Marketplace Baru ini Patok Pertumbuhan Penjualan 15% Per Bulan

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Satu lagi pemain baru yang ikut meramaikan e-commerce di Indonesia. Heritage.id yang mulai go online September 2015 fokus pada penjualan produk-produk khas nusantara.

Lini produk yang ditawarkan meliputi kuliner, kerajinan tangan, fashion dan karya-karya lainnya. Hingga saat ini, Heritage.id telah berhasil merangkul sekitar 300 pengrajin dan penjual produk Iokal, yang berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.

Aizza Jundana, Chief Executive Officer Heritage.id (kedua dari kanan) dan manajemen Heritage.id menggunting pita
Aizza Jundana, Chief Executive Officer Heritage.id (kedua dari kanan) dan manajemen Heritage.id menggunting pita

“Kami menyadari betapa banyaknya orang yang cinta terhadap produk lokal tanah air secara mendalam, dan menuangkan rasa cinta tersebut dengan berbagai cara, ada yang menuangkannya dengan cara memakai, membeli dan bahkan turut memproduksi produk dan karya seni khas Indonesia,” kata Aizza Jundana, Chief Executive Officer Heritage.id dalam jumpa pers peluncuran Heritage.id, di Hotel Mercure, Lebak Bulus, Jakarta (10/8).

 

Heritage ingin menikmati manisnya kue e-commerce di Indonesia, yang menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) transaksinya mencapai USD12 miliar tahun 2014 lalu. Kominfo memprediksi transaksi e-commerce akan menembus USD135 miliar pada akhir 2020. Potensi pertumbuhan e-commerce ini pun didukung dengan tingginya pengguna internet di Indonesia. Menurut Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) pengguna internet di Indonesia telah mencapai 102,8 juta jiwa pada tahun 2016.

Dengan keunikan produk yang ditawarkan Aizza berharap Heritage bisa mencetak pertumbuhan penjualan rata-rata 15% per bulan. Beberapa merek lokal yang sudah tersedia di Heritage antara lain Farnita Collection, Meufs, Lenny Agustin, Bhadra Watch, Gajah Wong, Batik Trusmi, Jari-Jari Design Studio dan masih banyak lagi.

“Kami tidak hanya mempromosikan produk hasil karya para pengrajin Indonesia saja, tapi juga mendukung program pemerintah, seperti Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF), Program KUR (Kredit Usaha Rakyat), Program Kemitraan BUMN serta Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA,” ujar Aizza.

Potongan Komisi 10% Tiap Produk Yang Terjual

Pilihan kategori produk yang dihadirkan oleh Heritage mencirikan budaya Indonesia, seperti kuliner, kerajinan kayu, kulit, gerabah, perhiasan, keramik, pajangan, kain tenun, batik dan banyak lagi produk dengan kualitas terbaik lainnya.

“Produk dan kerajinan yang ada di platform kami memiliki jangkauan yang cukup luas, mulai dari kain hingga batik kualitas premium, kerajinan kulit hingga perhiasan logam mulia dan jajanan khas dengan citra rasa yang tinggi,” imbuh Aizza.

Platform Heritage sangat membantu pelaku UKM dalam menembus pasar. Selama ini produk UKM terkendala banyak hal dalam pemasaran produk seperti sulitnya menembus ritel modern, mahalnya biaya logistik, dan minimnya anggaran marketing.

Salah satu pelaku UKM, Adi Ersanto (Lennor), mengaku tertarik bergabung ke Heritage karena potongan komisinya rendah, yakni 10%. Di samping itu, Heritage.id memberikan bantuan pemotretan produk tanpa biaya di lokasi pengusaha UKM. “Promosi-promosi juga sangat gencar dilakukan oleh pihak Heritage.id, sehingga hanya dalam hitungan hari sudah langsung dapat order hingga beberapa kali,” tutur Adi.

Heritage.id dapat dikunjungi di alamat www.heritage.id. Selain versi desktop Heritage.id tersedia dalam versi mobile dan aplikasi mobile. Untuk aplikasi mobile saat ini baru tersedia untuk OS Android. Rencananya pada Desember 2016 sudah tersedia aplikasi mobile untuk iOS.

Tony Burhanudin

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here