Media Sosial Kurang Bersahabat dengan Situs Ritel

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

belanja online

Dengan alasan menghemat waktu dan uang, banyak bisnis yang ingin meningkatkan penjualan mereka melalui saluran media sosial. Hal itu bukan tanpa alasan, menurut Forrester Research, tahun lalu separuh pengguna internet berusia 18 hingga 23 tahun dan 43% pengguna berusia 24 hingga 32 tahun menggunakan jejaring sosial sebagai sumber penemuan di internet.

Berdasarkan laporan tersebut, secara keseluruhan, jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter adalah alat yang disukai untuk pencarian bagi hampir sepertiga dari orang-orang Amerika dengan persentase naik dari 18% di tahun 2010.

Masalahnya, penelitian terbaru dari eMarketer menemukan bahwa lalu lintas (traffic) dari media sosial ke website ritel sangatlah minim. Secara keseluruhan, arahan dari media sosial hanya menyumbang 2,4% saja. 

Di sisi lain, kombinasi search dan direct traffic telah mencapai dua-pertiga kunjungan ke situs ritel. Kunjungan ke website ritel dari referral led sekitar 20%, sedangkan dari email led sekitar 9% kunjungan ke website ritel.

Akan tetapi, statistik ini sama sekali tidak memengaruhi perusahaan-perusahaan ritel untuk memanfaatkan media sosial.

Sekitar 99% responden yang disurvei mengatakan mereka akan tetap menggunakan Facebook dan YouTube, 90% dari mereka berada di Pinterest dan Instagram, 51% pekerja menggunakan Google+ dan 44% berada di Tumblr. Selain itu, 38% responden menggunakan Vine. Satu-satunya situs yang terlihat penurunan adalah Foursquare yang hanya digunakan oleh 10% peritel.

Media sosial tidak selalu menghasilkan traffic tinggi ke website. Sebagai contoh, para peneliti menemukan bahwa Facebook sangat berpengaruh dalam mendorong pengunjung ke situs perhiasan. Di sisi lain, YouTube adalah yang paling efektif dalam mendorong konsumen untuk mengunjungi website make-up dan perawatan kulit.

Platform media sosial telah memiliki berbagai tingkat keberhasilan traffic berbeda yang mengarah ke situs ritel. Hal itu tergantung pada bagaimana media sosial yang digunakan oleh pembeli dalam kategori ritel, begitu menurut laporan eMarketer.