia luar. Media sosial kemudian membuat The Jungle bergabung dalam asosiasi water park dunia. Dengan ini, mereka jadi lebih mudah mengetahui inovasi serta perkembangan seperti apa yang sedang dilakukan oleh dunia water park.

Tidak hanya itu, media sosial juga membuat The Jungle lebih mudah untuk melakukan pendekatan langsung kepada pengunjungnya. Lewat akun Twitter dan Facebook, para pengunjung seolah memiliki kedekatan dengan wahana air favorit mereka. Asosiasi water park dunia juga dinilai turut memperkenalkan The Jungle kepada dunia, sehingga semakin terkenal.

“Media sosial sangat berdampak bagi kita. Sejak kita aktif tergabung dalam asosiasi water park dunia, rate kita terus naik dari tahun ke tahun. Dari mana? Tentu saja dari komunikasi lewat media sosial,” imbuh Taufiq yang mengaku sudah menggunakan media sosial untuk The Jungle sejak awal pembukaannya.

Tapi karena bertempat di Indonesia, tentu bukan hanya media sosial yang mereka andalkan. Pasalnya, bila terlalu terpaku pada luar negeri, perusahaan tetap tak akan bisa bersaing.

Perbedaan struktur sosial, lingkungan, kebiasaan, serta gaya hidup akan mempengaruhi kebutuhan masing-masing individu di tiap wilayah. Karenanya, The Jungle juga kerap menanyakan berbagai kebutuhan para pengunjung dengan menyebarkan kuesioner.

4036749340_2064d98d1aWawasan tentang pasar global dan lokal ini kemudian digabungkan untuk membentuk sebuah ide baru yang lebih segar nan unik dari water park lain di Indonesia.

Bahkan The Jungle mulai mendobrak pandangan mainstream tentang water park. Jika water park selalu menyediakan wahana yang berhubungan dengan air, The Jungle ingin membuka wahana kering yang tidak ada hubungannya dengan air.

Diberi nama Jungle Face, wahana yang akan berdiri di lahan seluas 5,5 hektar ini kabarnya akan dibuka pada pertengahan bulan Desember. Karena masih satu bagian dengan The Jungle, pengunjung pun dapat membeli tiket terusan dari The Jungle.

Setelah Jungle Face, mengawali tahun 2014, The Jungle juga akan membuka wahana baru pada bulan Januari, yaitu warm pool. Seperti namanya, wahana ini merupakan kolam pemadian air hangat yang dilengkapi dengan bubble bath. Ide ini tecipta dari hasil kuesioner pengunjung yang menginginkan pemandian air hangat, mengingat suhu di Bogor cukup dingin.

Menutup waktu pembicaraan, Taufiq tak lupa memberi sedikit bocoran kepada Anda para marketer muda yang mengidamkan kesuksesan dalam berbisnis. Ada empat pokok penting yang menunjang kesuksesan dalam berbisnis.

Pertama, jangan takut melihat dunia luar. Kedua, jangan takut untuk berinovasi. Ketiga, berikan sesuatu yang berbeda dari para pesaing Anda. Terakhir, manjakan para pelanggan dengan mendengarkan keluhan serta harapan mereka.

Jika empat pilar penting itu sudah tertanam dengan baik, Anda hanya tinggal memetik buah kesuksesan.