Manusia dan Pencitraan

                     Apa itu personal branding? Personal branding adalah sebuah nilai jual yang dimiliki oleh tiap individu atas hal-hal positif yang dipancarkan darinya, layaknya sebuah “aura” dari dalam diri Anda.

                Ketika Anda berjalan di sebuah lorong supermarket dan mencoba memilih sebuah brand yang kemudian akan Anda beli, pasti Anda akan memikirkan sejumlah hal sampai akhirnya benar-benar membeli brand tersebut. Sama seperti proses berpikir tersebut, orang-orang sekitar pasti memikirkan hal yang sama ketika pertama kali bertemu dengan Anda.

               Mereka secara bertahap akan mulai memunculkan presepsi yang berbeda-beda mengenai sifat dan kepribadian Anda. Seberapa meyakinkan atau profesionalnya Anda juga dapat terpancar dari personal branding yang Anda bangun. Mudahnya, personal branding dapat disebut sebagai “pencitraan”.

                Seringkali terdengar pernyataan “Dont judge a book by it’s cover”. Pertanyaannya adalah apakah orang-orang akan berniat untuk membaca sebuah buku jika sampulnya pun tidak menunjukkan hal positif yang akhirnya mendorong keinginan untuk dibuka dan dibaca? Tentu saja tidak.

Dalam kehidupan sehari-hari bahkan dalam dunia kerja, pencitraan merupakan suatu hal yang sangat perlu. Tidak semua orang memiliki pencitraan yang baik atas dirinya, namun sebagian besar dari orang-orang sukses pasti memiliki pencitraan baik yang telah menunjang kesuksesan yang ia dapatkan.

                Pada kenyataannya, entah siapapun Anda dan posisi apa yang Anda miliki sekarang, bangunlah pencitraan yang baik. Apa manfaat dari pencitraan tersebut? “To build up trust”.

Pencitraan yang baik akan mendorong orang di sekitar Anda dan berkata bahwa Anda adalah orang yang tepat. Keluarlah sejenak dari zona aman Anda dan tumbuhkanlah nilai-nilai baru. Berikut adalah dua cara simple menumbuhkan pencitraan positif:

1. Cari tau siapa diri Anda dan apa saja kemampuan yang Anda miliki.

Bangunlah pandangan bahwa Anda mempunyai sesuatu yang tidak dimiliki orang lain dan jangan terpaku pada “saya tidak bisa” atau “saya tidak punya”. Putarlah pola pikir Anda menjadi “bagaimana saya mendapatkan yang tidak saya miliki” atau “bagaimana mengembangkan hal-hal yang telah saya miliki”. Cari dan tumbuhkan sejumlah motivasi yang dapat memicu semangat Anda untuk berkembang menjadi lebih baik.

2. Pahami persepsi orang lain tentang diri Anda.

Pikirkan tentang bagaimana Anda bertingkah laku dengan orang-orang di sekitar Anda, seperti  keluarga, teman, kerabat, dan rekan bisnis. Luangkan waktu untuk berbicara dengan banyak orang berbeda dan mencoba memahami bagaimana mereka melihat diri Anda dari sudut pandangnya masing-masing.

Gunakan pendapat tersebut untuk merintis citra diri yang lebih baik. Perhatikan pula bagaimana Anda berbicara dan berpakaian karena kedua hal tersebut adalah cerminan pribadi diri yang paling terlihat.

Dengan demikian, bukalah diri Anda. Pancarkan aura positif, sehingga orang-orang dapat memahami personality yang Anda miliki. (Karin Annisa Amalia)

This article powered by eXo Digital Agency. eXo is a digital media agency serving local and international brands ranging from SME (small and medium enterprises) to multinational companies from various industries. We are an all-round agency with tremendous experience in digital activation, social media, search engine marketing, interactive game, web and software development.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.