Media Dakwah Berbuah Rupiah

Ria Miranda hadir mewarnai pasar fashion Indonesia. Busana muslimnya dan karakter yang dia pilih ternyata memikat hati konsumen GenM yang setia tergabung dalam komunitasnya.

Ria Miranda
Ria Miranda, Fashion designer busna muslim. (Foto: Lilyanti)

Salah satu bidang bisnis yang berjaya di tengah gejolak konsumen generasi muslim (GenM) belakangan ini adalah fashion. Bisnis busana muslim terutama di segmen kaum hawa memang meningkat potensinya, terlebih lagi menurut Yuswohady, penulis buku GenM, #GenerationMuslim Islam Itu Keren, karakteristik GenM adalah religius modern, selalu mengikuti perkembangan zaman, serta memiliki daya beli yang tinggi.

Karakteristik tersebut tentu saja menjadi sasaran empuk bagi para marketer dan fashion designer busana muslim. Sejak tiga tahun terakhir, pasar busana mulim Tanah Air memang ramai diwarnai desainer lokal berbakat yang jumlahnya kian bertambah. Indria Miranda adalah salah satunya. Pengusaha sekaligus desainer busana muslim untuk perempuan ini memang lebih dikenal publik sebagai Ria Miranda.

Nama tersebut juga menjadi paten dari beberapa brand karyanya, yakni “RM by riamiranda” untuk feminin look, “RM Prime” untuk casual moslem wear, serta “RM Daily” untuk gaya modern dan easy to wear. Di kalangan perancang busana muslim, Ria sebenarnya bukan pemain baru. Kiprahnya sudah dirintis sejak tahun 2009. Tren fashion hijab ditambah jumlah GenM yang melonjak membuat gaung brand-nya makin melambung.

“Saya senang sekali melihat pesatnya perkembangan industri fashion muslim di Indonesia. Selain karena mayoritas penduduk muslim, masyarakat Indonesia juga kreatif. Banyak desainer baru dengan tampilan karakternya masing-masing. Hal ini justru sebagai pemersatu untuk mewujudkan mimpi Indonesia menjadi kiblat fashion muslim dunia,” ujar Ria ketika ditanya mengenai pasar busana muslim.

Sejak awal, Ria mengaku sudah fokus pada satu positioning, yakni busana muslim yang simpel dan cenderung berwarna “kalem”. Perempuan kelahiran Padang, 15 Juli 1985 ini secara konsisten menampilkan sosok wanita muslim yang sederhana dan bersahaja melalui kelembutan pilihan warna pastel. Hampir keseluruhan busana Ria menitikberatkan pada kenyamanan bahan, pasalnya semua rancangannya ready to wear sehari-hari untuk perempuan berhijab dari usia 19 hingga 30-an tahun.

Segmen konsumen yang dibidik Ria berasal dari kalangan middle up, dengan harga jual pakaian mulai Rp300 ribu-Rp3 juta. Mulai dari desain sampai produksi dilakukan Ria dengan melibatkan perajin lokal. Per bulannya ia bisa membuat 2.500-3.000 potong baju muslim dengan omzet yang tak tanggung-tanggung, Rp500 juta.

Komunikasi dan distribusi brand sejak awal dilakukan Ria melalui digital. Pertama kali ia merilis koleksi busana muslim melalui blog pribadinya. Selain lewat blog, dia juga memasarkan karyanya via BlackBerry Messenger (BBM). Lantas, namanya yang makin berkibar dilirik ecommerce. Blibli.com misalnya, menjalin kerja sama eksklusif

sebagai distributor online untuk rancangan Ria Miranda Signature. Sementara terkait jumlah outlet, Ria Miranda Store kini mencapai angka 20 outlet yang tersebar secara nasional.

Satu hal yang menarik dari bisnis fashion busana muslim adalah ikon. Para desainer ini tidak hanya didaulat untuk menciptakan rancangan yang memikat, melainkan juga harus mampu menjadikan karakter diri mereka sebagai ikon dari produk yang dipasarkan. Hal tersebut sangat penting untuk me-maintain jumlah konsumen yang mengarah pada fans loyal. Tidak heran desainer kondang sekelas Dian Pelangi, Jenahara, dan tentu saja Ria Miranda memiliki fan base di media sosial dan di dunia nyata yang terus dijaga.

“Desainer muda dan baju muslim memang sulit untuk masuk ke market, makanya saya bikin komunitas dan membuat market tersendiri, misalnya di central shopping area. Prinsipnya, saya menjadikan pelanggan sebagai sahabat,” jelas Ria.

Jumlah member komunitas Ria Miranda tidak sedikit, dan tersebar di seluruh pelosok daerah. Kisaran usianya sekitar 25-30 tahun, paling banyak diisi oleh kaum wanita dewasa. Store Ria Miranda yang tersebar luas di Indonesia dijadikan sebagai tempat berkumpul para anggota komunitas. Selain menyukai dan membeli karya-karya yang dibuat oleh si desainer, komunitas Ria Miranda ini juga selalu mendukung Ria dalam ajang fashion show atau festival fashion lainnya.

“Paling tidak lewat bisnis (karya) ini secara tak langsung mengajak muslimah di Indonesia untuk mempercantik penampilan mereka dengan busana muslim dan berhijab. Bisa juga dianggap sebagai salah satu dakwah untuk mengajak muslimah juga berhijab melalui desain saya. Jadi, sebagai sarana dakwah yang sebisa saya,” pungkas Ria. 

Angelina Merlyana Ladjar

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.