www.marketing.co.id – Di era sekarang ini, kreativitas telah menjadi mercu suar bagi seluruh industri secara global. Industri di masa depan tidak akan jauh dari genggaman orang-orang yang memiliki imajinasi, kreativitas, konsep inovasi, serta skill superior. Indonesia mempunyai banyak sekali talenta di bidang seni, namun, perlu didukung dengan keahlian entrepreneurship yang memadai, antara lain dengan membangun brand mereka. Untuk pekerja seni, personal brand yang kuat pasti akan meningkatkan value serta nilai jual.
Demikian diungkapkan Maylaffayza, musisi biola solo perempuan Indonesia yang kini sedang naik daun lewat hit single-nya, Sukaria!, saat berbicara dalam seminar bertajuk “How to Build Your Personal Branding” di kampus pascasarjana International Design School (IDS), Jakarta, beberapa waktu lalu.
Pemilik nama lengkap Maylaffayza Wiguna ini adalah salah satu musikus muda yang terkenal akan kepiawaiannya dalam memainkan biola. Murid maestro biola Idris Sardi yang belajar memainkan alat musik gesek ini sejak umur sembilan tahun mengaku telah membangun personal brand–nya selama lebih dari 10 tahun. Brand tersebut merupakan salah satu aset dia yang paling berharga. Ia berharap dapat membagi pengalaman dalam hal personal branding tersebut kepada sesama musisi maupun creative entrepreneur lain di Indonesia, untuk meningkatkan daya saing mereka di pasar.
“Bagi saya yang bekerja di showbiz dan industri musik, tentu saja personal branding sangat diperlukan agar karya musikal dan performance saya dapat dipasarkan atau diterima oleh client maupun penggemar saya. Karena, personal brand yang kuat pasti akan meningkatkan nilai jual,” kata dia.
Pada kesempatan yang sama, International Design School (IDS) mengumumkan telah memilih musisi biola kelahiran 10 Juli 1976 ini untuk mendapat beasiswa program S2 dalam program Creative Media Enterprise.
Maylaffayza memulai kuliah S2-nya di bulan September 2010. Ia berharap materi yang diperoleh dapat mempertajam insting bisnis, ilmu usaha kreatif, serta memperluas wawasan dan jaringan. (Harry Tanoso)