“Meaningful Brands” Tampil Lebih Baik Secara Finansial

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

meaningfull brandsMeaningful Brands” yang berkontribusi terhadap kesehatan dan kesejahteraan konsumen tampil lebih baik secara finansial dibanding merek lain.

Menurut laporan tahunan Havas Media Group, Meaningful Brands Index (BMI), harga saham dari 25 perusahaan teratas telah meningkat lebih cepat daripada perusahaan yang tidak dilihat Meaningful oleh konsumen.

Laporan ini menemukan bahwa hanya 20% dari merek global yang membuat  perbedaan “signifikan, positif” untuk kesejahteraan masyarakat dengan merek di Eropa (5%) dan Amerika Serikat (9%). Tertinggal jauh dari pasar negara berkembang seperti Asia (39%) dan Amerika Latin (27%)

Di Inggris, 70% dari konsumen percaya bahwa merek dan perusahaan harus berperan dalam meningkatkan kualitas hidup. Namun hanya 24% yang percaya bahwa perusahaan bekerja keras untuk melakukannya.

Sepertiga dari konsumen Inggris percaya terhadap merek. Angka ini meningkat 54% pada merek yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial. Sementara 32% lainnya mempertimbangkan dampak merek pada kesejahteraan masyarakat ketika mereka melakukan pembelian.

Yang mengejutkan dari dari laporan ini adalah 93% dari konsumen Eropa tidak peduli jika merek menghilang dan menjadi merek meaningful adalah “penawar” dari sikap apatis ini.

Di Inggris, merek retail, customer goods dan produk makanan dan minuman merupakan tiga sektor yang berada di posisi teratas dalam daftar ini. Sementara secara global, perusahaan teknologi  menggantikan merek FMCG di posisi tiga.

Secara global, setengah dari 10 merek top berisikan merek teknologi, dipimpin oleh Google dan Samsung. Di Inggris dari 10 merek top didominasi oleh merek supermarket dan retail termasuk Asda dan Sainsbury.

Kate Cox, Head of Strategy, Havas Media Inggris mengatakan, proyek The Meaningful Brands adalah tentang menghubungkan kembali bisnis dengan kebutuhan manusia yang nyata. Inggris khususnya telah terbiasa dengan pandangan bahwa kebanyakan bisnis bertindak untuk mengejar keuntungan jangka pendek dengan mengorbankan kebutuhan sosial dan manusia yang lebih luas.

Generalisasi ini telah diperburuk oleh skandal terbaru seperti mis-sellling di industri keuangan, status pajak perusahaan multinasional, dan masalah rantai pasokan.

“Kami ingin perusahaan untuk maju dan melawan masalah persepsi ini dengan memberikan barang dan jasa yang mendorong kesejahteraan manusia – bagi pelanggan, pemegang saham dan karyawan,” kata Cox.

“Ini sangat bagus melihat perusahaan-perusahaan Inggris seperti Clarks yang dinobatkan sebagai merek paling meaningful – perusahaan yang telah melewati masalah perdagangan jangka pendek namun masih tetap dalam kebanggaan budaya Inggris,” lanjutnya.

The Meaningful Brands bertujuan untuk mengukur manfaat merek yang dibawa ke kehidupan konsumen dengan mengukur dampaknya terhadap 12 area seperti kesehatan, kebahagiaan, keuangan, hubungan, dan kesejahteraaan sosial.

Proyek ini melibatkan sampel lebih dari 100.000 konsumen di 23 negara, 700 merek di 12 industri. Di Inggris sendiri, penelitian ini melibatkan sampel 9.939 konsumen, 72 merek di 9 industri.

Sumber: marketingweek

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here